Bayi kecil Mama-Papa kini makin besar dan masuk masa balita! Setelah melewati umur 1 tahun, tentunya banyak perubahan yang terjadi pada si kecil. Selain perkembangan fisik, kemampuan motorik dan emosional bayi 18 bulan semakin matang.
Bayi berusia 1 tahun, 6 bulan sangat haus perhatian. Si kecil bisa tiba-tiba mengencangkan suara ketika menyaksikan orang dewasa ngobrol di depan mereka.
Anak Mama-Papa kini juga cenderung lebih mandiri. Mereka bisa berkata tidak untuk hal yang tidak disukai.
Banyak tantangan baru yang akan dihadapi Mama dan Papa untuk menghadapi balita di usia ini. Simak perkembangan bayi 18 bulan yang perlu diketahui.
Perkembangan Bayi 18 Bulan
Perkembangan anak balita 18 bulan sangat mengagumkan. Kini si kecil memiliki banyak keahlian baru untuk dipamerkan, seperti, berjalan, memanjat, hingga mencoret-coret tembok.
Selera humor balita 18 bulan juga berkembang. Si kecil bisa tertawa saat sedang bermain dan memekik gembira ketika melihat bayangannya sendiri di cermin.
Di balik kelucuannya, sifat emosional anak juga tumbuh. Sekarang bayi Mama-Papa mulai keras kepala dan cukup menjengkelkan. Ini adalah ciri tumbuh kembang anak usia 18 bulan yang normal.
Berikut sejumlah perkembangan bayi 18 bulan:
1. Pertumbuhan Fisik Balita 18 Bulan
Menurut WHO, berat rata-rata bayi 18 bulan umumnya, yaitu 10,6 kilogram (kg) untuk anak perempuan dan 10,9 kg untuk anak laki-laki.
Sedangkan panjang rata-rata balita 18 bulan adalah 80,7 sentimeter (cm) untuk anak perempuan dan 82,3 cm untuk anak laki-laki.
Kemudian, lingkar kepala balita di bawah usia 2 tahun ini juga perlu dipantau setiap bulannya. Menurut WHO, lingkar kepala rata-rata balita 18 bulan laki-laki adalah 47,5 cm dan anak perempuan 46,5 cm.
Mama-Papa sebaiknya mencatat pertumbuhan si kecil tiap bulan dan melakukan konsultasi rutin dengan dokter.
2. Berlari dan Melompat
Selain berjalan, balita 18 bulan juga bisa berlari. Beberapa anak bahkan bisa melompat.
Meski begitu, saat merasa lelah, mereka masih minta digendong.
3. Makin Fasih Bicara dan Rajin Bertanya
Perkembangan bahasa anak usia 18 bulan makin baik. Sebagian besar anak berusia 18 bulan bisa mengucapkan sekitar 10-25 kata.
Kini si kecil juga mulai mempertanyakan objek yang mereka lihat. Harap bersabar apabila Mama dan Papa dijejali beragam pertanyaan menggemaskan dari si buah hati.
4. Tumbuh Gigi Taring
Gigi taring atas balita tumbuh pada usia 16 hingga 22 bulan. Jadi, pada usia 18 bulan, gigi si kecil makin banyak.
5. Tanda Perkembangan Bayi 18 Bulan Lambat
Mama-Papa perlu mencermati keterlambatan perkembangan bayi 18 bulan. Apabila Mama dan Papa menemukan salah satu dari tanda-tanda di bawah ini, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter.
Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mengetahui penyebab dan cara efektif mendukung tumbuh kembang anak di usia 18 bulan.
Berikut tanda lambatnya perkembangan bayi 18 bulan yang perlu diwaspadai:
- Tidak bisa berjalan
- Gerak jari cenderung pasif
- Tidak berusaha meniru orang lain
- Kosakata yang digunakan terbatas, setidaknya tidak bisa mengucapkan enam kata
- Kesulitan belajar kata-kata baru
- Sulit konsentrasi dan cenderung cuek
- Kehilangan keterampilan yang pernah dimiliki.
