Kesehatan Anak

Rambut Jagung Tanda Anak Mengalami Stunting, Benarkah?

Tamara Anastasia, 28 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain tubuh anak yang kurus dan pendek, rambut jagung juga dipercaya menjadi tanda stunting. Benarkah hal tersebut? Simak penjelasan dokter di bawah ini.

Rambut Jagung Tanda Anak Mengalami Stunting, Benarkah?

Stunting atau kondisi kekurangan gizi membuat perawakan anak menjadi pendek. Bahkan, stunting dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental buah hati dewasa nanti.

Selain berat dan tinggi badan yang mandek, rambut anak yang warnanya kekuningan seperti serabut jagung diyakini menjadi salah satu gejala stunting.  

Benarkah hal tersebut? Simak penuturan dari dokter spesialis anak mengenai kondisi rambut jagung dan gejala stunting.

Artikel Lainnya: Penyebab dan Cara Mencegah Stunting pada Anak

1 dari 2

Sekilas Tentang Diagnosis Stunting

Stunting dapat terjadi sejak anak masih berada di dalam kandungan dan gejalanya mulai terlihat ketika si kecil berusia dua tahun. 

Ada berbagai faktor yang dikaitkan dengan penyebab stunting. Faktor tersebut antara lain, asupan gizi yang rendah selama kehamilan, bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, dan anak sering terinfeksi penyakit. 

Melansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak dikatakan mengalami stunting ketika memiliki panjang atau tinggi badan dengan angka di bawah 2 standar deviasi (SD). 

Dengan kata lain, tubuh anak yang lebih pendek dari standar pertumbuhan normal bisa menjadi gejala stunting.

Tetapi perlu diingat, tidak semua anak yang memiliki tubuh pendek pasti mengalami stunting, ya. Untuk mendiagnosis stunting, dokter spesialis anak akan melakukan pemeriksaan fisik dan menilai kecukupan gizi buah hati Anda terlebih dahulu. 

2 dari 2

Rambut Jagung Dapat Menjadi Tanda Stunting

Dokter Reza Fahlevi, Sp. A, mengatakan, “Benar adanya bahwa rambut jagung adalah salah satu tanda kurang gizi. Tetapi, tidak semua rambut jagung itu menandakan anak mengalami kurang gizi.”

“Perlu dilihat juga genetik dari anak seperti apa. Apabila genetik anak memang memiliki rambut seperti itu (berwarna kekuningan), maka tidak bisa dikatakan kurang gizi atau stunting,” tambah dr. Reza.

Perlu diperhatikan juga bila orangtua memiliki warna rambut hitam, tetapi rambut anak justru tipis, mudah dicabut, dan warnanya seperti serabut jagung. Kemungkinan ada masalah kesehatan yang memengaruhi kondisi anak dan penampilan tersebut.

Orangtua juga harus waspada bila anak memiliki rambut jagung dan dibarengi gejala berikut ini:

  • Kulit anak keriput seperti orang tua.
  • Tulang rusuk atau iga terlihat. 
  • Kulit anak sangat tipis sehingga tulang terlihat.

Artikel Lainnya: Gunakan Air Masak untuk Minum Berisiko Sebabkan Stunting pada Anak?

Menurut dr. Reza Fahlevi, cara utama mengatasi stunting adalah dengan mencukupi kebutuhan nutrisi anak sejak masih dalam kandungan. Jika memungkinkan, bayi berusia 0 hingga 6 bulan harus mendapatkan ASI setiap hari.

Setelah berusia enam bulan, anak diminta untuk tetap mengonsumsi ASI dan diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) dari sayur, buah, dan makronutrien lainnya. 

Selama masa kehamilan, ibu wajib memenuhi asupan nutrisi guna melancarkan perkembangan otak dan bagian tubuh janin. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin mulai sejak hamil hingga 1.000 hari pertama sejak bayi lahir.

Tidak berhenti sampai di situ, ibu juga wajib memeriksakan diri untuk mendeteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.

Itu dia penjelasan seputar gejala rambut jagung dan tanda stunting pada anak. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda dapat membaca artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter atau tanya dokter online lewat Live Chat.

(OVI/JKT)

Kesehatan Anak
stunting