Tips Parenting

Anak Tak Mau Masuk Sekolah, Wajarkah?

Kejadian anak tak mau masuk sekolah bukanlah hal yang jarang terjadi. Untuk itu kamu perlu mengenali penyebab dan cara mengatasinya.

Anak Tak Mau Masuk Sekolah, Wajarkah?

Hari pertama sekolah pada tanggal 8 Juli dan 15 Juli 2024 selalu menjadi momen penuh antusiasme bagi banyak anak. Namun, tidak semua anak merasakan hal yang sama. Ada yang merasa cemas, takut, atau bahkan menolak untuk pergi ke sekolah.

Pertanyaan yang sering muncul di benak para orang tua adalah, "Anak tak mau masuk sekolah, wajarkah?" Artikel ini akan membahas berbagai alasan di balik ketidakmauan anak untuk masuk sekolah, apakah ini sesuatu yang wajar, dan bagaimana cara menghadapinya.

Dengan memahami perasaan dan kebutuhan anak, orang tua dapat membantu mereka mengatasi rasa takut dan membangun semangat untuk belajar di sekolah.

Artikel lainnya: Sering Tidak Disadari, Orangtua Bully Anak Sendiri!

Penyebab anak mogok sekolah

Jika anak tak mau masuk sekolah, Kamu sebagai orang tua sebaiknya tak langsung marah atau panik. Pahamilah, ada berbagai penyebab anak tidak mau masuk sekolah.

Faktornya bisa datang dari internal (gangguan pada si Kecil) maupun eksternal seperti lingkungan sekolah, guru, dan teman-teman. Penyebab internal yang sering menyebabkan si Kecil mogok sekolah di antaranya adalah:

1. Anak sedang sakit

Ini adalah hal yang sering terjadi. Terkadang si Kecil merasakan hal yang tak nyaman bisa karena sakit atau hal lain tetapi sulit mengungkapkannya pada orang tua. Ia hanya menyatakan bahwa ia tidak mau bersekolah.

Enggan sekolah karena sedang sakit umumnya hanya terjadi selama satu atau beberapa hari saja, tidak berkepanjangan.

2. Gangguan perpisahan (separation anxiety)

Kondisi ini merupakan gangguan psikologis yang dapat terjadi, umumnya pada anak usia balita. Gangguan perpisahan terjadi karena anak merasa takut dipisahkan dari orang tua atau pengasuhnya, meskipun hanya sebentar saja.

Umumnya, gejala yang terlihat adalah anak menangis atau mengalami tantrum saat peristiwa perpisahan terjadi. Kondisi ini misalnya saat anak diantar ke sekolah, muntah atau sakit kepala menjelang berangkat sekolah, mimpi buruk, dan sebagainya.

3. Fobia sekolah

Berbeda dengan gangguan perpisahan yang lebih sering terjadi pada masa balita, fobia sekolah lebih sering terjadi pada anak usia remaja. Anak yang mengalami fobia sekolah umumnya mengalami kekhawatiran terus menerus setiap kali akan berangkat dan berada di sekolah.

Hal ini tidak hanya terjadi saat anak baru mulai sekolah, melainkan terjadi selama berbulan-bulan. Akibatnya, anak yang mengalami fobia sekolah umumnya tak memiliki banyak teman dekat, dan sering bolos sekolah.

Artikel lainnya: Orang-Orang Ini Rentan Jadi Korban Bullying

4. Gangguan belajar

Gangguan belajar merupakan gangguan pada saraf yang menyebabkan anak sulit mempelajari hal tertentu. Ada berbagai macam gangguan belajar, di antaranya adalah:

  • Disleksia atau gangguan belajar terkait bahasa yang menyebabkan anak kesulitan dalam mengeja, membaca, dan menulis.
  • Disgrafia atau gangguan belajar yang menyebabkananak sulit menulis dengan tangan dan pekerjaan motorik halus lainnya.
  • Diskalkulia atau gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan memahami angka dan berhitung.

Selain masalah-masalah tersebut, keengganan masuk sekolah juga bisa terjadi karena faktor lingkungan, misalnya anak mengalami bullying di sekolah, ada konflik dengan guru, atau adanya peristiwa tak menyenangkan yang terjadi di sekolah.

Apa yang harus dilakukan?

Jika si Kecil tak mau sekolah, sebagai orang tua Kamu tidak perlu panik atau marah kepada anak. Ada beberapa hal yang bisa Kamu lakukan untuk membantu anak agar mau sekolah:

1. Hindari marah dan memaksa anak ke sekolah

Memarahi atau memaksa si Kecil akan menyebabkannya semakin tidak nyaman dan enggan untuk menceritakan masalahnya pada orang tua.

Sebaliknya, perlihatkan pada anak bahwa Kamu memahami ketidaknyamanan yang dirasakan anak. Coba cari tahu dan identifikasi perlahan apa yang mendasari perilaku si Kecil.

2. Diskusikan dengan guru atau kepala sekolah

Guru atau kepala sekolah berperan dalam mengobservasi kegiatan anak di sekolah. Tanyakan pada mereka, apakah ada hal yang dapat menyebabkan si Kecil tidak nyaman di sekolah. Bisa jadi, mereka juga memiliki berbagai pengalaman dalam menghadapi masalah serupa.

3. Coba dampingi si Kecil saat bersekolah

Mintalah izin pada kepala sekolah atau guru untuk bisa ikut serta dalam kegiatan belajar anak dalam beberapa hari. Dengan demikian, orang tua bisa mengidentifikasi dengan lebih baik mengenai penyebab anak tidak mau sekolah dan bisa memberikan dukungan yang tepat bagi si Kecil.

4. Bantu anak mengatasi kecemasan

Anak yang cemas cenderung mengalami stres yang berlebihan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Dengan mengatasi kecemasan, anak dapat menikmati pengalaman sekolah dan kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Ajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi sederhana untuk membantu mereka mengatasi kecemasan yang mungkin mereka rasakan.

Artikel lainnya: Tips Menangani Anak yang Tak Mau Ditinggal di Sekolah

Jika anak tak mau sekolah, Kamu sebagai orang tua perlu bekerjasama dengan guru dan pihak sekolah untuk mengidentifikasi penyebabnya. Lebih baik jangan paksa si Kecil, melainkan diskusikan dengan guru untuk mencari jalan keluar yang tepat.

Jika Kamu punya pertanyaan seputar tema diatas Kamu dapat tanyakan langsung menggunakan layanan Tanya Dokter dan buatlah jadwal secara langsung dengan menggunakan layanan Temu Dokter. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.

Bullying
sekolah
Anak
Fobia sekolah
Gangguan Belajar
Anak Tak Mau Sekolah