Hemofilia adalah gangguan yang menyebabkan darah tidak dapat membeku secara normal. Hemofilia termasuk kelainan perdarahan langka yang dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya.
Anak dengan hemofilia akan mengalami perdarahan yang berlangsung lama karena kurangnya protein yang berperan dalam proses pembekuan darah. Karenanya, banyak yang menganggap anak dengan hemofilia harus menghindari aktivitas fisik guna mencegah cedera.
Padahal, selama menerapkan perawatan yang tepat, hemofilia pada anak tidak akan menghambat aktivitas sehari-hari.
Anak dengan hemofilia tetap dapat memiliki kualitas hidup yang optimal. Hanya saja, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini beberapa cara merawat anak dengan hemofilia yang bisa Anda terapkan:
1. Ketahui Tingkat Keparahan Hemofilia pada Anak
Hal utama yang perlu Anda perhatikan adalah tingkat keparahan hemofilia pada anak. Seberapa parah hemofilia bergantung pada tingkat faktor pembekuan darah dalam darahnya. Berikut adalah tiga bentuk utama hemophilia, meliputi:
- Hemofilia A: kekurangan faktor pembekuan darah VIII. Hemofilia A kerap disebut juga sebagai hemofilia klasik atau defisiensi faktor VIII.
- Hemofilia B: kekurangan faktor IX. Tipe ini juga disebut defisiensi faktor IX.
- Hemofilia C: kekurangan faktor pembekuan XI. Umumnya penderita hemofilia mengalami perdarahan lebih lama ketimbang orang normal.
Artikel Lainnya: Kenali Penyakit Hemofilia Berdasarkan Jenisnya
2. Berikan Pelindung pada Tempat Tidur Anak
Cara merawat anak hemofilia yang pertama adalah pastikan Anda memperhatikan tempat tidur si Kecil, khususnya bagi yang masih bayi. Anda dapat memberikan bantalan lunak yang menutupi bagian-bagian tajam pada tempat tidur anak.
Cari bagian yang berisiko membuat cedera, seperti bagian sudut yang tajam, atau paku yang menempel pada tempat tidur. Kemudian, tutuplah bagian-bagian tersebut dengan bantalan lunak untuk menghindari benturan pada anak.
Sudut yang tajam atau paku yang menempel di tempat tidur si Kecil berpotensi menyebabkan perdarahan atau memar.
3. Hindari Aktivitas dengan Risiko Cedera Tinggi
Salah satu penyebab perdarahan pada pasien hemofilia adalah karena cedera. Salah satu aktivitas yang berpotensi menyebabkan cedera adalah olahraga berat.
Ya, olahraga berat memiliki tingkat bahaya yang tinggi dan umumnya tidak aman untuk anak-anak yang menderita hemofilia.
Namun demikian, bukan berarti anak dengan hemofilia harus dilarang berolahraga. Pasalnya, olahraga juga dibutuhkan untuk menjaga stamina dan kekuatan otot si Kecil.
Tentu saja olahraga yang perlu dilakukan adalah olahraga ringan, seperti berlari, berenang, atau bersepeda statis. Olahraga ringan tersebut umumnya aman untuk dilakukan.
4. Berikan Edukasi pada Anak Tentang Hemofilia
Deteksi perdarahan yang cepat akan membatasi kerusakan dan rasa sakit yang terjadi. Oleh karena itu, memberikan edukasi pada anak mengenai kondisi mereka sangatlah diperlukan sebagai cara merawat hemofilia.
Artikel Lainnya: Anak Sering Mimisan? Hati-Hati Hemofilia
Umumnya anak mengetahui ketika dirinya mengalami perdarahan. Ketika perdarahan terjadi, anak akan merasakan adanya pembengkakan yang tidak biasa di daerah sendi. Selain itu, sendi akan terasa hangat pada perabaan.
5. Ketahui Penanganan Awal Perdarahan
Jika terjadi perdarahan pada anak, Anda sebagai orang tua harus mengetahui penanganan awal perdarahan. Penanganan tersebut dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:
- Posisikan sendi dalam posisi tetap dan hindari gerakan sendi.
