Prosedur bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) semakin populer sebagai solusi bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk memiliki anak secara alami.
Salah satu pasangan yang berhasil melalui prosedur ini adalah mantan atlet dan YouTuber Denny Sumargo dan istrinya, Olivia Allan. Mereka sedang berbahagia dengan kelahiran anak pertama mereka, Gabriella Allan Sumargo, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Keberhasilan mereka menyoroti kemajuan teknologi reproduksi dan memberikan harapan bagi banyak pasangan di seluruh dunia. Yuk, simak pemaparan dr. Dyah Novita Anggraini tentang prosedur bayi tabung atau IVF berikut ini!
Artikel lainnya: 10 Tips Sukses dalam Program Bayi Tabung
Sejarah Bayi Tabung atau IVF
In vitro fertilization (IVF) pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1978 oleh Dr. Robert Edwards dan Dr. Patrick Steptoe di Inggris.
Keberhasilan ini menghasilkan kelahiran bayi pertama yang dikandung melalui IVF, Louise Brown, pada 25 Juli 1978. Sejak saat itu, teknologi IVF telah berkembang pesat dan menjadi pilihan utama bagi pasangan yang mengalami infertilitas.
Proses IVF melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium wanita, yang kemudian dibuahi oleh sperma di luar tubuh dalam sebuah laboratorium. Embrio yang dihasilkan kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim wanita untuk berkembang menjadi kehamilan.
Seiring berjalannya waktu, prosedur ini mengalami berbagai penyempurnaan, termasuk teknik seperti injeksi sperma intra-sitoplasma (ICSI) dan penggunaan teknologi pembekuan embrio.
Kapan Bayi Tabung Populer di Jakarta
Di Indonesia, khususnya di Jakarta, prosedur bayi tabung mulai dikenal luas pada awal tahun 1990-an.
Namun, popularitasnya meningkat pesat pada dekade 2000-an seiring dengan perkembangan teknologi medis dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pilihan yang tersedia untuk mengatasi masalah infertilitas.
Klinik-klinik fertilitas mulai bermunculan di berbagai kota besar, menawarkan layanan IVF dengan standar internasional.
Artikel lainnya: Apa Perbedaan Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan?
Prosedur Lengkap Bayi Tabung
Proses IVF terdiri dari beberapa tahap penting yang harus dilalui pasangan untuk mencapai keberhasilan. Berikut adalah langkah-langkah lengkap dalam prosedur bayi tabung:
1. Stimulasi ovarium
Wanita akan diberikan obat hormon untuk merangsang ovarium agar menghasilkan beberapa sel telur matang.
2. Pengambilan sel telur (ovum pick-up/OPU)
Sel telur yang matang diambil dari ovarium melalui prosedur yang disebut ovum pick-up, yang biasanya dilakukan dengan bantuan ultrasonografi.
3. Fertilisasi
Sel telur yang diambil kemudian dibuahi oleh sperma di laboratorium. Proses ini dapat dilakukan secara konvensional atau menggunakan teknik ICSI jika diperlukan.
4. Kultur embrio
Embrio yang telah dibuahi dikultur selama beberapa hari di laboratorium untuk memastikan pertumbuhannya sebelum dipindahkan ke dalam rahim.
5. Transfer embrio
Embrio terbaik yang telah berkembang kemudian dipindahkan ke dalam rahim wanita melalui prosedur yang tidak menyakitkan.
6. Pemantauan dan uji kehamilan
Setelah transfer embrio, wanita akan dipantau dan menjalani uji kehamilan untuk memastikan apakah embrio berhasil menempel dan berkembang menjadi kehamilan.
Persentase Keberhasilan Bayi Tabung
Persentase keberhasilan IVF bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia wanita, kualitas embrio, dan kondisi kesehatan umum pasangan. Secara umum, tingkat keberhasilan IVF berkisar antara 40-50% per siklus untuk wanita di bawah usia 35 tahun.
