Bagi anak yang masih kecil, berbohong bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Justru hal tersebut menjadi tanda bahwa perkembangan kognitifnya berjalan baik. Tapi jika anak Anda sudah dewasa dan anak suka berbohong, Anda perlu menyikapinya dengan berbeda.
Biasanya, anak yang sudah dewasa berbohong karena mereka ingin menyembunyikan kondisi atau kesulitan yang tengah mereka hadapi. Contoh kesulitan yang dapat dialami anak yang sudah dewasa, antara lain masalah finansial, menganggur, mendapat nilai buruk di kampus, serta kecanduan alkohol dan/atau obat. Hal-hal inilah yang kemudian memicu anak suka berbohong kepada orang tuanya.
Dilansir Psychology Today, berikut penyebab umum mengapa anak Anda yang sudah dewasa sering berbohong:
-
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Orang dengan ADHD, proses komunikasi mereka sedikit berbeda dengan orang kebanyakan. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk berkata dengan jujur dan terang kepada orang lain.
-
Kecanduan
Ketika seseorang mengalami kecanduan, baik itu pada obat-obatan atau alkohol, mereka akan selalu mencari cara untuk menyembunyikannya.
-
Gangguan kecemasan dan depresi
Pada orang dengan gangguan kecemasan dan depresi, mereka memiliki kesulitan dalam menenangkan diri dan menyelesaikan suatu masalah. Saat mereka ingin lari dari masalah atau menghindari tantangan, mereka biasanya akan berbohong.
-
Bipolar
Ketika berada di fase manik, orang dengan bipolar cenderung memiliki rencana-rencana “agung” untuk masa depan sehingga mereka jadi tidak bisa membedakan mana imajinasi mana kenyataan. Untuk mewujudkan rencana-rencana tersebut, mereka bisa saja memanipulasi atau membohongi orang terdekatnya.
-
Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder/BPD)
Orang dengan BPD cenderung sulit percaya dengan orang lain, sehingga hubungannya dengan orang lain penuh drama. Kondisi ini dapat membuat sering berbohong untuk memanipulasi.
Menyikapi anak yang suka berbohong
Tentu, kebohongan anak akan membuat Anda kesal, kecewa, bahkan tak jarang emosi pun meledak. Namun, ingatlah bahwa anak mungkin memiliki masalah sehingga ia melakukan kebohongan. Tetap perlakukan dengan baik dan hindari berbuat kasar kepada buah hati Anda.
Masih dikutip dari Psychology Today, berikut beberapa poin yang harus Anda perhatikan jika mendapati anak sering berbohong:
- Jangan mengawasi anak dengan sangat ketat.
- Hindari berbicara dengan cara yang sarkastik, reaktif, atau menghakimi.
- Jangan membandingkan anak secara negatif dengan orang lain.
- Jangan tanamkan rasa bersalah dengan menceritakan hal-hal yang telah Anda lakukan sebagai orang tua kepadanya.
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, cobalah untuk bersikap tenang namun tegas dalam mengungkapkan pandangan Anda. Jika anak ketahuan berbohong, katakan “Itu yang kamu lihat, ayah/ibu melihatnya lain”, ketimbang langsung mencercanya.
Anda juga harus menanamkan sikap empati kepada anak. “Tempatkan diri Anda di posisi anak, sehingga bisa tahu bahwa anak juga merasa terisolasi ketika berbohong kepada Anda. Cari tahu juga penyebab anak berbohong, dengan begitu Anda jadi lebih memahaminya,” kata dr. Atika.
Terakhir, temukan cara untuk membangun kembali hubungan Anda dengan anak. Bagaimanapun, anak adalah bagian dari Anda, dan meski sudah dewasa, Anda tetap orang tuanya. Baginya, Anda adalah orang yang mungkin paling mengerti anak dan bisa memenuhi segala kebutuhannya. Dengan begitu, siapa tahu, kebiasaan anak suka berbohong itu akan hilang dan anak bakal menjadi pribadi yang lebih jujur.
[RS/ RVS]