Protokol new normal atau normal baru sudah diberlakukan di Indonesia. Namun, pandemi sebenarnya belum berakhir sehingga daya tahan tubuh perlu ditingkatkan. Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga daya tahan tubuh anak? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Di era new normal ini, sebagian besar masyarakat sudah mulai kembali beraktivitas. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, agar terhindar dari paparan virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19.
Menjaga daya tahan tubuh sangatlah penting pada masa pandemi corona. Hal ini tidak hanya berlaku untuk orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pasalnya, anak-anak memiliki risiko yang sama dengan orang dewasa untuk terpapar COVID-19.
Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Saat New Normal
Daya tahan tubuh anak belum terbentuk dengan sempurna. Sistem kekebalan tubuh mereka harus terus beradaptasi agar menjadi lebih kuat.
Karena itu, agar tidak mudah terserang penyakit, orang tua harus membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak mereka dengan berbagai cara.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga kesehatan anak saat pandemi:
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisinya
Pada bayi baru lahir, nutrisi yang tepat adalah pemberian ASI. Di dalam ASI terdapat sejumlah antibodi dan immunoglobulin A (IgA) yang berperan untuk melindungi tubuh, agar tidak mudah terpapar bakteri dan virus pembawa penyakit.
Setelah anak berusia 6 bulan, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Anda perlu memberikannya MPASI yang sehat dan bergizi seimbang, yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah.
2. Istirahat yang Cukup
Saat tidur, sel-sel tubuh yang rusak akan kembali beregenerasi menjadi sel-sel baru. Apabila kurang tidur, maka tubuh tidak ada kesempatan untuk membentuk sel-sel baru.
Bayi membutuhkan tidur selama 18 jam. Kemudian saat usia balita, waktu yang dibutuhkan untuk tidur adalah selama 12–13 jam. Di usia lima tahun ke atas, anak membutuhkan waktu tidur 10 jam sehari.
3. Ajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat yang bisa Anda ajarkan kepada anak di era new normal adalah cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 menit.
Lakukan cuci tangan secara rutin sebelum makan, setelah keluar dari kamar mandi, dan setelah beraktivitas di luar rumah. Apabila tidak ada sabun dan air mengalir, bisa menggunakan hand sanitizer yang memiliki kandungan alkohol minimal 60 persen.
4. Mengajak Anak Berolahraga
Olahraga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh apabila rutin dilakukan.
Pada masa pandemi ini, disarankan untuk melakukan olahraga selama 150–300 menit dalam seminggu. Anda bisa mengajak anak bermain sambil olahraga di sekitar rumah, seperti bermain bola atau bersepeda.
5. Rutin Makan Sayur dan Buah
Asupan sayur dan buah wajib dikonsumsi anak setiap hari. Sayur dan buah memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Jadi, masukkanlah sayur dan buah 2-3 porsi dalam menu makanan anak setiap harinya.
6. Konsumsi Suplemen Vitamin
Salah satu vitamin yang sudah terbukti dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus mencegah paparan COVID-19 adalah vitamin D. Vitamin D mampu membantu meningkatkan sel-sel imunitas seperti sel T dan makrofag.
Tubuh anak secara alami menghasilkan vitamin D ketika anak berada di bawah sinar matahari. Namun, di tengah pandemi seperti saat ini, anak-anak bisa saja kurang terpapar sinar matahari lantaran harus tetap berada di rumah.
Agar tidak kekurangan vitamin D, berikan anak beragam makanan yang diperkaya vitamin ini, seperti bayam, kubis, kacang kedelai, sarden, salmon, serta oatmeal dan sereal. Selain itu, Anda juga dapat menambah asupan vitamin D berupa suplemen vitamin.
Pentingnya Vitamin D bagi Anak di Era New Normal
Selain faktor usia dan penyakit komorbid, status kecukupan vitamin D juga berperan dalam angka kematian penderita COVID-19. Vitamin D dapat distimulasi oleh sinar matahari melalui kulit dalam bentuk aktif, yaitu vitamin D3.
Vitamin D juga dapat meningkatkan sitokin T-helper yang berfungsi untuk mencegah peradangan (antiinflamasi). Pada COVID-19, vitamin D mampu mengurangi respons inflamasi terhadap infeksi virus Sars-CoV-2, di mana vitamin D mampu berinteraksi dengan protein angiotensin-converting-enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor masuknya virus SARS-CoV-2.
Selain itu, vitamin D bisa membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang sering dialami oleh anak. Contoh ISPA termasuk influenza, pneumonia, dan infeksi coronavirus.
Kadar serum vitamin D yang terbukti optimal untuk memberikan manfaat kesehatan adalah > 30 µg/mL. Suplemen vitamin D3 dapat diberikan untuk meningkatkan konsentrasi vitamin D di dalam tubuh.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan suplemen 400 IU vitamin D per hari, dari mulai usia bayi yang menerima ASI. Di bawah ini panduan dosis maksimum vitamin D sesuai tahapan usia:
- Usia 0–6 bulan, dosis maksimum 1.000 IU/hari
- Usia 6–12 bulan, dosis maksimum 1.500 IU/hari
- Usia 1–3 tahun, dosis maksimum 2.500 IU/hari
- Usia 4–8 tahun, dosis maksimum 3.000 IU/hari
- Usia 10 tahun ke atas, dosis maksimum 4.000 IU/hari
Panduan tersebut penting untuk menghindari asupan vitamin D yang berlebihan. Sebab, konsumsi vitamin D dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ ginjal.
Kalbe Farma telah merilis produk Prove D3 Drops untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anak Anda. Suplemen vitamin ini mengandung cholecalciferol (vitamin D3) sebanyak 400 IU per tetes. Untuk anak berusia di atas 1 tahun, Anda bisa memberikan 1 kali sehari 1 tetes.
Teteskan Prove D3 Drops ke dalam mulut secara langsung atau diletakkan di sendok terlebih dahulu atau dicampurkan ke dalam minuman. Botol dipegang agar tetap tegak lurus dan ketuk alas botol sampai tetesan keluar. Kini, Anda telah dapat membeli produk PROVE D3 di apotek-apotek terdekat.
Jika masih memiliki pertanyaan seputar manfaat vitamin D atau cara meningkatkan daya tahan tubuh anak, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter melalui layanan Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter. Gratis, dan dokter kami siap siaga 24 jam. Yuk, unduh sekarang juga!
[RS]