Artikel Lainnya: Tips Merawat Bayi Ketika Anak Sebelumnya Masih Balita
Stimulasi Bayi 18 Bulan
Balita 18 bulan masih terus mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, sosial, maupun emosional mereka. Karena itu, Mama-Papa perlu lebih bersabar saat mengajarkan beragam hal pada si balita.
Saat anak melakukan hal positif, apresiasilah dengan memberikan pujian. Namun, saat mereka membuat kesalahan, Mama-Papa bisa mengingatkannya dengan lembut bahwa tindakan tersebut tidaklah tepat.
Untuk mendukung perkembangan bayi 18 bulan, beberapa kegiatan menyenangkan bisa Mama-Papa lakukan bersama buah hati, seperti:
1. Bernyanyi dan Bermain Musik
Pada usia 18 bulan, anak cenderung suka belajar dan menghafal sesuatu. Mama-Papa bisa mengajarkan cara menyenangkan untuk belajar dan menghafal dengan bernyanyi.
Selain bernyanyi, pada usia 18 bulan si kecil juga suka bermain musik, seperti memainkan ritme dengan mengetukkan sendok ke meja. Mama-Papa bisa mengajaknya bermain alat musik sederhana untuk mendorong perkembangannya
2. Mulai Tertarik dengan Buku
Jika pada usia sebelumnya anak senang dibacakan buku cerita, pada usia 18 bulan si kecil mulai tertarik dengan buku.
Anak Mama-Papa sekarang mulai membolak-balikan halaman buku, meski belum bisa membaca dan memahami isinya.
3. Bermain Tangkap Bola
Kemampuan fisik dan koordinasi bayi makin sempurna di usia 18 bulan. Untuk memaksimalkan potensinya, Mama-Papa bisa mengajak si kecil bermain tangkap bola.
4. Permainan Meniup Gelembung
Si kecil sangat menyukai hal baru, termasuk melihat gelembung yang terbang di udara. Mama-Papa bisa mengajaknya ke taman, sambil bermain gelembung untuk menghibur si kecil.
5. Bermain Petak Umpet
Bayi 18 bulan bisa mengingat objek dengan lebih jelas. Untuk mengasah kemampuan ingatan si kecil, Mama-Papa bisa mengajaknya bermain petak umpet.
6. Melatih Imajinasi
Usia 18 bulan adalah waktu terbaik untuk melatih imajinasi anak. Mama bisa mengajak si kecil bermain masak-masakan dan mencoba hasil masakannya.
Si kecil juga bisa didandani dengan kostum dan disikapi layaknya pahlawan super.
7. Melatih Menggunakan Toilet
Pada usia 18 bulan, Mama mulai bisa mengajarkan si kecil untuk memberi tahu orang di sekitarnya ketika merasa ingin buang air kecil (BAK) maupun besar (BAB).
Bahkan, Mama mulai bisa mengenalkan si kecil tempat untuk BAK dan BAB yang seharusnya, yaitu toilet. Namun, jangan terburu-buru untuk mengajarkan hal ini, ya Ma. Umumnya, anak sadar dan terampil BAK maupun BAB di toilet ketika berumur 2-3 tahun.
Kesehatan Bayi 18 Bulan
Anak usia 18 bulan mungkin didera sejumlah penyakit seperti pada tahap perkembangan di bulan-bulan sebelumnya. Penyakit yang dimaksud, yaitu diare, sembelit, demam, batuk, muntah, ataupun croup.
Apabila si kecil mengalami sederet kondisi tersebut, Mama-Papa bisa mengobatinya dengan pengobatan rumahan ataupun berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lanjutan.
Selain fisik, kondisi kesehatan mental balita usia 18 bulan juga perlu diperhatikan. Terlebih, di usia ini si kecil jadi lebih rewel dan cenderung sulit diatur.
