Pola pikir dan kecerdasan anak dikembangkan melalui berbagai macam permainan dan aktivitas. Utamanya, melalui permainan yang mengasah otak atau brain games.
Selain terhibur, ada banyak keterampilan yang diasah saat anak memainkan jenis permainan tersebut. Di antaranya pola berpikir kritis dan kemampuan memahami serta memecahkan masalah secara kreatif.
Beberapa jenis permainan kecerdasan otak atau brain games yang bisa dimainkan oleh anak, yaitu:
1. Balok Lego
Permainan yang tergolong construction play ini baik dimulai sejak anak berusia 1,5 tahun. Ini adalah jenis brain game paling dasar dan tetap populer hingga kini.
Lewat permainan balok lego, aspek perkembangan anak diasah melalui pengenalan bentuk, warna, dan ukuran.
Keterampilan memahami, menalar, maupun mengingat hubungan antar objek atau ruang (visual-spasial) dan kreativitas diasah saat anak membuat benda-benda sesuai imajinasinya. Begitupun dengan kemampuan motorik halus anak.
Saat memulainya, kenalkan balok-balok berukuran besar dan bertema untuk balita.
Setelah anak berusia 5 tahun atau lebih, Anda dapat mengenalkan ukuran balok yang lebih kecil dan tidak bertema agar anak terpacu untuk mengembangkan imajinasinya sendiri.
Artikel lainnya: Tidur Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak? Ini Faktanya
2. Monopoli
Permainan lainnya yang bagus untuk mengasah kecerdasan anak adalah monopoli.
Monopoli merupakan permainan legendaris yang hingga kini masih sering dimainkan untuk mengisi waktu luang. Variannya pun cukup banyak dan disesuaikan dengan tahapan usia.
Jenis monopoli yang paling sederhana bisa mulai dimainkan ketika anak berusia 5 tahun. Permainan ini mengasah pola berpikir strategis dan kemampuan berhitung, karenanya sangat baik untuk mengasah kecerdasan anak.
3. Puzzle
Puzzle menjadi permainan yang tak pernah lekang oleh waktu. Melalui permainan ini, kemampuan memecahkan masalah dan kognitif anak benar-benar dilatih.
Pada awalnya puzzle merujuk kepada jigsaw puzzle atau puzzle bergambar. Namun kini, jenis puzzle kian beragam, di mana pada intinya ada teka-teki yang harus dipecahkan.
Contohnya, yaitu scrabble, sudoku, kubus rubik, teka teki silang, logic puzzle, dan lainnya.
Artikel lainnya: Serba-serbi Perbedaan Kecerdasan Anak Laki-laki dan Perempuan
4. Bermain Peran
Bermain peran merupakan salah satu cara terbaik untuk mengasah kemampuan kognitif, berbahasa, dan keterampilan sosial anak.
Kemampuan anak dalam berimajinasi serta memahami dunia di sekitarnya juga diasah melalui permainan ini.
Proses pikir anak dirangsang untuk berkembang, karena Anda dapat mengajukan berbagai pertanyaan terbuka kepada mereka.
Anda dapat mengajak anak memerankan sebuah profesi, misalnya menjadi koki, dokter gigi, penyanyi, guru, dan sebagainya.
5. Permainan yang Mengasah Memori
Permainan yang mengasah memori (memory games) memiliki banyak variasi, misalnya permainan mencocokkan gambar sederhana untuk anak balita.
Tingkat kesulitannya pun dapat disesuaikan dengan mengubah jumlah elemen yang dicocokkan.
Permainan ini baik untuk kecerdasan karena dapat membantu anak meningkatkan fokus dan perhatian, juga kemampuan visual serta kognitifnya.
6. Halang Rintang (Obstacle Courses)
Salah satu permainan yang baik untuk kecerdasan anak adalah haling rintang.
Permainan ini menuntut anak untuk bergerak aktif karena dirinya perlu berjalan, merangkak, melompat, melempar, memecahkan teka-teki, dan lain sebagainya hingga sampai di tujuan.
Anda tak perlu khawatir atau repot, sebab permainan ini dapat dilakukan di dalam ruang keluarga.
Caranya, siapkan rintangan-rintangan menggunakan peralatan atau furnitur di dalam rumah, misalnya bantal, guling, kursi, meja, sofa, kotak penyimpanan, tali, kertas, bola, dan lainnya.
Jangan lupa, sesuaikan tingkat kesulitan dengan batas kemampuan dan usia anak.
Permainan halang rintang akan mengasah keterampilan motorik kasar, persepsi visual, perencanaan, koordinasi, kemampuan memecahkan masalah, dan pola berpikir kritis anak.
Artikel lainnya: Daftar Makanan yang Buat Kecerdasan Anak Terhambat
7. Flash Card
Permainan flash card dapat mengasah kecerdasan anak, karena membantunya untuk mengingat bentuk huruf atau gambar di kartu tersebut. Anak pun akan menjadi lebih cepat membaca di kemudian hari.
8. Rubik
Permainan yang berbentuk kubus ini melatih keseimbangan otak kanan dan otak kiri serta dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Permainan ini juga dapat melatih kecerdasan emosional anak untuk belajar menjadi sabar.
9. Shape Shorter
Permainan ini melatih anak untuk memecahkan masalah dengan mencocokkan bentuk yang didapatkan dengan lubang yang sesuai dengan bentuk tersebut.
Selain itu, warna dan bentuk yang bervariasi dapat melatih kecerdasaan visual-spasial anak.
10. Permainan Labirin
Permainan labirin dapat melatih kemampuaan anak untuk menyelesaikan masalah, berkreasi, serta mengasah kemampuan motoriknya dengan menyelesaikan misi sampai ke titik akhir melewati rintangan yang ada.
Bermain merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dari tumbuh kembang anak. Ketika anak bermain, itu tidak sekadar untuk menghibur dirinya, melainkan untuk belajar.
Sesungguhnya, pembelajaran lewat permainan sudah dilakukan sejak seorang anak terlahir ke dunia.
Ketika Anda melihat seorang bayi mencoba meraih mainan, sebetulnya ia sedang belajar untuk membentangkan tangan supaya bisa meraih apa yang diinginkannya.
Oleh sebab itu, Anda sebagai orang tua wajib memberikan anak waktu yang cukup untuk bermain. Dengan demikian, kecerdasan dan tumbuh kembang anak akan berlangsung dengan lebih optimal.
Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai permainan untuk mengasah kecerdasan anak? Anda dapat bertanya kepada dokter melalui Live Chat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
Untuk memantau tumbuh kembang buah hati, Anda juga dapat menggunakan Kalender Tumbuh Kembang.
[RS]