Ada-ada saja ulah balita. Salah satu yang paling sering bikin kita geleng-geleng kepala, yaitu posisi tidur mereka yang kerap berubah-ubah. Misalnya, awalnya tidur di pojok, bisa tiba-tiba berpindah ke tengah. Sebutannya adalah tidur lasak pada anak.
Kekhawatiran pun datang, jangan-jangan kesehatan anak terganggu!
Hal ini juga yang dirasakan Anto (bukan nama sebenarnya). Pria berusia 29 tahun itu merasa anaknya mudah sekali berpindah posisi saat tidur. Dia khawatir, tidur balitanya yang cenderung lasak dikarenakan ada masalah kesehatan tertentu.
"Posisinya sudah saya betulkan, tidak lama, sudah berpindah posisi lagi. Belum lagi anak saya itu suka sekali setengah badan di kasur, setengah badan lagi di lantai," ujar Anto.
Sebenarnya, apa yang membuat anak-anak khususnya balita sering tidur lasak? Dan bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut?
Apa Penyebab Anak Tidur Lasak atau Berpindah-pindah?
Balita yang tidurnya berubah-ubah posisi memang bisa membuat orang tua khawatir. Hal ini dikarenakan anak berisiko terjatuh dari kasur, lantaran terlalu mudah bergerak saat tidur.
Lalu, apa penyebab anak tidur berpindah tempat? Apakah kebiasaan tersebut normal?
Sebenarnya hal itu normal dan tidak perlu dipusingkan. Semakin usia anak bertambah, biasanya kebiasaan tidur lasak ini akan berkurang atau bahkan hilang.
Artikel Lainnya: Amankah Jika si Kecil Tidur Tengkurap?
Adakah Gejala yang Perlu Diwaspadai?
Tentu orang tua pantas khawatir kalau anak balita sering pindah-pindah posisi saat tidur, apalagi jika itu membahayakannya.
Oleh sebab itu, orang tua harus memberikan pengamanan ekstra. Misalnya letakkan bed rail di sekitar ranjang guna mencegah anak jatuh.
Bed rail juga bisa berupa bantal atau guling yang ditata mengelilingi anak, supaya tubuhnya aman selama di kasur.
Selama posisi pindah-pindahnya itu hanya di ranjang, misalnya kepala di bawah, kaki di atas, atau yang lainnya, sebenarnya tidak masalah.
Hal yang berbahaya adalah jika anak sleepwalking, di mana mereka tidur sambil jalan dan pindah ke tempat lain tanpa disadari.
Selain itu, beberapa gejala yang perlu orang tua waspadai adalah insomnia, night terrors (menangis atau menjerit saat tidur), dan restless leg syndrome.
Artikel Lainnya: Bayi Lebih Baik Tidur Tanpa Bantal, Benarkah?
Tips agar Anak Tidur Lebih Tenang
Supaya bisa mengurangi tidur lasak pada anak, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Berikut tipsnya:
- Buat suasana kamar senyaman mungkin. Perhatikan suhu dan cahaya kamar. Setel suhu ruangan sejuk dan cahaya tidak terlalu terang (remang-remang).
- Konsisten pada waktu tidur yang ditentukan. Apabila pukul 8 malam adalah jam tidur, segera ajak anak tidur.
- Mematikan gadget, lebih baik bacakan dongeng atau cerita.
- Batasi jam tidur siang, perbanyak aktivitas di pagi-sore karena ini akan membuat mereka lelah dan tidur lebih cepat.
- Mandi air hangat akan membantu anak rileks dan bersiap untuk pergi tidur.
Artikel Lainnya: Berapa Lama Kebutuhan Tidur Bayi?
Anak-anak memang suka tidur lasak atau berpindah-pindah posisi. Ini merupakan hal yang normal pada anak di bawah 5 tahun. Yang bisa orang tua lakukan adalah membantu anak agar tidur lebih tenang dan nyenyak dengan cara-cara di atas.
Apabila masih punya pertanyaan seputar kesehatan anak, konsultasikan kepada dokter spesialis via layanan Tanya Dokter.
Untuk #JagaSehatmu dan keluarga, dapatkan informasi kesehatan yang terbaru dengan download aplikasi KlikDokter.
[RS]