Anak kecil adalah makhluk naturalis sejati, begitulah kata Thomas Amstrong, seorang pendidik dan psikolog. Anak-anak yang cenderung naturalis akan sangat bersemangat bila terlibat dalam pengalaman di alam terbuka. Sikap yang menonjol dari anak dengan kecerdasan naturalis adalah naluri untuk memelihara dan menyayangi lingkungan. Lalu, apakah betul anak dengan kecerdasan naturalis lebih peduli dengan lingkungannya?
Kuat tidaknya hubungan individu dengan alam sekitar dipengaruhi oleh kecerdasan naturalis yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terkini pada siswa SD kelas 3 di Yogyakarta. Penelitian ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi kecerdasan naturalis anak, semakin tinggi pula sikap peduli lingkungan yang dimilikinya.
Artikel Lainnya : Orang Tua Wajib Tahu, Ini Penyebab Anak Menjadi Nakal
Anak dengan kecerdasan naturalis memiliki keterikatan emosional dengan lingkungan alam dan segala yang hidup di dalamnya. Hal ini akan tampak dari sikap peduli lingkungan yang ditunjukkannya. Bila diperhatikan, anak-anak ini akan mengambil sikap dan tindakan untuk mencegah kerusakan pada alam dan sekitarnya. Misalnya dengan tidak memetik bunga, tidak menginjak rumput, tidak tega membunuh binatang seperti semut atau kecoak yang sering dianggap mengganggu, mau mengurus hewan peliharaan, serta suka akan lingkungan yang indah, bersih, dan tertata rapi.
Pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis akan membantu mengembangkan sikap peduli lingkungan pada anak. Sebagai orangtua, Anda dapat mengajarkan anak melalui hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, menanam pohon, menggunakan kantong belanja, serta berjalan atau bersepeda. Tak lupa, ajak anak untuk berwisata alam agar dapat mengenal lebih banyak lagi tentang lingkungan dan isinya. Dengan demikian, kecerdasan naturalisnya akan terasah dan ia akan lebih peduli terhadap lingkungannya.
Sedini mungkin, kenalkan anak dengan alam dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajaknya berjalan-jalan di lingkungan rumah sambil mengamati dan menceritakan tentang hewan, tumbuhan, maupun benda-benda alam lain yang ditemukan. Bila anak sudah bisa berkomunikasi, Anda dapat menceritakan hal-hal yang lebih kompleks seperti bagaimana awan terbentuk, dari mana asal air hujan, dan lain-lain.
Selain itu, jangan lupa memberi contoh. Anak dari orangtua yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan akan cenderung melakukan hal yang sama. Anak cerdas, lingkungan sehat!
[RS]