Biasanya, permasalahan terbesar dalam hal mempersiapkan bekal makan sekolah anak adalah variasi menu (serta malas atau tidaknya orang tua dalam menyiapkannya). Padahal, ada satu lagi yang tak kalah penting, yaitu memastikan keamanan bekal makanannya.
Jika Anda termasuk orang tua yang rajin dalam membekali anak dengan makanan rumahan, lanjutkan! Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, ini baik untuk anak.
“Ini merupakan salah satu cara mengurangi kebiasaan jajan di sekolah yang umumnya tak sehat. Anak yang rutin membawa bekal makanan pun bisa memupuk kebiasaan baik dalam pola makannya,” jelas dr. Dyan.
Saat menyiapkan bekal makan sekolah anak, penting juga untuk memikirkan keamanan makanan, bukan cuma faktor-faktor seperti bagaimana cara anak mau makan sayur secara sukarela atau khawatir makanan anak bernutrisi atau tidak.
Faktanya, bakteri yang berbahaya dapat dengan cepat menumpuk di dalam makanan yang tidak disimpan pada suhu yang aman. Jika Anda menyiapkan bekal makan siang yang Anda berikan kepada anak sejak pagi sebelum ia berangkat sekolah, ada kemungkinan makanan memiliki jumlah bakteri yang tidak aman saat anak memakannya pada jam makan siang.
Berdasarkan penjelasan dari dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, dari KlikDokter, makanan yang tidak bersih proses pembuatannya, tidak dimasak sampai matang atau makanan yang sudah lama, dapat meningkatkan kejadian terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan. Terlebih jika makanan ini sempat dibuka, terpapar udara bebas, dan tersentuh tangan si Kecil.
“Tidak menutup kemungkinan bakteri akan masuk ke dalam bekal makanan anak Anda. Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena makanan yang tidak bersih adalah demam tifoid, atau akrab dikenal dengan sakit tifus,” tambahnya.
Agar bekal makan sekolah anak yang Anda buat dengan penuh cinta keamanannya tetap terjaga, lakukan beberapa tips di bawah ini:
-
Pilih tempat bekal makan yang sesuai
Berdasarkan FoodSafety.gov, menggunakan kotak makan insulated (yang dapat menjaga suhu makanan di dalamnya) dan es pendingin (ice pack, cool pack, atau blue ice) bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga bekal makan siang anak tetap aman meski sudah disiapkan sejak pagi.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) merekomendasikan untuk menggunakan minimal dua pak es pendingin yang bisa menjaga tingkat suhu dingin di kotak makan anak. Suhu dingin dapat memperlambat proses perkembangan bakteri. Selain itu ada pula kotak makan yang memiliki penghangat, untuk menyimpan makanan agar tetap hangat saat dinikmati anak di jam makan.
Jangan gunakan ulang kemasan sekali pakai. Bungkusan sekali pakai seperti itu bisa dipenuhi bakteri dan mengakibatkan penyakit. Baiknya pakai kotak makan saja atau apa pun yang bisa dipakai ulang (reusable) dan pilih yang aman, ramah lingkungan, dan yang bisa dengan mudah dicuci bersih.
Selanjutnya
Perhatikan suhu makanan
Jika Anda menyiapkan roti isi, atau salad pasta pada malam sebelumnya, simpanlah dalam kulkas sehingga cukup dingin sebelum dimasukkan ke dalam kotak makan anak. Cara praktis ini bisa mengurangi kesibukan Anda di pagi hari dan tidak terburu-buru saat menyiapkan bekal untuk anak ke sekolah.
Sedangkan jika Anda membawakan makanan hangat, sebaiknya suhunya juga tetap terjaga. Alasannya karena bakteri bisa berkembang biak dalam makanan dengan suhu antara 4,4-60 derajat Celcius (atau 40-60 derajat Fahrenheit), yang sering disebut sebagai “danger zone”. Gunakan kotak makanan insulated atau kotak makan termos.
Bekukan jus buah
Jika ingin membekali anak dengan jus buah, pastikan untuk menyimpannya di dalam kotak makan insulated dengan membekukannya terlebih dahulu. Jadi, ketika jam makan siang, jus tersebut siap diminum anak dalam keadaan dingin.
Siapkan bekal dalam porsi kecil
Jangan gunakan ulang kemasan sekali pakai. Bungkusan sekali pakai seperti itu bisa dipenuhi bakteri dan mengakibatkan penyakit. Baiknya pakai kotak makan saja atau apa pun yang bisa dipakai ulang (reusable) dan pilih yang aman, ramah lingkungan, dan yang bisa dengan mudah dicuci bersih.
Terapkan kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Saat menyiapkan bekal sekolah anak, pastikan Anda selalu cuci tangan terlebih dulu. Ajarkan pula kepada anak untuk mencuci tangan dengan benar sebelum dan setelah menyantap bekalnya.
Selanjutnya (2)
-
Waspadai kontaminasi silang
Perhatikan juga kebersihan talenan, berbagai permukaan seperti meja di dapur, dan alat makan. Cuci secara menyeluruh dengan air panas setelah mengolah daging mentah, daging unggas, dan ikan, yang dapat membawa bakteri berbahaya seperti salmonela. Jika memungkinkan, pertimbangkan memiliki talenan terpisah untuk sayuran dan buah, dan pisahkan telenan khusus untuk memotong daging mentah.
-
Simpan makanan yang mudah busuk di kulkas
Daging, daging unggas, telur, dan makanan yang mudah rusak lainnya usahakan selalu disimpan di kulkas. Jangan meninggalkan makanan pada suhu ruangan lebih dari dua jam, atau lebih dari satu jam dalam suhu di atas 32 derajat Celcius. Jangan mencairkan makanan beku pada temperature ruangan, lebih baik keluarkan dari freezer dan letakkan di lemari pendingin biasa semalaman.
-
Buang sisa makanan
Jika ada sisa makanan di kotak makan anak seperti sisa roti lapis atau apa pun yang tidak ia habiskan, segera buang. Makanan sisa di kotak makannya itu telah tersimpan cukup lama dan kemungkinan tak aman untuk dimakan lagi. Begitu juga halnya dengan makanan hangat yang sudah menjadi dingin pada suhu yang tak aman.
Apakah usaha Anda untuk meyiapkan bekal sekolah anak dan memastikan keamanannya sudah optimal? Jika belum, yuk, terapkan tipsnya untuk persiapan bekal sekolah anak selanjutnya. Tak cuma menyiapkan menu sehat yang bergizi lengkap, mengetahui bahwa bekal anak aman dari ancaman bakteri tentunya bisa membuat para orang tua lebih tenang.
[RVS]