Berikut perilaku anak usia 18 bulan yang perlu Mama-Papa perhatikan, sekaligus cara menanganinya:
1. Tantrum
Meskipun kemampuan bahasa anak balita usia 18 bulan berkembang sangat cepat, tetapi mereka belum bisa mengomunikasikan perasaannya dengan lancar. Kondisi ini terkadang membuat si kecil rewel dan mudah mengamuk.
Saat si kecil tantrum, Mama-Papa bisa mengajaknya berjalan-jalan, misalnya mengunjungi supermarket atau tempat yang mereka suka. Pastikan pula, si kecil sudah makan dan beristirahat secara cukup sebelum bepergian, ya!
2. Tidak Mau Ditinggal
Si kecil mungkin bisa merasa sangat sedih ketika Mama atau Papa meninggalkannya sebentar. Dia bisa menangis kencang ketika hal ini terjadi.
Mama-Papa mulai bisa mengajarkan anak untuk tidak terlalu mempersoalkan perpisahan yang singkat. Katakan padanya bahwa Mama-Papa akan kembali usai dari bekerja ataupun bepergian. Pada gilirannya, si kecil mulai terbiasa dengan hal ini.
3. ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan mental yang menyebabkan anak berperilaku impulsif, hiperaktif dan sulit memperhatikan.
Beberapa anak 18 bulan cenderung menunjukkan perilaku khas ADHD. Umumnya, perilaku mirip ADHD bisa menghilang saat anak mulai bersekolah di lingkungan formal.
Untuk memastikan anak mengidap ADHD, diperlukan pemeriksaan lanjutan. Ketika anak makin sulit dikontrol, Mama-Papa bisa mengajaknya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih jauh.
Artikel Lainnya: Olahraga untuk Bayi yang Bermanfaat Melatih Otot Tubuhnya
Tips Merawat Balita 18 Bulan
Untuk merawat bayi 18 bulan, ada sejumlah tips yang bisa diterapkan Mama dan Papa, di antaranya:
1. Berikan Makanan yang Bergizi
Ketika berusia 18 bulan, balita harus tetap mendapatkan nutrisi lengkap dan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak dan serat.
Balita cenderung suka memilih-milih makanan. Saat hal ini terjadi, Mama tidak perlu khawatir. Tetap tawarkan anak beragam pilihan makanan bergizi.
2. Mendisiplinkan Pola Tidur Anak
Bayi usia 18 bulan bisa tidur sekitar 13 hingga 14 jam sehari. Dengan pembagian, 11-12 jam tidur malam dan 1,5-3 jam tidur siang.
Di usia ini, sebaiknya anak mulai dibiasakan untuk tidur di ruangannya sendiri. Mama-Papa juga perlu membiasakan si kecil untuk memiliki jam tidur yang teratur.
3. Jadwal Imunisasi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak berusia 18 bulan harus memperoleh sejumlah vaksin. Vaksin untuk anak 18 bulan, antara lain:
- Hepatitis B
- Polio
- DTP (difteri, pertusis, dan tetanus)
- Influenza
- Haemophilus influenzae type B (HiB)
- MR/ MMR
- PCV (Rotavirus dan Pneumococcus)
- Varisela
- Hepatitis A
Mama jangan sampai melewatkan jadwal imunisasi yang harus didapatkan si kecil pada usia 18 bulan. Segera kunjungi dokter atau pusat kesehatan terdekat untuk memperoleh jenis vaksin yang dibutuhkan anak.
Merawat bayi 18 bulan yang kini semakin besar memang menyenangkan. Dukung terus perkembangan anak dengan menerapkan sejumlah tips di atas, ya Mama-Papa.
Mama dan Papa juga bisa mengikuti perkembangan bayi setiap bulannya dengan download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan si kecil.
Apabila punya pertanyaan lain seputar tumbuh kembang anak, tanyakan secara langsung dengan dokter spesialis anak kami lewat fitur Tanya Dokter.
(ADT/NM)