Anda tidak harus selalu memenuhi keinginan anak, termasuk ketika si kecil yang masih berusia balita ingin minum soda.
Ketika pertanyaan “Bolehkah balita minum soda?” diajukan kepada dr. Dyah Novita Anggraini, ia menegaskan bahwa balita tidak boleh minum soda.
Mengapa dokter dan ahli medis menilai soda untuk balita sangat berbahaya? Simak penjelasan selengkapnya di sini.
1. Memicu Kegemukan
Pakar kesehatan ibu dan anak, Jane Sheppard, FMCHC mengatakan bahwa soda dapat menyebabkan anak mengalami kegemukan atau obesitas.
Seperti diketahui, soda mengandung nol nutrisi, namun tinggi kalori dan gula.
Berdasarkan All American Health, mengonsumsi satu kaleng soda setiap hari, dapat menaikkan berat badan sebanyak 6,8 kilogram hanya dalam setahun.
Artikel Lainnya: Manfaat dan Bahaya Minuman Bersoda bagi Kesehatan Tubuh Anda
Tidak heran, soda dan minuman manis disebut sebagai penyebab utama obesitas di seluruh dunia.
2. Mengganggu Fungsi Otak
Bahaya soda untuk balita selanjutnya adalah mengganggu fungsi otak. Salah satu kandungan soda yang dapat mengganggu keseimbangan neurokimia otak si kecil adalah kafein. Parahnya, kafein juga dapat menyebabkan ketagihan.
Mengutip Healthy Child, ketika anak ketagihan soda, asupan kafein berlebih dapat merangsang kerja kelenjar adrenalnya.
Ketika kelenjar adrenal bekerja tanpa ada asupan nutrisi yang dibutuhkannya, bagian tubuh tersebut dapat mengalami kelelahan.
Kondisi kelelahan adrenal dapat menyebabkan anak mengalami stres berkepanjangan dan memengaruhi perilaku si kecil.
Kandungan soda lainnya yang berbahaya bagi fungsi otak balita adalah aspartam. Zat ini ditemukan pada minuman diet soda. Aspartam dapat meracuni otak dan mengganggu sistem endokrin.
3. Anak Jadi Agresif
Kafein di dalam soda juga dapat menyebabkan gangguan sistem saraf. Dampaknya si kecil dapat mengalami sakit kepala, gelisah, dan susah tidur. Menurut beberapa penelitian, konsumsi kafein juga dapat berimbas pada perilaku anak.
Tidak hanya itu, sebuah riset yang dirilis oleh International Journal of Injury Control and Safety Promotion pada 2013 menyebut bahwa konsumsi soda berlebih dapat meningkatkan sikap agresif, depresi, hingga hasrat ingin bunuh diri pada remaja.
4. Mengganggu Fungsi Ginjal
Dokter Dyah mengatakan soda dapat memperberat kerja ginjal pada tubuh anak. Berdasarkan American Kidney Fund, mengonsumsi minuman soda lebih dari dua porsi per hari dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
Selain itu, soda juga disebut menyebabkan batu ginjal. Jane Sheppard menambahkan, gangguan fungsi ginjal bisa menjadi semakin parah karena soda menyebabkan nafsu makan balita menurun. Nantinya, anak menjadi malas untuk menyantap makanan bergizi.
Artikel Lainnya: Bahayanya Jika Anak Sering Minum Soda
5. Diabetes
Soda untuk balita juga berbahaya karena minuman ini dapat memicu diabetes.“Soda tinggi gula memicu peningkatan gula darah, sehingga anak mengalami diabetes seiring pertambahan usia,” kata dr. Dyah.
Mengutip All American Health, konsumsi soda setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 85 persen.
6. Kerusakan Gigi
Penelitian mengungkapkan bahwa soda dapat menyebabkan kerusakan gigi. Kandungan gula dalam soda dapat menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu, asam dalam soda juga dapat mengikis email (lapisan luar pelindung) gigi. Bahkan asam tersebut dapat menghancurkan email gigi hanya dalam 20 menit, seperti diwartakan Healthy Child.
Itu dia bahaya soda untuk balita. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar informasi kesehatan lainnya, konsultasi ke dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)