Senang rasanya bila si kecil pandai berbicara! Kelancaran bicara memang menjadi salah satu perkembangan penting yang harus dicapai. Mama dan Papa juga harus waspada dengan gangguan bicara, seperti speech delay dan speech disorder.
Meski terlihat mirip, speech disorder dan speech delay itu berbeda, lho. Apa perbedaan speech delay dan speech disorder? Baca terus ulasan berikut!
Perbedaan Speech Delay dan Speech Disorder
Dokter Gia Pratama menjelaskan, speech delay mengacu pada anak yang lebih lambat mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa dibanding anak-anak pada usia yang sama.
“Sedangkan, speech disorder mengacu pada kesulitan memproduksi suara ucapan yang sebenarnya atau kesulitan mengekspresikan bahasa, contohnya gagap,” jelasnya. Selengkapnya, inilah beda speech delay dan speech disorder:
1. Speech Delay
Gejala speech delay pada anak yaitu:
- Tidak mengoceh pada usia 15 bulan
- Tidak berbicara pada umur 2 tahun
- Ketidakmampuan berbicara dalam kalimat pendek pada usia 3 tahun
- Kesulitan mengikuti petunjuk
- Pengucapan atau artikulasi buruk
- Kesulitan menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat
Speech delay pada anak memiliki banyak kemungkinan penyebab. Penyebab speech delay yang umum antara lain gangguan pendengaran, autisme, cacat intelektual, dan masalah mental.
Artikel lainnya: Penyebab Speech Delay pada Anak
2. Speech Disorder
Salah satu speech disorder yang paling umum dialami anak adalah gagap. Bentuk speech disorder lainnya termasuk:
- Apraxia, gangguan bicara motorik karena kerusakan pada bagian otak yang berhubungan dengan berbicara
- Disartria, gangguan bicara motorik yang mana otot-otot mulut, wajah, atau sistem pernapasan lemah atau sulit bergerak
Gejala speech disorder pada anak sangat bervariasi, tergantung penyebab dan tingkat keparahannya. Anak dapat mengalami beberapa kelainan bicara dengan gejala berbeda. Anak dengan satu atau lebih gangguan bicara mungkin mengalami gejala berikut:
- Suara berulang, yang paling sering terlihat pada orang gagap
- Menambahkan suara dan kata-kata ekstra
- Kata-kata yang memanjang
- Membuat gerakan tersentak-sentak saat berbicara, biasanya melibatkan kepala
- Berkedip beberapa kali saat berbicara
- Frustrasi ketika mencoba berkomunikasi
- Sering terdapat jeda saat berbicara
- Suara mendistorsi saat berbicara
- Suara serak
Artikel lainnya: Hati-hati, Penggunaan Gawai Bisa Bikin Anak Terlambat Bicara
Bedakah Cara Mengatasinya?
Speech delay dan speech disorder adalah dua hal berbeda, maka penanganannya pun tidak sama. Bila si kecil mengalami hambatan berbicara yang tak normal pada umurnya, berkonsultasilah kepada dokter untuk mengetahui kondisi yang dialami dan penanganannya.
Cara mengatasi speech delay dapat berbeda sesuai penyebabnya. Beberapa anak bisa jadi hanya perlu lebih banyak waktu untuk mulai berbicara. Mungkin juga diperlukan ahli patologi bicara dan bahasa untuk membuat rencana perawatan.
Sementara, cara mengatasi speech disorder juga bervariasi tergantung jenis gangguan. Dokter biasanya akan menyarankan terapi bicara pada anak.
Terapis profesional juga akan memandu anak melalui latihan untuk memperkuat otot-otot di wajah dan tenggorokan. Dengan terapi ini, anak juga belajar mengendalikan pernapasan saat berbicara.
Latihan penguatan otot dan pernapasan tersebut membantu meningkatkan suara dan jumlah kosakata.
Artikel lainnya: Kenali Tanda-tanda Speech Delay pada Anak
Jangan salah lagi, ya, saat membedakan speech delay dan speech disorder! Perhatikan ciri atau gejala pada anak dan jangan tunda berkonsultasi ke dokter bila terjadi gangguan berbicara.
Gunakan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter agar Mama dan Papa bisa konsultasi lebih cepat dengan dokter anak. Dapatkan juga artikel lengkap lainnya seputar tumbuh kembang anak.
(JKT)
- IDAI. Diakses 2023. Keterlambatan Bicara.
- CDC. Diakses 2023. Language and Speech Disorders in Children.