Selamat! Saat ini si kecil sudah memasuki usia 24 bulan alias 2 tahun. Artinya, ia sudah melewati banyak perkembangan dan akan mempelajari keterampilan lainnya.
Selain sering mengoceh, biasanya balita di usia ini juga sering membuat ulah. Yuk, ketahui tumbuh kembang anak 2 tahun selengkapnya di sini.
Perkembangan Bayi 24 Bulan
Di usianya yang menginjak 2 tahun, kepercayaan diri si kecil juga akan tumbuh. Ia menjadi lebih berani untuk mencoba hal-hal yang baru. Berikut beberapa perkembangan yang ia alami menginjak usia 24 bulan:
1. Perubahan Fisik Meningkat
Perkembangan anak usia 2 tahun dapat dilihat dari perubahan fisiknya yang semakin bertambah. Pada anak laki-laki, rata-rata memiliki berat sekitar 12,4 kilogram (kg) dengan tinggi 86,8 sentimeter (cm).
Sedangkan pada anak perempuan, rata-rata beratnya adalah 12 kg dan tingginya 85 cm.
2. Keterampilan Motorik Bertambah
Anak 2 tahun sudah bisa apa saja? Ada banyak peningkatan keterampilan motorik yang dia capai, seperti bisa menaiki tangga dengan satu kaki, berjalan menuruni tangga, bahkan melompat dengan dua kakinya sekaligus.
Tak hanya itu, Mama dan Papa juga bisa melihat si kecil berlari dan menendang bola dengan cukup baik. Untuk meningkatkan kemampuannya, ajak anak untuk bermain di luar.
Selain itu, balita 2 tahun juga bisa mengoordinasikan gerakan pergelangan tangan, jari, dan telapak tangan. Ia dapat memegang alat tulis, mencoret kertas, dan membangun balok.
Bahkan, kemungkinan si kecil mulai menunjukkan preferensi menulisnya, baik itu menggunakan tangan kanan atau kiri.
Artikel Lainnya: Anak Main di Luar saat New Normal? Ini Tips Amannya!
3. Kemampuan Bahasa Semakin Meningkat
Tumbuh kembang anak 2 tahun juga ditandai dengan kemampuan komunikasinya yang bertambah. Buah hati mungkin bisa mengucapkan kalimat dengan dua kata.
Selain itu, anak usia 2 tahun juga umumnya sudah bisa menyebut namanya sendiri. Secara verbal, ia juga bisa mengidentifikasi tiga gambar.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan kemampuan komunikasi akan berbeda pada setiap anak. Akan tetapi, jika anak tidak berbicara sebanyak yang diharapkan, dokter mungkin akan memeriksa masalah pendengaran yang dialaminya.
Selain masalah fungsi pendengaran, bisa juga disebabkan oleh kurangnya stimulasi yang diterima anak.
4. Perkembangan Sosial dan Emosionalnya Juga Pesat
Balita 2 tahun sangat senang meniru orang lain, terutama orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua darinya. Tak jarang, si kecil juga merasa gembira ketika berada di sekitar anak-anak lain.
Di tahap ini, bayi 24 bulan berpikir bahwa dunia berpusat pada dirinya. Ia tidak memahami arti berbagi, sehingga jangan heran jika si kecil sering merebut mainan anak lain.
Mama dan Papa bisa secara perlahan mengajarkannya untuk tidak melakukan hal tersebut.
5. Keterlambatan Perkembangan
Meski tumbuh kembang anak 2 tahun sangat bervariasi, tetapi segera hubungi dokter apabila si kecil mengalami keterlambatan perkembangan seperti berikut:
- Tidak berjalan dengan benar
- Kesulitan mengucapkan dua suku kata
- Tidak meniru tindakan atau kata-kata
- Sulit mengikuti instruksi yang sederhana
Artikel Lainnya: Gejala Gangguan Perkembangan Anak yang Harus Diwaspadai
Stimulasi Bayi 24 Bulan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang tua adalah guru pertama bagi anak. Untuk membantu pembelajaran dan perkembangan otaknya, berikut tips kegiatan anak umur 2 tahun yang bisa dilakukan:
- Minta anak untuk bersiap-siap saat akan makan dengan membiarkannya membawa barang-barang, seperti gelas plastik, ke meja
- Awasi anak dengan cermat selama bermain dengan balita lain, cobalah untuk membantunya jika ia kesulitan mengatasi sebuah masalah
- Ajari anak meniru Mama dan Papa saat berhitung, serta tunjuk setiap barang saat menghitungnya
- Tumpuk seluruh mainan anak dan minta agar ia memisahkan berdasarkan warna
- Ajak anak untuk menuangkan air ke dalam gelas plastik untuk membantu meningkatkan keterampilan motorik halus
- Biarkan anak bermain di pasir
- Ajak si kecil untuk menyiram tanaman
Artikel Lainnya: Stimulasi yang Tepat Sesuai Usia Anak
Kesehatan Bayi 24 Bulan
Selain mengalami masalah kesehatan, balita 2 tahun juga sering menunjukkan perilaku yang terkadang membuat frustasi seperti berikut:
1. Tantrum
Sebanyak 75 persen anak-anak mengalami tantrum saat mereka menginjak usia 2 tahun. Kondisi ini mungkin akan menguji kesabaran Mama dan Papa.
