Anak tidak bisa diam hampir sepanjang hari. Seperti memiliki energi yang tiada habisnya. Ia melompat ke sana kemari, berteriak dengan suara kencang, memanjat, dan tak berhenti mengganggu orang lain.
Tidak jarang orang tua jadi tersulut emosinya, bahkan berpikir apakah si Kecil mengidap ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder.
Padahal, saat anak bertingkah sangat aktif, tidak selalu akibat ADHD atau spektrum autis. Untuk mengatakan hal tersebut membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut di dokter.
Lagi pula, bila hiperaktifnya anak hanya terjadi sesekali dan dalam waktu yang cukup singkat, bisa jadi penyebabnya adalah hal lain. Apa saja penyebab anak hiperaktif? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Stres
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres. Stres dapat terjadi ketika anak harus beradaptasi atau ada perubahan drastis di sekitarnya.
Misalnya, ia harus menyesuaikan diri karena berubah suasana dan rutinitas, dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar, atau saat orang tua harus pindah rumah dan anak merasakan lingkungan baru.
Stres juga dapat terjadi ketika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal, atau terdapat masalah dalam keluarga.
Anak pun dapat merasakan stres yang dirasakan orang tua. Karena itu, ada baiknya jika orang tua sedang stres, usahakan untuk tidak menunjukkan atau melampiaskan kepada anak.
Artikel Lainnya: Pilihan Olahraga Terbaik untuk Anak Hiperaktif
2. Ada Masalah Emosional atau Kesehatan Mental
Alasan lainnya kenapa anak hiperaktif, bisa jadi karena ia sedang mengalami masalah emosional atau kesehatan mental.
Ya, anak bisa mengalami masalah emosional yang mengarah ke gangguan perilaku. Contohnya pada anak dengan gangguan kecemasan, ia mungkin akan sulit untuk diam selama beberapa saat.
Selain itu, jika anak pernah mengalami trauma atau peristiwa menakutkan, ia mungkin akan sulit berkonsentrasi.
3. Mengonsumsi Makanan yang Salah
Siapa sangka kalau salah makan bisa menjadi penyebab anak hiperaktif?
Kebanyakan makan permen, manisan, atau asupan lainnya yang mengandung tinggi gula dapat membuat anak tidak bisa diam. Karena gula merupakan sumber energi yang cepat dimetabolisme.
Selain itu, beberapa penelitian menemukan bahwa pengawet dan pewarna makanan juga dapat membuat anak jadi lebih aktif tingkahnya.
4. Memiliki Kondisi Kesehatan Tertentu
Terdapat beberapa masalah kesehatan yang bisa membuat anak jadi terlalu aktif. Salah satunya adalah penyakit tiroid.
Penyakit tiroid dapat menimbulkan kecemasan. Tak hanya itu, penyakit ini juga bisa memicu hiperaktivitas, sulit konsentrasi, gugup, dan mudah tersinggung.
Alhasil, anak jadi tidak bisa diam dan dalam beberapa kasus bisa jadi rewel.
Artikel Lainnya: Anak Rewel Mau Punya Adik, Bagaimana Ortu Harus Bersikap?
5. Kurang Tidur
Kalau sedang ngantuk, orang dewasa mungkin akan terlihat lemas dan lesu. Beda halnya dengan anak-anak, mereka mungkin bisa menjadi rewel dan tidak bisa diam. Apalagi jika kurang tidur.
Oleh karena itu, kurang tidur bisa menjadi penyebab anak hiperaktif atau terlalu aktif.
Ketika seorang anak tidak tidur cukup, tubuhnya akan mengeluarkan lebih banyak hormon kortisol dan adrenalin agar tetap terjaga. Hasilnya, anak jadi punya lebih banyak energi untuk dikeluarkan.
6. Kurangnya Aktivitas
Anak memang seharusnya aktif dan energik. Ia membutuhkan kesempatan dan waktu untuk menyalurkan energinya setiap hari. Pada beberapa anak yang utamanya senang belajar melalui bergerak (kinestetik), akan sulit bila diminta untuk duduk lama di sekolah.
Oleh karena itu, baik di lingkungan sekolah atau di rumah, untuk anak seperti ini harus lebih sering diajak untuk beraktivitas.
Misalnya dengan bermain di taman bermain, bersepeda, dan kegiatan lain yang mungkin bisa dibersamai dengan belajar untuk menyalurkan energinya ke arah yang lebih positif.
7. Overexcited terhadap Suatu Hal
Terlalu senang terhadap suatu hal bisa menjadi penyebab anak hiperaktif. Misal ketika anak diajak berlibur, ia senang sekali hingga tidak bisa diam selama di perjalanan dan lokasi berlibur.
Atau, ketika di rumah anak hanya bermain sendiri, begitu di sekolah ia sangat senang berkumpul dengan teman-temannya. Suasana hatinya pun jadi baik dan penuh energi untuk berinteraksi dengan teman-temannya.
Artikel Lainnya: Orang Tua Sering Berteriak pada Anak, Ini Efek Negatifnya
Ketika anak tampak memiliki banyak energi dan hiperaktif, bukan berarti selalu buruk. Namun tetap perlu diperhatikan lebih lanjut.
Apabila hiperaktifnya sudah mengganggu sekali dan terjadi dalam waktu lama sehingga memengaruhi kemampuan anak dalam belajar, tentu orang tua perlu khawatir.
Ditambah lagi jika ada gejala kesehatan seperti berat badan susah naik, anak sering berdebar, dan sebagainya.
Bila itu yang terjadi, tak perlu ragu untuk membawa anak ke dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat.
Ingin konsultasi dengan dokter mengenai kesehatan anak? Orang tua dapat menggunakan layanan Tanya Dokter.
Untuk membaca artikel kesehatan yang terbaru dan tepercaya, unduhlah aplikasi KlikDokter. Mari #JagaSehatmu dan keluarga selalu!
[RS]