Tips Parenting

5 Langkah Mudah Berikan Edukasi Seks kepada Anak

Krisna Octavianus Dwiputra, 19 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menyampaikan edukasi seks kepada anak memang tidak gampang. Tapi ada 5 langkah mudah dari Durex yang bisa Anda jadikan panduan.

5 Langkah Mudah Berikan Edukasi Seks kepada Anak

Edukasi seks kepada anak adalah hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sejak anak masih sangat dini. Sayangnya, menurut survei yang dilakukan Reckitt Benckiser (RB) pada lima kota besar di Indonesia, edukasi seks masih cukup lemah di Indonesia, baik dari sisi orang tua dan keterbukaan anak terhadap isu ini.

Meski terdengar sulit, namun ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan untuk memberikan edukasi seks kepada anak.

Perlu pemberdayaan keluarga

Reckitt Benckiser (RB) melalui merek dagang Durex, mencoba melakukan survei di lima kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Survei ini dilakukan secara daring (survei secara online) di kalangan para remaja, pasangan yang baru menikah, dan para orang tua.

Survei ini merupakan bagian dari komitmen Durex untuk menciptakan lingkungan terbaik bagi generasi-generasi mendatang. Selain itu juga untuk memberikan dukungan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarga, khususnya kesehatan seksual dan reproduksi.

Hasil survei Durex tentang pendidikan seksual dan kesehatan organ reproduksi menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk memberdayakan keluarga di Indonesia. Kerluarga perlu mengambil peran dan menjadi sumber informasi yang paling tepercaya bagi anak-anak dan remaja terkait pendidikan seksual dan kesehatan organ reproduksi.

Dalam hal ini, orang tua perlu bersikap lebih terbuka dan ramah serta mengubah cara mereka mendidik dan berkomunikasi. Hal ini bertujuan agar remaja merasa nyaman.

"“Data kami mengungkapkan bahwa teman sebaya dan internet merupakan sumber yang paling nyaman bagi anak-anak Indonesia untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan seksual dan organ reproduksi, meskipun faktanya, ada banyak konten yang tidak bisa dipercaya atau informasi yang salah yang tidak layak dikonsumsi mereka," ujar dr. Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia.

Nyatanya, hasil survei membuktikan bahwa setelah fase pubertas berlalu, remaja merasa lebih nyaman mendiskusikan pendidikan seksual dan topik-topik organ reproduksi kesehatan dengan teman sebaya atau teman-teman mereka, yakni 41%. Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan kenyataan bahwa hanya 24% anak yang mau mendiskusikan masalah ini bersama orang tua mereka.

Alasan para remaja yang disurvei cukup menarik. Sebagian takut membicarakan soal seks dengan orang tua mereka karena takut dihakimi.

1 dari 1

Penting juga edukasi soal penyakit menular seksual

Tak hanya sampai di situ, edukasi soal seks juga sebaiknya menyentuh soal penyakit menular seksual. Mayoritas pemuda (95%) yang mengikuti survei, telah mengetahui tentang Penyakit Menular Seksual (PMS). Tapi pengetahuan dan pemahaman mereka hanya terbatas pada HIV / AIDS. Sementara itu penyakit menular lainnya kurang dipahami.

Survei tersebut juga menemukan bahwa kaum muda memiliki informasi yang belum memadai mengenai kesehatan organ reproduksi dan pendidikan seksual.

"Mengingat risiko kesehatan pada kehamilan yang tidak diinginkan, pendidikan seksual dan kesehatan organ reproduksi menjadi elemen penting bagi pembelajaran kaum muda. Karena itu, Kementerian Kesehatan menyambut dan menghargai inisiatif perusahaan Reckitt Benckiser Indonesia melakukan survei guna mendukung program pemerintah yang sedang berjalan untuk mendukung pendidikan kesehatan seksual," kata dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya.

Langkah mudah edukasi seks

Bersamaan dengan pengumuman hasil survei, Durex juga meluncurkan kampanye edukatif bernama EDUKA5EKS mempermudah edukasi seks pada anak. EDUKA5EKS adalah 5 langkah mudah untuk memahami pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi bersama Durex Indonesia.

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang kesehatan seksual dan organ reproduksi bagi orang tua, pengantin baru, dan remaja. Inisiatif ini berisi lima langkah, yang setiap langkahnya memberikan pendidikan yang jelas bagi orang tua, pengantin baru, dan remaja.

EDUKA5EKS ini terdiri dari 5 langkah mudah sebagai berikut:

  1. Ayo Pahami: Sikap terbuka untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang kesehatan seksual dan organ reproduksi.
  2. Mari Bicara: Berani untuk memulai percakapan.
  3. Saling Menghargai: Menghargai pendapat dan keputusan orang lain.
  4. Selalu Bertanggungjawab: Bertanggung jawab  atas  diri  sendiri,  pasangan  kita, dan keluarga kita.
  5. Pemeriksaan Kesehatan. Mulai melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Kelima langkah mudah di atas bisa diterapkan oleh orang tua ketika hendak memberikan edukasi seks kepada anak. Di sisi lain, para anak yang mulai beranjak remaja juga perlu tahu bagaimana cara membicarakan seks dengan orang tua mereka. Pada akhirnya, membicarakan seks bukan masalah yang tabu. Mengedukasi seks sejak dini bisa membantu anak Anda mendapat pengetahuan yang baik, termasuk soal penyakit seks menular.

[RVS]

Seksual
liputan
Orang Tua
Anak
Seks
edukasi seks
Hari Anak Nasional
Penyakit Seks Menular
Edukasi Seks Kepada Anak