- Kompreslah dengan es dingin untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
- Segera bawa ke unit gawat darurat terdekat untuk penanganan selanjutnya.
6. Mengajarkan Anak Cara Menjaga Kesehatan Gigi
Cara merawat hemofilia juga meliputi menjaga kesehatan gigi anak. Kebiasaan menyikat gigi dua hari sekali, flossing dengan benang khusus, dan berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride dapat menjaga kesehatan gigi secara maksimal.
Dengan begitu, perdarahan akan lebih jarang terjadi pada gusi maupun gigi. Anda bisa juga mencari tahu cara menghentikan perdarahan dari dokter gigi yang berpengalaman dengan pasien hemofilia.
7. Tindakan Pencegahan dalam Keadaan Gawat
Anak dengan hemofilia masih bisa melakukan aktivitas yang sama dengan teman sebayanya. Bersekolah, bermain, dan berbagai aktivitas lainnya. Namun, tentunya dengan pengawasan.
Artikel Lainnya: Tubuh Anak Gampang Lebam? Waspada Hemofilia
Karena Anda tidak akan selalu ada untuk menemaninya, Anda bisa saja menyewa babysitter atau meminta bantuan anggota keluarga lain untuk menjaga si Kecil.
Nah, kehadiran pengasuh lain ini tentu harus Anda perhatikan. Pastikan kemampuannya dalam menangani perdarahan dan cedera terkait keadaan medis.
Tak hanya pengasuh, pengajar dan staf sekolah anak hemofilia juga sebaiknya mengetahui cara menangani perdarahan sehingga Anda dapat tenang ketika anak tidak bersama Anda.
Anda juga bisa meminta anak Anda mengenakan gelang atau kalung medis agar orang lain dapat waspada jika terjadi keadaan darurat.
8. Mempertimbangkan Perawatan Khusus Sebelum Prosedur Medis
Selain beberapa hal di atas, sebagai tindakan pencegahan, Anda juga sebaiknya mempertimbangkan untuk memberikan perawatan khusus sebelum operasi pada anak dengan hemofilia. Perawatan yang biasanya dilakukan, misalnya perawatan gigi.
Dokter anak Anda mungkin menyarankan pemberian infus penggantian faktor pembekuan darah, selam, atau sesudah prosedur operasi jika dibutuhkan.
Beberapa perawatan di atas dapat menjaga tingkat faktor pembekuan dan meningkatkan penyembuhan serta mengendalikan perdarahan setelah prosedur.
Artikel Lainnya: Hemofilia, Bisakah Disembuhkan?
9. Perhatikan Obat-obatan yang Diminum
Obat yang dijual bebas dengan kandungan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen sodium dapat memengaruhi sistem perdarahan dan memperberat perdarahan yang terjadi.
Maka dari itu, penting sekali bagi Anda untuk menceritakan riwayat hemofilia ketika berobat ke dokter.
10. Pastikan Anak Menjalani Pola Hidup Sehat
Gaya hidup sehat harus dilakukan penderita hemofilia agar terhindar dari perdarahan. Salah satu hal yang dianjurkan adalah berolahraga secara teratur. Namun demikian, tetap perhatikan pilihan olahraga yang dilakukan anak.
Olahraga dapat membantu menguatkan otot sehingga menurunkan risiko perdarahan dari cedera. Salah satu olahraga yang baik untuk anak dengan hemofilia adalah berenang yang tidak memberikan tekanan berlebih pada sendi.
Selain itu, pastikan anak menjaga berat badan normal. Pasalnya, peningkatan berat badan dapat menyebabkan tekanan pada beberapa bagian tubuh sehingga meningkatkan risiko perdarahan.
Kini Anda tak perlu khawatir jika hemofilia terjadi pada anak Anda. Ikuti cara merawat anak dengan hemofilia di atas sehingga ia bisa lebih leluasa dalam berkegiatan normal sehari-hari, walaupun ketika tak bersama orang tua.
Untuk membaca informasi dan artikel kesehatan lainnya, Anda bisa mengunduh aplikasi KlikDokter.
[WA]