Sambiloto adalah salah satu jenis tanaman yang terkenal punya banyak khasiat. Di antara berbagai khasiatnya, katanya, sambiloto bisa obati herpes. Apakah hal tersebut didasari fakta medis?
Tanaman bernama ilmiah Andrographis paniculata atau disebut sebagai creat atau green chireta ini daun dan batangnya bisa dimanfaatkan. Namun, daunnya lebih sering digunakan karena dari penelitian terbukti mengandung lebih banyak khasiat.
Sambiloto banyak diteliti dan digunakan di negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, termasuk Indonesia sebagai obat herbal.
Sambiloto sebagai bahan jamu di Indonesia
Di Indonesia, sambiloto sering dijadikan bahan dasar untuk jamu yang hingga kini banyak dikonsumsi masyarakat. Sambiloto diketahui memiliki rasa yang sangat pahit, sehingga membuatnya juga disebut sebagai ”pahitan”.
Biasanya, jamu ekstrak sambiloto didapat dengan cara menumbuk daun, lalu dicampurkan dengan air panas dan didiamkan selama 15-30 menit, kemudian diminum.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) membagi beberapa jenis obat tradisional menjadi jamu, obat herbal terstandar (OHT), dan fitofarmaka.
Jamu adalah pengobatan tradisional dengan menggunakan bahan alami yang khasiatnya hanya berdasarkan pengalaman (empiris) dan belum teruji secara klinis.
OHT merupakan obat berbahan dasar alami yang khasiat dan keamanannya sudah teruji melalui uji praklinik (menggunakan hewan) dan bahan bakunya sudah terstandarkan.
Terakhir, fitofarmaka adalah obat berbahan dasar alami yang sudah teruji aman dan berkhasiat melalui uji praklinik maupun uji klinik (pengujian terhadap manusia). Nah, obat tradisional jenis fitofarmaka inilah yang sudah diakui dan boleh digunakan secara luas dalam medis.
Di Indonesia, selama ini sambiloto masih sebatas obat tradisional jenis jamu. Namun, sambiloto merupakan tanaman unggulan yang disarankan oleh BPOM untuk diteliti lebih lanjut agar statusnya bisa naik menjadi fitofarmaka.
Berbagai khasiat sambiloto
Komponen senyawa yang diketahui paling berkhasiat dalam sambiloto adalah andrographolide. Secara empiris, banyak sekali khasiat dari konsumsi ekstrak tanaman sambiloto. Di antaranya adalah sebagai antiradang, anti demam, antivirus, antibakteri; memperlancar kencing; meningkatkan sistem kekebalan tubuh; serta mencegah influenza, diare, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, kanker, bahkan HIV/AIDS.
Meski demikian, secara medis khasiat sambiloto di atas belum terbukti secara pasti.
Benarkah sambiloto dapat mengobati herpes?
Herpes merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus herpes. Virus ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu herpes simpleks virus 1 (HSV-1) dan herpes simpleks virus 2 (HSV-2).
Penyakit herpes biasanya menimbulkan gejala seperti timbul sariawan atau lepuhan, dikelilingi kemerahan di sekitarnya, dan biasanya muncul di sekitar bibir. Apabila muncul di area genital, biasanya penyebabnya adalah HSV-2.
Virus herpes diketahui sangat menular lewat kontak kulit langsung, baik seksual maupun tidak.
Pada kasus herpes, khasiat sambiloto yang dikatakan dapat membantu pengobatan adalah perannya sebagai antivirus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunomodulator).
Menurut sebuah penelitian di India, kandungan andrographolide yang ada di dalam sambiloto berperan penting pada dua khasiat tersebut. Senyawa ini terbukti membantu pertumbuhan limfosit (sel darah putih) dalam tubuh yang berperan dalam sistem imun.
Selain itu, ada pula penelitian lain yang menemukan bahwa andrographolide dapat menghambat pertumbuhan, bahkan bersifat mematikan bagi beberapa jenis virus. Virus herpes adalah salah satu di antaranya.
Itulah alasan mengapa konsumsi sambiloto dipercaya dapat mengobati penyakit herpes. Karena, seperti penyakit akibat virus pada umumnya yang bersifat self-limiting, penyakit akan sembuh sendiri dengan bantuan sistem imun tubuh yang mumpuni. Walaupun demikian, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan khasiat sambiloto untuk mengobati herpes ataupun penyakit lainnya.
Sambiloto bisa obati herpes, tetapi hanya merupakan pengobatan penunjang. Prioritasnya tetap pengobatan secara medis oleh dokter. Bila ingin mencoba sambiloto atau bahan herbal lainnya, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda.
(RN/RPA)