Satu jenis vaksin yang sedang gencar digalakkan pemerintah adalah vaksin MR (Measles Rubella). Vaksin MR bertujuan untuk mencapai kekebalan terhadap penyakit campak (measles) dan rubella.
Campak dan rubella merupakan penyakit yang sangat mudah menular. Penyakit tersebut pun dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mengancam keselamatan.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit campak, misalnya radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, dan gizi buruk. Sementara itu, penyakit rubella bisa berbahaya khususnya jika dialami ibu hamil trimester pertama.
Artikel Lainnya: Anak Sudah Vaksin, tapi Kenapa Masih Kena Campak?
Menilik komplikasi berat yang dapat muncul akibat kedua penyakit tersebut, vaksin MR diberikan untuk anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun. Namun, anak perlu melakukan beberapa persiapan berikut ini sebelum menjalani vaksinasi MR:
1. Usia anak
Jika usia anak sudah mendekati 9 bulan, segera bawa si kecil untuk berobat ke dokter. Hal ini untuk memastikan kapan waktu yang tepat bagi si kecil untuk mendapatkan vaksin MR dan booster-nya.
2. Pahami Kontraindikasi Vaksin MR
Terdapat beberapa kondisi anak yang dikontraindikasikan atau tidak boleh menerima vaksin tersebut. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
- Demam tinggi atau mengalami gejala serius lainnya, seperti penurunan kesadaran, kejang, dan lainnya.
- Anak mesti atau sedang dirawat di rumah sakit.
- Terdapat riwayat reaksi alergi berat terhadap vaksin campak atau rubella di masa lampau.
- Memiliki imunitas yang rendah (immunocompromised), mendapatkan pengobatan steroid atau obat lain yang menekan sistem imun.
Vaksin MR sebaiknya diberikan saat kondisi tubuh anak sedang sehat dan bugar. Namun, Namun, jika anak mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan ringan, diare ringan, atau demam dengan suhu tidak tinggi, ia masih tetap bisa menerima vaksin MR.
3. Perhatikan dengan Cermat Jadwal Vaksinasi
Catat dan perhatikan jadwal serta lokasi vaksinasi MR untuk si buah hati. Pencatatan ini penting agar Anda tidak tertinggal jadwal pemberian vaksin untuk si kecil.
Apabila anak mengalami keterlambatan vaksinasi, segera kejar jadwal imunisasi dengan berkonsultasi langsung kepada dokter spesialis anak.
Artikel Lainnya: Rekomendasi IDAI untuk Vaksinasi COVID-19 Anak 6-11 Tahun
4. Komunikasikan Riwayat Kesehatan Anak
Sampaikan riwayat penyakit, kondisi kesehatan saat ini, pengobatan yang sedang dijalani, serta riwayat alergi anak kepada dokter yang akan melakukan vaksinasi pada si kecil.
5. Tunggu Beberapa saat Setelah Imunisasi
Setelah anak mendapatkan vaksin MR, tunggulah sekitar 30 menit di fasilitas kesehatan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memantau kemungkinan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
6. Pahami Efek Sampingnya
Demam, ruam merah, dan bengkak di tempat penyuntikan adalah efek samping ringan vaksinasi MR yang sifatnya hanya sementara dan tidak perlu dikhawatirkan.
Tak ada salahnya untuk selalu sedia obat penurun panas. Hal ini bertujuan sebagai langkah antisipasi apabila anak mengalami demam hingga lebih dari 37,5 derajat Celcius.
7. Segera Bertindak Jika Terjadi Masalah Setelah Vaksinasi
Bawa anak ke klinik terdekat apabila ia mengalami kejadian pasca imunisasi yang serius, seperti kejang dan demam dengan suhu di atas 39,5 derajat Celcius.
Demikianlah beberapa persiapan vaksinasi MR untuk anak dan pengetahuan yang sebaiknya dipahami orangtua terkait tindakan tersebut.
Apabila memiliki pertanyaan terkait vaksin MR untuk anak, Anda bisa mengonsultasikannya kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)