Untuk wanita berusia antara 35-40 tahun, tingkat keberhasilan menurun menjadi sekitar 30-40%, dan untuk wanita di atas usia 40 tahun, tingkat keberhasilan biasanya kurang dari 20%.
Artikel lainnya: Amankah Berhubungan Intim saat Program Bayi Tabung?
Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Bayi Tabung
Berbagai faktor dapat memengaruhi keberhasilan prosedur bayi tabung, termasuk:
1. Usia wanita
Usia adalah faktor terpenting yang memengaruhi keberhasilan IVF. Wanita yang lebih muda memiliki peluang lebih tinggi untuk hamil melalui IVF.
2. Kualitas dan kuantitas sel telur
Kualitas dan jumlah sel telur yang dihasilkan selama stimulasi ovarium memainkan peran penting dalam keberhasilan IVF.
3. Kesehatan sperma
Kualitas sperma juga berkontribusi terhadap keberhasilan fertilisasi dan perkembangan embrio.
4. Kondisi rahim
Kondisi rahim yang sehat dan reseptif penting untuk keberhasilan implantasi embrio. Rahim harus mampu menyediakan lingkungan yang baik untuk embrio agar dapat menempel dan berkembang.
5. Gaya hidup
Faktor-faktor seperti berat badan, merokok, konsumsi alkohol, dan tingkat stres dapat memengaruhi hasil IVF.
6. Pengalaman dan keahlian klinik
Keberhasilan IVF juga dipengaruhi oleh pengalaman dan keahlian tim medis serta teknologi yang digunakan di klinik fertilitas.
Berapa Range Harga untuk Melakukan Bayi Tabung di Indonesia
Biaya untuk menjalani prosedur IVF di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada klinik dan kompleksitas kasus. Secara umum, biaya IVF di Indonesia berkisar antara 50 juta hingga 100 juta rupiah per siklus.
Biaya ini mencakup konsultasi, obat-obatan hormonal, prosedur pengambilan sel telur, fertilisasi, dan transfer embrio. Beberapa klinik mungkin menawarkan paket yang mencakup beberapa siklus dengan harga yang lebih terjangkau.
Prosedur bayi tabung atau IVF adalah solusi efektif bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami. Seiring dengan perkembangan teknologi medis, IVF menjadi semakin populer dan memberikan harapan bagi banyak pasangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Keberhasilan IVF dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia wanita, kualitas sel telur dan sperma, serta kondisi kesehatan umum pasangan.
Meskipun biaya IVF cukup tinggi, banyak pasangan yang merasa bahwa prosedur ini sepadan dengan peluang untuk memiliki anak yang diidamkan.
Jika Kamu punya pertanyaan seputar tema di atas Kamu dapat guankan layanan Tanya Dokter Spesialis Kandungan dan buatlah jadwal menggunakan layanan Temu Dokter Spesialis Kandungan.
Temukan layanan kesehatan kehamilan di KlikDokter. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan ibu hamil dan lainnya di KALStore. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.
- Steptoe, P. C., & Edwards, R. G. (1978). Birth after the reimplantation of a human embryo. The Lancet, 312(8085), 366.
- Meldrum, D. R., de Ziegler, D., & Pellicer, A. (2012). Assisted reproductive technologies: 40 years of innovation. Fertility and Sterility, 98(2), 261-273.
- Gunby, J., Bissonnette, F., Librach, C., & Cowan, L. (2010). Assisted reproductive technologies (ART) in Canada: 2007 results from the Canadian ART Register. Fertility and Sterility, 93(7), 2189-2191.
- Sunderam, S., Kissin, D. M., Crawford, S. B., Folger, S. G., Jamieson, D. J., & Barfield, W. D. (2018). Assisted reproductive technology surveillance—United States, 2015. MMWR Surveillance Summaries, 67(3), 1.
- Farquhar, C., & Marjoribanks, J. (2018). Assisted reproductive technology: an overview of Cochrane Reviews. Cochrane Database of Systematic Reviews, (8).