Perkembangan otak anak memerlukan protein agar dapat
berlangsung optimal. Protein ini
dibutuhkan untuk pembentukan saraf serta komponen-komponen penunjangnya. Selain
itu, protein juga dibutuhkan untuk membentuk senyawa tubuh yang berperan dalam
kerja otak.
Apabila terjadi kerusakan sel
saraf otak, proteinlah yang juga berperan dalam pembentukan sel saraf baru
sehingga perkembangan otaknya tetap dapat berjalan lancar. Protein ini tidak
hanya diperlukan dalam perkembangan otak anak setelah dilahirkan, melainkan sejak ia di dalam
kandungan.
Jadi, apabila anak mengalami kekurangan energi protein dalam periode
perkembangan otak di dalam kandungan maupun setelah lahir, dapat
terjadi kerusakan sel otak beserta jaringan penunjangnya. Kerusakan ini
berdampak pada berkurangnya jaringan otak sehat, sehingga hanya sedikit sel sehat
yang dapat anak gunakan dalam proses belajarnya.
Sebenarnya
berapa banyak protein yang dibutuhkan untuk perkembangan otak anak?
Jumlah asupan protein yang
direkomendasikan adalah 1.12 gram untuk setiap kilogram berat
badannya – untuk anak yang berusia 6 bulan. Untuk anak yang lebih besar, kebutuhannya
perlahan menurun. Pada anak yang berusia 10 tahun, kebutuhan protein dalam
makanannya adalah sebesar 0.74 gram untuk setiap kilogram berat badannya.
Sumber protein terbaik yang dapat
diberikan untuk perkembangan otak anak dapat bersumber dari hewani
maupun nabati. Protein hewani yang sangat baik untuk perkembangan otak anak adalah telur, daging merah,
ayam, ikan dan produk olahan susu seperti keju.
Sedangkan sumber protein nabati
yang baik untuk perkembangan otak anak adalah kacang-kacangan
seperti kacang kedelai, kacang polong, kacang tanah, kacang merah, tempe dan
tahu.
Nah, mengingat pentingnya peranan protein dalam proses perkembangan otak tersebut, alangkah baik bila Ayah dan Bunda menaruh perhatian khusus pada nutrisi yang akan diberikan pada buah hatinya.