Mayoritas mainan anak-anak dibuat dengan bahan dasar plastik. Bahan plastik sendiri dipilih agar si kecil bisa bermain dengan lebih aman. Coba bayangkan kalau mainan anak dari kaca atau besi, bisa melukainya bukan?
Tetapi rupanya, mainan plastik tidak 100 persen aman, lho! Ada bahaya mainan plastik untuk anak, terutama kalau mainan tersebut digigit-gigit.
Bahaya Gigit Mainan Plastik bagi Kesehatan Balita
Mungkin Anda selama ini merasa aman-aman saja memberikan aneka mainan berbahan plastik pada si kecil. Padahal, kalau balita sampai menggigit mainan plastik, banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi.
Menurut dr. Devia Irine Putri, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kalau mainan itu sobek, kemudian melukai mulut anak.
"Selain itu, saat memilih mainan plastik juga harus teliti karena bisa saja mengandung BPA dan phthalate yang kalau masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan masalah kesehatan. Seperti memengaruhi kerja hormon, sampai meningkatkan risiko kanker," kata dr. Devia Irine.
Dokter muda ini menyarankan, daripada menggigit mainan, lebih baik ganti dengan teether atau diberi finger food.
“Kalau teether dan finger food malah baik, tidak memengaruhi gigi. Malah biasanya membuat nyaman anak,” dia menjelaskan.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Kolam Bola Bisa Berbahaya bagi Anak-Anak
Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mainan Anak?
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memilih mainan anak, apalagi yang berbahan dasar plastik. Yang paling utama adalah keamanan itu sendiri.
Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan melihat label Standar Nasional Indonesia (SNI) di produk.
"Sebelum membeli, orang tua harus lihat dulu label di produknya. Ada tulisan BPA-free enggak, phthalate free atau tidak, atau ada standardisasi dari SNI enggak?" ungkap dr. Devia Irine.
Selain melihat label keamanan di kemasan, setidaknya ada dua hal lagi yang perlu Anda hindari, yakni:
1. Mainan Bahan Dasar Timah
Faktanya, ada banyak mainan yang mengandung timah. Yang lebih miris, sebagian besar toko mainan menjual mainan yang berpotensi beracun yang mengandung timbal tersebut.
Itu sebabnya, sangat disarankan untuk mengecek terlebih dahulu label di dalam kemasan. Jangan sampai bahan berbahaya tersebut masuk ke dalam tubuh anak.
2. PVC (Polivinil Klorida)
Plastik yang banyak digunakan ini sering kali mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk yang bersifat karsinogen. Seperti vinil klorida, dioksin, dan ftalat. Bahan-bahan ini sering dikaitkan dengan asma, alergi, dan masalah reproduksi.
Satu cara untuk mengetahui apakah PVC ada di mainan, Anda harus mengecek kemasannya. Mainan bebas PVC biasanya diberi label.
Jika mainan tersebut tidak menggunakan label "bebas PVC" atau memiliki kode #3 atau huruf "PVC" di bagian bawah, menjauhlah. Sementara, kalau kodenya #1, #2, atau #4 itu aman.
Artikel Lainnya: Pertolongan Pertama pada Anak Tersedak
Ketahui Faktor Penting untuk Mainan Anak yang Aman
Demi menghindari racun dalam mainan plastik anak di atas, ada beberapa faktor penting yang harus Anda pertimbangkan, yaitu:
- Mainan yang terbuat dari kain harus diberi label tahan api atau tahan api.
- Mainan boneka harus bisa dicuci.
- Cat pada mainan apa pun harus bebas timah.
- Bahan harus dikatakan tidak beracun.
- Krayon dan cat harus mencantumkan ASTM D-4236 pada kemasannya, yang berarti telah dievaluasi oleh American Society for Testing and Materials.
Selain itu, jauhi mainan bekas, bahkan yang berasal dari teman dan keluarga. Mainan tersebut mungkin memiliki nilai “sejarah” dan berharga lebih murah. Namun, tidak ada yang bisa menjamin standar keamanannya.
Artikel Lainnya: Deretan Permainan yang Bantu Kembangkan Bakat Anak
Mainan bekas juga mungkin sudah sangat usang sehingga dapat pecah atau retak sehingga berbahaya bagi anak.
Pastikan juga mainan tidak terlalu keras atau kencang untuk anak. Misalnya, mainan klakson atau trompet jika dibunyikan bisa sangat keras hingga menyebabkan gangguan pendengaran.
Sementara itu, selalu baca label untuk memastikan mainan sesuai dengan usia anak. Pertimbangkan juga temperamen, kebiasaan, dan perilaku anak setiap kali membeli mainan baru.
Jangan lewatkan informasi lain seputar perkembangan dan nutrisi anak hanya di aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)