Pernahkah Bunda mendengar si Kecil mendengkur saat tidur? Bagaimana dengan prestasinya di sekolah, apakah menurun tanpa sebab yang jelas? Perhatikan juga bila si Kecil tampak tidak segar saat bangun tidur.
Mendengkur pada si Kecil bukanlah perkara yang aneh. Berdasarkan data American Academy of Family Physicians, sebanyak 3–12% anak-anak mendengkur dalam tidurnya, dan sekitar 1–10% di antaranya mengalami gangguan tidur.
Mendengkur pada si Kecil umumnya tidak memberikan dampak yang serius dan meghilang seiring bertambahnya usia. Namun pada kasus tertentu, si Kecil mungkin saja mengalami gangguan perilaku dan tumbuh kembang akibat gangguan jalan napas ini.
Penyebab si Kecil Mendengkur
Menurut sebuah studi oleh Peter Nieminen dkk pada tahun 2000, pembesaran kelenjar tonsil atau amandel merupakan penyebab tersering mendengkur pada si Kecil.
Studi lain oleh Jerome Lim dan McKean tahun 2009 menyebutkan bahwa operasi pengangkatan jaringan tersebut memberikan hasil positif terhadap kondisi tidur mendengkur yang dialami si Kecil.
Kondisi mendengkur saat tidur dapat menimbulkan gejala yang bervariasi. Pada si Kecil yang berusia kurang dari lima tahun, keluhan utama yang terjadi adalah ganguan tidur lain. Misalnya sering terbangun di malam hari, si Kecil terlihat seperti berhenti bernapas sesaat, dan tubuh si Kecil yang berkeringat saat tidur.
Pada si Kecil yang berusia lebih dari lima tahun, mendengkur dapat menyebabkan gejala yang lebih buruk. Gejala tersebut meliputi sering mengompol dan gangguan perilaku seperti gangguan perhatian, sulit konsentrasi, tampak mengantuk atau kelelahan.
Jika si Kecil sudah sekolah, guru biasanya menceritakan adanya kondisi kesulitan belajar. Pada tahap ini, si Kecil dapat dikatakan sudah mengalami gejala Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang merupakan gangguan tidur akibat hambatan jalan napas.
Mengatasi si Kecil mendengkur
Untuk mengatasi si Kecil yang mendengkur, Bunda perlu mengetahui gejala yang timbul. Di samping itu, Bunda juga perlu mengetahui penyebab utama si Kecil mendengkur. Apakah obesitas, sakit tenggorokan, flu, atau lainnya.
Hal itu bertujuan untuk menyesuaikan terapi yang akan diberikan untuk membantu mengatasi si Kecil yang mendengkur. Misalnya jika si Kecil obesitas, maka menurunkan berat badan adalah solusinya utamanya.
Sedangkan jika dengkuran si Kecil dipicu oleh tonsil yang membesar, maka pemberian antibiotik atau operasi untuk menangkat jaringan tersebut yang jadi jalan keluarnya.
Hindari langsung panik saat si Kecil tidur mendengkur. Perhatikan kondisi tubuh si Kecil dan selalu jaga kesehatannya dengan selalu memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari, memastikan si Kecil aktif bergerak, dan cukup istirahat. Jika Bunda ragu, periksakan si Kecil ke dokter agar mendengkur tidak berlanjut hingga si Kecil dewasa.
(NB/ RH)