Kesehatan Anak

Penyebab Anak Introvert, Benarkah Menurun dari Orangtua?

dr. Atika, 23 Agu 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Faktor genetik alias keturunan disebut sebagai salah satu penyebab anak introver. Apakah hal tersebut sesuai dengan fakta medis? Yuk, cari tahu!

Penyebab Anak Introvert, Benarkah Menurun dari Orangtua?

Introver atau biasa dikenal dengan introvert identik dengan seseorang yang punya kepribadian penyendiri dan pendiam. Keadaan ini ternyata bisa terbentuk sedari usia anak-anak.

Diduga, salah satu hal yang bisa jadi penyebab introvert pada anak adalah faktor genetik alias keturunan. 

Apakah benar introvert itu keturunan? Bagaimana fakta medisnya? Simak terus penjelasan di bawah ini, ya!

Benarkah Keturunan Faktor Penyebab Anak Introvert?

Introver adalah jenis kepribadian yang cenderung lebih fokus terhadap perasaan dan pikiran di dalam diri sendiri, daripada dunia luar yang disesaki berbagai jenis orang.

Bukan berarti para introver tidak menyukai orang lain, bukan pula mereka pemalu dan kesepian, mereka hanya lebih senang “sibuk” dengan isi kepala dan perasaannya sendiri.

Studi menemukan bahwa otak seorang introver tidak menghasilkan dopamin yang tinggi ketika ditunjukkan beragam wajah baru. Dopamin adalah senyawa kimia dalam otak yang berperan memicu rasa senang dan semangat. 

Penelitian yang sama juga menguji orang ekstrovert, yaitu jenis kepribadian yang berlawanan dengan introver. Ketika dihadapkan dengan tes serupa, otak seorang ekstrovert menghasilkan dopamin dalam jumlah besar.  

Tidak hanya itu, riset lain menemukan bahwa terbentuknya tipe kepribadian ekstrovert ataupun introver ternyata dipengaruhi oleh faktor keturunan.

Menurut riset yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information, jenis kepribadian berkaitan dengan gen penghasil dopamin. Gen yang diwariskan dari orangtua kepada anaknya ini diduga memengaruhi kepribadian seseorang.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan introver adalah kepribadian yang berpotensi dimiliki seseorang sejak lahir. Karenya, fenomena introvert keturunan sangat mungkin terjadi.

Artikel Lainnya: Mengenal Kepribadian Introvert Lebih Jauh

Faktor Lain yang Menyebabkan Anak Introvert

Meski begitu, penyebab anak punya kepribadian introvert tidak semata-mata hanya dipengaruhi oleh faktor genetik saja. Sejumlah faktor yang berasal dari luar juga bisa memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. 

Faktor eksternal yang dimaksud, misalnya hubungan dengan orangtua, peristiwa negatif yang dialami, hingga budaya dan nilai di lingkungan sekitar. 

Sederet faktor tersebut memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Hal ini bisa menyebabkan seseorang memiliki sifat (fenotip) yang berbeda sekalipun punya genetik (genotip) introver yang kuat. Kondisi ini disebut sebagai plastisitas fenotipik.

Artikel Lainnya: Orang Introvert Rentan Terkena Depresi, Bagaimana Faktanya?

Bisakah Mencegah Anak Terlahir Introvert?

Menilik fakta medis soal pengaruh faktor keturunan dalam pembentukan jenis kepribadian seseorang, orangtua dengan kepribadian introvert tentu tidak bisa mencegah anak “terlahir” dengan kepribadian serupa.

Namun, apabila ingin meminimalkan potensi anak berkembang sebagai introver,  Ayah dan Bunda bisa saja memilah dan memilih lingkungan sosial yang tepat bagi si kecil. Saat Ayah dan Bunda memberikan lingkungan dan stimulasi yang cocok untuk perkembangan seorang ekstrovert, mungkin saja anak bisa terhindar dari sifat introvert.

Meski begitu, pertanyaannya, perlukah mencegah anak menjadi seorang introver? Pada dasarnya tidak perlu, karena setiap jenis kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Seorang introver tidak berarti lebih buruk dibandingkan ekstrovert. Orang dengan kepribadian introver memiliki kemampuan mendengar, mengobservasi, dan berpikir yang menonjol. 

Kendati seorang introver butuh beradaptasi lebih lama dengan situasi atau lingkungan baru, kepribadian ini tetap dapat berkembang dan produktif ketika mereka sudah merasa nyaman.

Apabila Ayah dan Bunda memiliki anak introvert, ajarkan si kecil teknik relaksasi  sehingga bisa membantu mereka lebih tenang menghadapi hal yang dirasa tidak nyaman. Contohnya, saat mengunjungi pesta ulang tahun yang ramai. 

Apabila mereka merasa stres dan ingin “mundur” dari situasi yang tidak nyaman, hormati dan hargailah pilihan mereka tanpa paksaan apa pun.

Jangan lupa, berikan apresiasi ketika anak introvert sudah berusaha, misalnya ketika mencoba datang di acara yang dihadiri banyak orang baru. Hal ini bisa memberikan dorongan semangat bagi si kecil untuk memberanikan diri di kesempatan berikutnya. 

Tidak ada yang salah dengan menjadi seorang introver. Ayah dan Bunda hanya perlu mengenali dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh anak introvert keturunan.

Ketika anak merasa diterima dan didukung apa adanya, mereka lebih mudah menerima dirinya sendiri dan menjadi lebih bahagia. Ketika anak merasa bahagia, tentu mereka lebih mudah mengembangkan potensinya dan bisa lebih sukses menjalani kehidupan di masa depan.

Apabila punya pertanyaan lain seputar cara mengembangkan potensi anak, konsultasikan langsung dengan psikolog. Konsultasi dengan psikolog tidaklah sulit. Ayah dan Bunda bisa menggunakan fitur konsultasi psikologi online di KlikDokter

Informasi seputar kesehatan anak juga bisa disimak dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan si kecil!

(ADT/JKT)

Kepribadian