Imunitas yang rendah, terlebih saat musim hujan, membuat anak-anak lebih rentan terkena sakit. Berbagai penyakit pun bermunculan saat musim hujan tiba. Akibatnya, pilek dan flu datang silih berganti pada anak Anda.
“Penyakit-penyakit yang sering ditemui saat musim hujan di antaranya adalah diare, batuk, dan pilek atau yang juga disebut sebagai common cold,” ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari Klikdokter.
Namun begitu, sebenarnya dalam beberapa hal, menurut Charles Shubin, M.D.,profesor pediatri di University of Maryland, Baltimore, jatuh sakit ketika Anda masih kecil adalah sesuatu yang normal. "Semua orang ‘memasuki dunia’ dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak berpengalaman," kata Shubin.
Perlahan-lahan, kekebalan tubuh anak akan meningkat dengan melawan serangkaian kuman, virus,dan organisme lain yang datang. Itulah sebabnya banyak dokter anak menganggap enam hingga delapan kali anak mengalami pilek, flu, atau infeksi telinga per tahun adalah normal.
Akan tetapi,dilansir dari Parents, beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan demi meningkatkan imunitas tubuh anak Anda.
Berikan banyak buah dan sayur
“Sayur dan buah seperti wortel, kacang hijau, jeruk, stroberi, mengandung fitonutrien penambah kekebalan, yakni vitamin C dan karoten,” kata William Sears, M.D., penulis The Family Nutrition Book. Fitonutrien dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan interferon tubuh yang melawan infeksi, suatu antibodi yang melapisi permukaan sel, menghalangi virus.
Studi menunjukkan bahwa diet yang kaya fitonutrien juga dapat melindungi dari penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung di usia dewasa. Usahakan anak Anda makan lima porsi buah dan sayuran sehari. Satu porsi adalah sekitar dua sendok makan untuk balita, serta satu gelas untuk anak-anak yang lebih besar.
Artikel Lainnya: Sayur dan Buah yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Tingkatkan waktu tidur
Penelitian terhadap orang dewasa menunjukkan, kurang tidur dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dengan mengurangi sel pembunuh alami, sistem kekebalan yang memerang mikroba dan sel kanker. Hal yang sama berlaku untuk anak-anak, kata Kathi Kemper, M.D., direktur Pusat Pendidikan dan Penelitian Pediatrik Holistik di Rumah Sakit Anak di Boston.
Berapa banyak tidur yang dibutuhkan anak-anak? Bayi yang baru lahir mungkin memerlukan waktu tidur hingga 18 jam sehari, balita membutuhkan 12 hingga 13 jam, dan anak-anak prasekolah membutuhkan sekitar 10 jam. "Jika anak Anda tidak bisa atau tidak mau tidur siang, cobalah untuk tidur lebih awal," kata Kemper.
Berikan ASI pada bayi
ASI mengandung antibodi penambah kekebalan dan sel darah putih. Kandungan dalam ASI dapat menjaga bayi Anda dari infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, dan sindrom kematian bayi mendadak.
Studi menunjukkan, ASI juga dapat meningkatkan kekuatan otak bayi Anda dan membantu melindunginya dari diabetes dan beberapa jenis kanker di kemudian hari.
“Kolostrum, cairan kuning yang keluar dari payudara selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, sangat kaya akan antibodi penangkal penyakit,” kata Dr. Shubin.
Olahraga bersama keluarga
“Penelitian menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan jumlah sel imun alami pada orang dewasa dan juga anak-anak,” kata Ranjit Chandra, M.D., ahli imunologi pediatrik di Memorial University of Newfoundland.
Agar anak Anda terbiasa berolahraga, jadilah teladan yang baik. "Berolahragalah bersama mereka, jangan hanya menyuruh anak untuk keluar dan bermain," kata Renee Stucky, Ph.D., asisten klinis profesor kedokteran fisik dan rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Missouri. Olahraga bersama anak antara lain bersepeda, lari pagi, dan berenang.
Artikel Lainnya: Olahraga Seru Ini Bisa Anda Lakukan Bersama Balita
Jaga dari penyebaran kuman
Melawan kuman memang tidak otomatis meningkatkan imunitas, tapi ini cara yang bagus untuk mengurangi penyebaran kuman. Pastikan anak sering mencuci tangan dengan sabun.
Anda juga harus memberi perhatian khusus pada kebersihan mereka, misalnya sebelum dan sesudah makan, setelah bermain di luar, memegang hewan peliharaan, dan setelah menggunakan toilet. Saat Anda dan anak sedang berada di luar, bawa tisu sekali pakai untuk pembersihan cepat.
Hindarkan dari asap rokok
“Jika Anda atau pasangan Anda memiliki kebiasaan merokok, berhentilah. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 racun, yang sebagian besar dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel dalam tubuh,” kata Beverly Kingsley, Ph.D., ahli epidemiologi di Atlanta.
Anak-anak lebih rentan dibanding orang dewasa terhadap efek asap rokok karena mereka bernapas lebih cepat. Sistem detoksifikasi alami anak juga belum berkembang.
Anak yang jadi perokok pasif berisiko mengalami bronkitis, infeksi telinga, dan asma. Ini juga dapat memengaruhi kecerdasan dan perkembangan neurologis anak.
“Jika Anda benar-benar tidak dapat berhenti merokok, merokoklah di luar rumah untuk mengurangi risiko kesehatan pada anak,”kata Kingsley.
Saat musim hujan tiba, orang tua perlu mewaspadai serangan berbagai penyakit pada anak. Dengan menjaga imunitas anak tetap baik, anak pun tidak mudah sakit. Cara-cara di atas dapat membantu Anda meningkatkan daya tahan tubuh Anak. Namun, jika sudah telanjur sakit atau demam selama beberapa hari, segera periksakan anak ke dokter.
[RVS]