Setiap anak pasti punya rahasia yang disimpan dari orang tuanya. Terutama saat ia memasuki masa remaja, rasanya sudah tidak terhitung berapa banyak rahasia yang disimpan dari orang tuanya.
Akan tetapi, bagaimana orang tua harus bersikap ketika anak mencoba terbuka dan jujur dalam setiap kondisi, termasuk dalam kehidupan seksualnya? Apa yang orang tua lakukan?
Anak Akui Berhubungan Seks, Harus Marah atau Memaklumi?
Seorang gadis dewasa muda bernama Melisa (bukan nama yang sebenarnya) berusia 25 tahun membagikan kisahnya dengan Klikdokter. Ia mengaku pada orang tuanya bahwa telah berhubungan seksual dengan sang pacar.
Melisa mengatakan, sejak kecil ia diajarkan untuk selalu jujur dan bercerita dengan orang tuanya. Jadi, menurutnya tidak masalah untuk berkata jujur mengenai kehidupan seksualnya.
“Dari kecil memang selalu terbuka sama mama. Soalnya mama nikah sama daddy, orang bule. Jadi, ngerasa bisa cerita apa pun dan budayanya juga berbeda dengan di Indonesia, kan. Aku anggap semua yang aku lakukan nggak masalah kalau mama sampai tahu. Ketimbang dia tahu sendiri, lebih baik aku cerita duluan,” ujar Melisa bercerita.
“Awalnya sempat dimarahi, tapi mama cukup lega karena aku mau terbuka dan tidak berbohong sama dia. Daddy juga terbuka pikirannya. Jadi, memang keluarga aku sesantai itu. Asalkan tetap tahu batasan dan bertanggung jawab jika nantinya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” cerita Melisa.
Artikel Lainnya: 5 Langkah Mudah Berikan Edukasi Seks kepada Anak
Melihat kasus yang dialami Melisa, rasanya tidak semua orang tua bisa bersikap tenang ketika mengetahui anaknya sudah berhubungan seksual.
Namun, memaki dan memarahi buah hati juga bukan cara yang tepat ketika anak berani berkata jujur pada orang tua.
Menanggapi masalah ini, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan, “Respon kaget dan marah ketika dengar hal itu wajar, tapi yang perlu disadari adalah itu suatu hal yang sudah terjadi. Jadi, ada baiknya orang tua fokus dengan apa yang mesti dilakukan selanjutnya.”
“Orang tua bisa mengajak anak berbicara dengan privasi. Biasanya, anak lebih bisa terbuka pada ibunya. Jadi, di sini peran ibu untuk menasihati anak sangat penting, sebelum nantinya peran ayah ikut masuk dalam menasehati anak,”saran Ikhsan.
Ikhsan juga menganjurkan orang tua agar menanyakan kepada anak soal alasan kenapa mereka sampai berhubungan seksual.
Nantinya, keputusan mengenai boleh tidaknya anak berhubungan seksual dapat didiskusikan lebih lanjut.
Artikel Lainnya: Siswi SMK Dilecehkan, Ini Sebab Remaja Lakukan Pelecehan Seksual
Tips untuk Orang Tua Tetap Tenang Menanggapinya
Ingat, bersikap marah, syok, dan kaget memang wajar dialami oleh orang tua, tapi jangan langsung memaki anak, ya. Sebab, Anda juga harus menghargai keberanian anak untuk berkata jujur.
Lalu, bagaimana cara agar orang tua tenang menanggapi anak yang mengaku telah berhubungan seks?
-
Tenangkan Diri
Setelah mendengar pengakuannya, sebaiknya tenangkan diri dan jangan dekat dengan anak terlebih dahulu. Katakan pada mereka bahwa Anda akan membahas ini nanti dan minta waktu untuk menenangkan diri.
Anda bisa pergi ke kamar, atau melakukan kegiatan lain yang setidaknya bisa menenangkan pikiran Anda. Setelah tenang, barulah ajak mereka berbicara empat mata
-
Bicarakan Baik-Baik
Bicarakan dengan kepala dingin, tegas, tapi tidak memaki. Tidak apa untuk menunjukkan rasa kecewa dengan anak.
Akan tetapi, Anda juga perlu ingat, anak butuh keberanian yang sangat besar untuk mengakui kesalahan yang ia lakukan.
Tanyakan pada mereka alasan anak berhubungan seksual. Tanyakan juga apakah anak tahu risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi. Sebisa mungkin, jangan memojokkan dan menyalahkan anak 100 persen.
-
Ajak Anak Membuat Komitmen
Buat komitmen agar mereka tidak mengulanginya lagi sampai batas waktu yang ditentukan.
Misalnya saja, mereka boleh berhubungan seksual sesudah menikah atau setelah usianya cukup dewasa untuk menanggung risikonya.
Jika anak masih berani melakukannya, jangan sungkan untuk memberikan sanksi tegas pada mereka.
Artikel Lainnya: Kiat Ajak Remaja Hindari Seks Pranikah
Perlukah Anak Mendapatkan Pendidikan Seks?
“Perlu. Anak butuh pendidikan seks sejak dini, bahkan jika mereka sudah terlanjur berhubungan seks dengan pasangannya. Jangan ragu atau malu membicarakan tentang pendidikan seks pada anak. Ini agar mereka paham akan risiko yang bisa terjadi. Misalnya, seperti kehamilan, pernikahan dini, penyakit infeksi seksual menular, dan sebagainya,” ujar Ikhsan.
Memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak adalah bentuk tanggung jawab sebagai orang tua.
Hal Ini bertujuan agar anak terhindar dari masalah fisik maupun mental. Maka, jangan malu dan tetap terbuka dengan anak, ya!
Mau tahu informasi parenting lainnya yang berkaitan dengan pendidikan seksual untuk anak?
Baca terus artikel kesehatan keluarga di aplikasi Klikdokter. Sedangkan untuk konsultasi ke psikolog langsung, gunakan fitur LiveChat 24 Jam.
(OVI/AYU)