Malas makan adalah masalah yang kerap dialami oleh banyak anak hingga membuat banyak orang tua pusing tujuh keliling. Pada umumnya, banyak faktor yang menyebabkan anak malas makan. Apakah anak sering main gawai bisa jadi salah satu faktor penyebab anak malas makan?
Kecanduan gawai, seperti telepon genggam, tab, dan laptop, banyak terjadi pada anak-anak saat ini. Anak-anak seakan tidak bisa lepas dari gawai mereka. Mereka seolah “terikat” dengan hal-hal seperti game, media sosial, aplikasi kekinian lainnya.
Efeknya memang cukup parah. Bahkan, World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan kecanduan gawai—lebih tepatnya kecanduan game—menjadi salah satu gangguan mental yang berbahaya.
Anak-anak yang sudah kecanduan game dan media sosial karena mudahnya akses lewat gawai bisa terkena kebiasaan buruk, salah satunya adalah malas makan.
"Ini bisa terjadi, kecanduan gawai memang bisa membuat seorang anak menjadi malas makan. Terlalu sibuk dengan gawai bisa lupa segalanya. Akhirnya, anak bisa tidak merasa lapar karena otaknya terpuaskan oleh gawai," ujar dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter.
Jika sudah malas makan, anak bisa kekurangan nutrisi yang diperlukan. Mereka pun bisa mengalami kesehatan yang buruk pada kemudian hari.
Akan tetapi, kecanduan gawai tak melulu berkaitan dengan masalah malas makan. "Terlalu fokus sama gawai, bisa membuat anak makan lebih sedikit atau bahkan terlalu banyak,” kata dr. Adeline.
Dia menjelaskan, saraf lapar di otak teralihkan (distract) sehingga dapat merasa lapar terus atau malah terasa sangat kenyang. “Bisa jadi karena makan sambil main, jadi tidak merasa kenyang," dr. Adeline menambahkan.
Mencegah anak terlalu sering main gawai
Oleh karena itu, orang tua memang harus tegas soal penggunaan gawai dan sejenisnya agar anak tidak kecanduan dan berpotensi menghadirkan masalah kesehatan. Lalu, bagaimana agar anak tidak malas makan karena kecanduan gawai? Berikut beberapa caranya:
1. Batasi waktu penggunaan
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah membatasi waktu penggunaan gawai. Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc MSc dari KlikDokter, menerapkan batasan penggunaan gawai sejak dini, misalnya 1 atau 2 jam setiap hari, akan membuat anak terbiasa dengan batasan waktu tersebut.
2. Buat kesepakatan
Tentukan jam-jam tertentu dimana anak dapat menggunakan gawai, misalnya pada jam istirahat sore, belajar, atau pada saat makan. Ajari juga anak untuk bertanggung jawab dengan memberikan konsekuensi jika ia melanggar kesepakatan.
3. Tentukan area bebas gawai di rumah
Cara lain untuk mencegah kecanduan gawai adalah dengan membuat area bebas gawai di rumah, misalnya ruang tidur dan meja makan. Anak pun secara otomatis tidak akan menggunakan gawai, baik saat hendak tidur atau saat makan. Dengan demikian, aktivitasnya menjadi tidak terganggu.
4. Beri contoh yang baik
Anak akan meniru apa yang orang tua lakukan. Oleh karena itu, Anda harus terlebih dahulu mengerem aktivitas penggunaan gawai sebelum menyuruh anak untuk berhenti.
5. Pantau konten yang diakses anak secara berkala
Dengan memantau apa yang dilakukan anak saat bermain gawai, orang tua ikut memastikan konten yang diakses anak adalah yang positif dan bermanfaat. Dengan aturan ini juga, Anda bisa menghindarkan anak dari konten negatif yang berbahaya.
Anak sering main gawai memang lebih banyak mendatangkan efek negatif daripada positif. Salah satunya adalah membuat anak malas makan. Namun, hal itu bisa disiasati dengan tips di atas. Tentu peran dan ketegasan orang tua dibutuhkan untuk menerapkan hal tersebut. Jangan sampai kecanduan gawai mengganggu aktivitas harian anak.
[HNS/ RVS]