Berjalan merupakan tahapan perkembangan yang akan mengubah hidup anak. Dengan berjalan, ia lebih mudah dan makin tertarik untuk mengeksplorasi lingkungannya. Sebagian besar anak sudah mampu berjalan saat ia merayakan ulang tahun pertamanya, namun secara normal anak dapat mulai berjalan pada umur sembilan sampai delapan belas bulan.
Tahukah Anda, banyak hal yang dapat dilatih orangtua untuk mempersiapkan anak bisa berjalan? Berikut ini latihan yang bisa Anda lakukan sejak berusia enam bulan:
1. Hindari terlalu sering menggendong anak
Saat waktu bermain tiba, usahakan untuk tidak menggendong anak atau menggunakan alat bantu lainnya seperti bouncer, kereta dorong, ayunan, dan sejenisnya. Berilah ia kesempatan yang sering untuk bermain di lantai (dapat dialasi karpet atau matras). Hal ini baik untuk melatih kekuatan otot-otot tubuh anak dan menyangga tubuhnya sendiri.
Artikel Lainnya : Kenapa Balita Sering Jatuh Saat Jalan?
2. Sering-seringlah mengajaknya tummy time
Tummy time merupakan waktu yang digunakan bayi untuk tengkurap sambil melatih tangan dan kakinya untuk menggapai suatu benda. Tummy time sangat penting untuk memperkuat otot leher dan punggung bayi yang nantinya akan menjadi otot penyangga tubuhnya saat berjalan.
3. Ajak ia bermain melempar dan menangkap mainannya
Setelah anak dapat duduk, bermain lempar-tangkap mainan juga bisa dilakukan untuk mempersiapkannya berjalan. Permainan tersebut akan melatihnya untuk menjaga keseimbangan tubuh serta melatih koordinasi antara tubuh dan tangan.
4. Izinkan ia mengeksplorasi banyak hal yang diinginkannya
Memang tidak semua anak melewati tahapan merangkak, namun sebagian besar anak akan mengalaminya. Merangkak merupakan tahap perkembangan yang menarik bagi anak karena ia mulai dapat bergerak ke manapun ia suka. Selama ia mengeksplorasi hal yang tidak membahayakan, izinkan ia melakukannya. Menggapai kaki meja, memegangi kursi, atau merangkak menaiki tangga dapat menjadi latihan untuk berdiri sendiri (sekaligus menjadi tanda awal yang menunjukkan bahwa sebentar lagi ia siap berjalan).
5. Gunakan meja, kursi, atau alat dorong lain untuk membantunya
Bila anak mulai mencoba berdiri atau berjalan, sebaiknya gunakan meja, kursi, atau alat dorong lain misalnya troli mainan sebagai sarana untuk membantunya menopang tubuh. Sarana ini lebih baik dibandingkan dengan menatih anak. Selain karena anak pada umumnya senang mendorong, latihan berjalan dengan mendorong lebih sesuai dengan postur tubuh yang normal.
6. Hindari penggunaan alas kaki saat berada di dalam rumah
Saat berada di rumah, sebisa mungkin biarkan kaki anak telanjang, tidak perlu menggunakan alas kaki apa pun termasuk kaus kaki. Penggunaan alas kaki dapat menghambatnya melatih keseimbangan dan sensasi rasa di kakinya. The American Academy of Pediatric (AAP) menyarankan untuk menggunakan alas kaki yang ringan, terbuat dari bahan yang adem, dan memiliki sol karet untuk mencegah terpeleset bila sedang bepergian dan perlu menggunakan alas kaki.
7. Hindari penggunaan baby walker
Sejak hampir satu dekade terakhir, AAP telah mengeluarkan larangan untuk menggunakan baby walker. Studi menunjukkan bahwa anak yang dilatih berjalan memakai baby walker justru lebih lambat berjalan. Selain itu, angka kecelakaan akibat penggunaan baby walker yang tinggi di Amerika Serikat juga menjadi alasan pelarangannya.
Nah, sekarang Anda dapat melatih anak berjalan dengan cara yang mudah dan benar. Selamat berlatih bersama anak Anda!