Beberapa anak akan tenang dengan diberikan pelukan. Orang tua juga bisa mengalihkan fokus anak pada hal lain untuk mengatasi tantrum.
2. Cemas
Sangat umum bagi anak usia 2 tahun merasa cemas dan kesulitan untuk berpisah dari orang tua. Bagaimanapun, biasanya anak akan menangis saat berada di kondisi tersebut.
Mama bisa meyakinkan kepadanya bahwa akan kembali secara detail, misalnya akan kembali setelah buah hati tidur siang.
3. Sering Emosi
Penting untuk mengajari bahwa emosi yang dirasakan oleh balita 2 tahun adalah valid. Akan tetapi, si kecil juga perlu diajarkan untuk mengekspresikan emosi tanpa mengamuk.
4. Tumbuh Gigi
Pada usia ini, umumnya gigi geraham atas akan mulai terlihat. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, sehingga balita mungkin akan merasa demam dan rewel.
Mama dan Papa bisa membantu untuk memberikan teether rings yang bersih dan berikan makanan yang bersuhu dingin.
Artikel Lainnya: Inilah Tanda-tanda si Kecil Akan Tumbuh Gigi
Tips Merawat Bayi 24 Bulan
Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan orang tua untuk merawat balita 2 tahun:
1. Jangan Lewatkan Jadwal Imunisasi
Disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak usia 2 tahun perlu mendapatkan vaksin influenza.
Pada rentang usia 2-3 tahun, anak perlu mendapatkan vaksin Japanese encephalitis (JE) 2. Pemberian vaksin tifoid polisakarida juga diberikan mulai umur 2 tahun dan dapat diulang setiap tiga tahun.
Sedangkan untuk vaksin hepatitis A, biasanya diberikan pada rentang usia 1-2 tahun sebanyak dua kali dengan interval 6-36 bulan.
2. Lakukan Toilet Training
Di ulang tahun keduanya, Mama dan Papa bisa membantu anak untuk meningkatkan pelatihan buang air. Ajarkan si kecil untuk berbicara atau mengutarakan keinginan untuk buang air kecil atau buang air besar.
Pastikan untuk melihat tanda kesiapan dari pelatihan buang air pada anak. Tunjukkan juga tempat yang harus dituju ketika ingin buang air.
3. Jaga Pola Tidur
Seiring dengan bertambahnya usia, waktu tidur bayi akan semakin berkurang. Padahal, sebagian besar balita 2 tahun membutuhkan sekitar 11-12 jam tidur malam, ditambah dengan tidur siang sekitar 1,5-3 jam.
4. Perhatikan Jadwal Makan
Anak usia 2 tahun harus makan sebanyak tiga kali sehari ditambah dengan dua kali jadwal camilan. Tawarkan berbagai makanan seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein, dan susu setiap harinya.
Selain itu, orang tua juga bisa menawarkan produk susu rendah lemak, seperti yoghurt dan keju.
Balita 2 tahun juga disarankan untuk mendapatkan 700 mg kalsium dan 600 IU vitamin D setiap harinya. Hal ini bisa diperoleh dengan minum susu sebanyak 16 ons atau setara dengan dua gelas.
5. Batasi Screen Time
Pada usia 2 tahun, anak-anak dapat belajar lewat media elektronik. Akan tetapi, dianjurkan untuk tidak menonton lebih dari satu jam sehari.
Terlalu banyak menghabiskan waktu di layar dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik yang dilakukan anak dan membuatnya kesulitan untuk tertidur.
Bahkan menurut American Academy of Pediatrics, si kecil tidak boleh dibiarkan menonton sendiri, harus ada pengawasan dari orang tua. Tujuannya, agar tetap ada komunikasi antara anak dan orangtua selama kegiatan tersebut sehingga bisa meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
Artikel Lainnya: Kiat Tepat Toilet Training untuk Anak
Setelah mengetahui anak usia 2 tahun sudah bisa apa saja, rasanya Mama dan Papa pasti merasa senang melihat tumbuh kembang si kecil. Biarkan si kecil mengeksplorasi hal yang belum diketahuinya dan pastikan untuk tetap mengawasinya.
#JagaSehatmu dan si kecil dengan membantu mengelola emosinya dan memperhatikan asupan gizinya.
Apabila memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan anak, Mama dan Papa juga bisa mengunduh aplikasi KlikDokter dan memanfaatkan fitur Tanya Dokter untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
(DA/JKT)