Setiap orang tua tidak boleh luput memperhatikan kesehatan gigi balita. Selain merawatnya dengan rutin menyikat gigi, balita juga sebaiknya tidak sembarang mengonsumsi makanan.
Faktanya, terdapat beberapa makanan untuk balita yang bisa memberikan efek samping merugikan kesehatan gigi si kecil. Apa saja makanan yang merusak gigi balita? Berikut beberapa di antaranya:
1. Buah yang Terlalu Asam
Lemon, jeruk nipis, dan buah asam lainnya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Sayangnya, buah-buahan asam tersebut juga bersifat mengikis permukaan gigi balita yang belum terbentuk dengan sempurna.
Selain dapat merusak enamel gigi, buah yang terlalu asam juga bisa menyebabkan iritasi pada perut anak karena sistem pencernaannya yang masih sensitif.
2. Aneka Keripik
Di balik rasanya yang gurih, keripik kentang yang umumnya dijual dalam kemasan ternyata juga merupakan makanan yang merusak gigi balita.
Kandungan tepung kanji yang terdapat dalam keripik akan berubah menjadi gula, dan kemudian menghasilkan asam. Hal tersebut dapat merusak enamel gigi sisi kecil.
Selain itu, teksturnya keripik yang cenderung kasar juga bisa terselip di antara gigi balita sehingga berisiko menyebabkan gigi berlubang.
3. Es Batu
Mengunyah es batu bisa melemahkan enamel gigi. Hal itu meningkatkan risiko gigi retak dan mudah patah. Kondisi tersebut dapat memicu munculnya gigi sensitif dengan gejala ngilu.
Selain tak baik untuk gigi, es batu yang dikunyah dalam bentuk cukup besar juga berpotensi membuat si kecil tersedak.
Artikel Lainnya: Gigi Anak Tumbuh Renggang, Perlukah Khawatir?
4. Makanan Manis
Permen, cokelat, atau camilan manis lainnya mengandung kadar gula tinggi. Sisa gula yang melekat pada gigi akan diubah oleh kuman-kuman menjadi asam.
Permukaan gigi yang terkena asam akan mengalami pelarutan mineral, sehingga berpotensi menimbulkan karies gigi.
Kondisi ini bisa semakin parah jika si kecil tidak rajin menggosok gigi, terutama sebelum tidur.
5. Permen Gummy Buah
Jangan tertipu dengan label buah di dalam permen gummy. Walaupun terlihat seperti camilan sehat, tapi sebenarnya sangat berbahaya untuk gigi.
Permen gummy memiliki tekstur yang kenyal dan lengket, sehingga sisa-sisanya bisa menempel di permukaan gigi geraham si kecil.
Kondisi tersebut dapat memicu munculnya bakteri, yang cepat atau lambat akan menyebabkan kerusakan pada gigi si kecil.
6. Crackers
Crackers adalah jenis biskuit yang terbuat dari tepung terigu; adonan yang telah melalui proses fermentasi berbentuk pipih dan hasilnya lebih renyah.
Crackers memang tidak terlalu manis, tapi tetap berpotensi menyebabkan gigi berlubang.
Hal itu karena kuman akan mengubah tepung terigu menjadi gula dan asam, yang dapat melunakkan serta melarutkan lapisan enamel gigi.
Anak yang terus-menerus mengonsumsi crackers lebih berisiko mengalami karies gigi.
Artikel Lainnya: Inilah Biang Keladi Gigi Anak Keropos
7. Buah Kering
Walaupun terbuat dari buah asli, namun kandungan di dalamnya tidak sesehat itu. Buah yang telah dikeringkan sudah tidak segar lagi sehingga kehilangan air dan kandungan bermanfaat lainnya.
Teksturnya yang lengket juga menyebabkan buah kering tersebut dapat menempel di sela-sela gigi.
Hal ini dapat mengundang kuman untuk bersarang, dan menyebabkan masalah pada gigi.
8. Popcorn
Popcorn juga termasuk sebagai makanan yang merusak gigi balita. Alasannya, popcorn bisa menyangkut atau terselip di gusi, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Itulah beberapa makanan yang merusak gigi balita. Hindari sama sekali atau batasi porsinya, agar makanan-makanan tersebut tidak sampai menyebabkan masalah gigi pada si kecil.
Tidak cukup hanya dengan itu. Orang tua juga mesti memastikan si kecil menyikat giginya dengan rutin dan teratur setiap hari, serta berobat ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali. Dengan begini, kesehatan gigi balita akan senantiasa terjaga hingga ia dewasa.
Masih penasaran dengan makanan yang merusak gigi balita? Ingin tahu lebih lanjut mengenai makanan untuk pertumbuhan gigi balita?
Konsultasikan secara langsung pada dokter gigi menggunakan layanan LiveChat 24 jam, atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)