Kurang aktif bergerak dan berolahraga telah terbukti menjadi salah satu faktor penyebab berbagai penyakit mematikan seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Sayangnya, seiring dengan perkembangan teknologi dan transportasi, semakin banyak orang yang kurang aktif bergerak dan berolahraga. Begitu juga dengan anak-anak yang menjadi kurang berolahraga.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 80% anak usia sekolah yang berusia 11-17 tahun dinyatakan kurang aktif bergerak dan berolahraga. Selain itu, WHO juga menemukan bahwa anak perempuan lebih cenderung tidak aktif dibandingkan anak laki-laki.
Diselidiki oleh WHO, penyebab utama kurang aktifnya sebagian besar anak di dunia dalam bergerak dan berolahraga ternyata bukan karena malas. Secara alami, sebenarnya anak senang untuk bergerak dan melakukan aktivitas fisik. Yang menjadi penyebab fenomena ini adalah keluarga dan lingkungan yang tidak memberikan dukungan pada anak untuk berolahraga dan melakukan aktivitas fisik.
Misalnya, orang tua menyuruh anak untuk tidak bepergian kemana-mana tetapi tidak ada fasilitas untuk beraktivitas fisik di rumah. Akhirnya, anak akan banyak menghabiskan waktu dengan duduk di sofa dan menonton televisi di rumahnya.
Artikel Lainnya: Anak Malas Olahraga, Pilihkan 5 Aktivitas Fisik Ini
Masalah ini merupakan masalah yang serius. Sebab, studi telah membuktikan bahwa kebiasaan kurang aktif bergerak dan berolahraga akan terbawa hingga dewasa. Jika hal ini terus dibiarkan, maka berbagai penyakit kronis seperti penyakit diabetes, obesitas, dan penyakit jantung koroner bisa terjadi sejak usia muda.
Tips agar Anak Aktif Bergerak dan Berolahraga
Berdasarkan rekomendasi WHO, anak berusia lima tahun ke atas idealnya harus melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau sedang-berat minimal 60 menit setiap harinya. Yang dimaksud dengan aktivitas fisik intensitas sedang adalah kegiatan yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan paru-paru membutuhkan oksigen lebih banyak dari biasanya.
Beberapa contohnya adalah jogging, jalan cepat, bersepeda, berenang, main sepak bola, lompat tali (skipping), atau senam lantai. Untuk memotivasi si Kecil berolahraga, berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan.
1. Cari Aktivitas Fisik Favorit Anak
Untuk membangun kebiasaan, olahraga harus menjadi momen yang menyenangkan untuk anak. Oleh sebab itu, pikirkan aktivitas fisik apa yang disukainya. Anak usia sekolah dasar biasanya menyukai olahraga sepak bola atau berenang. Lalu, buat jadwal agar si Kecil bisa melakukannya setidaknya 3-4 kali seminggu.
Artikel Lainnya: Perlukah Memasukkan Anak ke Klub Olahraga?
Aktivitas fisik tak selalu harus berkaitan dengan cabang olahraga. Mengajak anak Anda bermain permainan seperti petak jongkok pun sebenarnya akan membuat anak aktif bergerak.
2. Jadilah Contoh bagi Anak
Dilansir dari healthychildren.org, anak yang melihat orangtuanya aktif berolahraga secara teratur akan lebih berinisiatif dan termotivasi untuk berolahraga tanpa harus disuruh. Hal ini juga dapat membentuk kebiasaan positif dalam menjaga kesehatannya.
3. Batasi Penggunaan Televisi dan Gawai
Adanya televisi dan gawai membuat anak cenderung tidak aktif bergerak. Sebaiknya, batasi penggunaan televisi dan gawai sesuai anjuran the American Academy of Pediatrics, yaitu maksimal dua jam dalam sehari.
4. Libatkan Anak dalam Kegiatan Rumah Tangga
Pekerjaan rumah tangga biasanya melibatkan kerja otot dan tulang. Ajak anak membantu Anda ketika menyiram tanaman, menyapu rumah, membersihkan kaca jendela, menjemur pakaian, dan lain sebagainya. Aktivitas-aktivitas tersebut juga akan menstimulasi anak agar lebih aktif bergerak.
Beberapa tips di atas dapat Anda terapkan agar anak lebih aktif bergerak. Kurang berolahraga pada anak terbukti membawa efek negatif. Berikan perhatian khusus pada aktivitas fisik anak. Pastikan anak memiliki waktu olahraga dan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya agar kesehatannya di masa kini dan depan lebih optimal.
(FR/AYU)
Artikel lainnya: Waktu Terbaik untuk Mengenalkan Olahraga pada Anak