KlikDokter.com - Gejala pilek dan batuk disertai demam, anak rewel, hidung mampet, gangguan makan, ingus cenderung kental hingga berwarna kuning kehijauan, sering membuat kualitas hidup anak terganggu serta menyebabkan kekhawatiran keluarga.
Berkaitan dengan pengobatannya, perlu disadari penggunaan obat-obat sebaik-baiknya adalah berdasarkan peresepan dokter, terutama pada anak dosis harus disesuaikan. Melalui pemeriksaan fisik dan penunjang, dan dokter diharapkan dapat menjelaskan kemungkinan penyebab pilek yang di derita anak.
Lalu apa yang dapat orangtua lakukan apabila anak pilek? Sebelum terburu-buru memberikan obat pada anak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Masalah mencuci hidung anak anda menggunakan larutan isotonis (air garam sediaan jadi). Pencucian ini bertujuan untuk membersihkan lendir yang menumpuk di hidung sehingga diharapkan ingus dapat dikeluarkan dari hidung, hal ini penting dilakukan karena anak-anak terutama yang masih sangat kecil mengalami kesulitan membuang ingus, mereka cenderung menelannya hingga kemudiannya muncul gejala batuk. Cuci hidung dapat digunakan secara terus menerus, dengan tujuan membersihkan partikel-partikel yang melekat di mukosa rongga hidung.
Obat Hidung Mampet untuk Si Kecil
Obat-obatan tertentu seperti anti demam, anti nyeri, pelega hidung tersumbat, anti alergi terkadang dapat diberikan sebagai penanggulangan awal gejala yang di derita anak. Namun obat tersebut tentu saja memiliki efek pada anak. Pada prinsipnya tidak ada obat yang 100% aman, penggunaan yang salah dapat memberikan efek samping. Kenali isi dari obat, bukan berdasarkan judulnya, karena beberapa golongan obat memiliki fungsi yang sama. Setiap obat memiliki cara kerja yang berbeda, dengan rute masuk berbeda dan tentu saja efektivitas yang berbeda.
Pilihan obat hidung mampet pada anak dapat diberikan untuk menghilangkan keluhan hidung tersumbat tersedia dalam bentuk sistemik dan topikal. Pengobatan sistemik yang dimaksud adalah obat yang diminum, biasanya termasuk golongan pseudoefedrine, tentu saja penghitungan dosis obat yang masuk secara sistemik harus disesuaikan dengan usia dan berat badan anak, efek samping seperti berdebar, mulut kering, mengantuk kadang tidak dapat dihindari. Setiap obat memberikan efek yang tidak sama pada setiap individu, sehingga penggunaan obat flu yang dijual bebas sekalipun harus sangat hati-hati, terutama pada anak dengan gangguan jantung, kelainan pembuluh darah dan gangguan perilaku.
Sediaan lain yang tersedia adalah dalam bentuk semprot hidung yang dapat bekerja langsung pada mukosa hidung tanpa melalui proses pencernaan terlebih dahulu. Penggunaan obat topikal masih belum terlalu popular di masyarakat Indonesia, padahal terkadang berdasarkan efektivitas dan keamanan untuk pasien lebih disarankan (tidak semua obat, tergantung kasus). Ketakutan untuk menggunakan obat ke dalam hidung lebih disebabkan faktor psikologis dan ketidakbiasaan. Tersedia beberapa jenis obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati pasien. Cara kerja obat-obatan ini berbeda.
Obat Hidung Mampet untuk Si Kecil
1. Semprot Hidung Kortikosteroid
Merupakan obat yang secara langsung bekerja dengan tujuan mengurangi mediator inflamasi pada rongga hidung. Digunakan pada pasien rinosinusitis kronik atau alergi. Penggunaan steroid semprot ini untuk jangka panjang diduga lebih aman dibandingkan yang dikonsumsi secara oral. Karena dosisnya yang relatif jauh lebih rendah, dan diharapkan bekerja secara lokal, sehingga tidak menimbulkan efek samping (secara sistemik) pada penderita kelainan mata, gangguan pencernaan, pembentukan tulang dan darah, serta regulasi gula darah.
2. Semprot Hidung Oxymetazoline Hydrochloride
Obat ini bekerja secara langsung, menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah mukosa hidung, sehingga cepat meredakan keluhan hidung tersumbat. Biasanya digunakan pada rinosinusitis yang akut atau pada rinosinusitis kronik yang mengalami fase akut. Akan tetapi, harus diperhatikan bahwa obat dengan kandungan bahan ini hanya boleh digunakan untuk jangka pendek (+5 hari). Karena pengunaan obat ini secara sembarangan dan dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan keluhan hidung tidak sembuh optimal.
Penggunaan obat yang salah terkadang justru dapat memperberat gejala. Tetap disarankan untuk berkonsultasi degan dokter Anda apabila tidak didapatkan gejala yang membaik. Mungkin saja penyebab utama penyakit ternyata tidak sesuai dengan pengobatan gejala yang timbul.