Tumbuh kembang anak tak lepas dari berbagai macam hal yang mengitarinya sejak kecil, termasuk mainan. Mulai dari boneka, balok, hingga action figure, pemilihan mainan harus Anda perhatikan.
Terlepas dari pola asuh dan asupan makanan, seorang anak membutuhkan stimulasi otak lewat mainan. Keberadaan mainan dapat merangsang otak, sehingga tidak hanya membuat anak senang, tapi mainan juga meningkatkan kecerdasan anak secara visual spasial. Mengenai hal ini, dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter berkomentar.
“Belajar melalui bermain merupakan metode yang sangat menyenangkan bagi anak. Apalagi, aktivitas bermain memang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari-hari anak. Dengan demikian, mainan menjadi barang yang sangat penting untuk dimiliki setiap anak sebagai sarana pembelajaran yang seru dan mengasyikkan,” ujar wanita yang akrab dipanggil dr. Karin ini.
Itulah sebabnya keberadaan mainan saat ini masih dinilai penting. Sekalipun disandingkan dengan teknologi seperti gawai, bagaimanapun mainan harus tetap menjadi pilihan utama Anda sebagai orang tua untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.
Mainan harus tetap jadi pilihan utama
Lembaga American Academy of Pediatrics (AAP) telah menyelesaikan sebuah penelitian tentang pentingnya mainan anak dibanding gawai. Tim peneliti meminta orang tua untuk berpikir tentang jenis mainan yang mereka berikan kepada anak-anak selama musim liburan dan sepanjang tahun.
Berdasarkan studi yang dilakukan, nyatanya mainan tradisional lebih baik daripada mainan elektronik. Artinya, mainan balok lebih baik daripada iPad, buku gambar lebih baik dari komputer, dan masih banyak sejumlah perbandingan relevan lainnya.
Aleeya Healey, salah satu peneliti dari AAP, mengatakan bahwa motivasi penggarapan penelitian ini adalah membantu orang tua dalam menciptakan kesejahteraan secara fisik, mental, dan sosial untuk buah hatinya.
“Mainan adalah alat utama dalam upaya ini, sehingga saya pikir penting bagi AAP untuk membantu membimbing orang tua dalam memilih mainan, terutama untuk anak usia dini. Kami memiliki bukti penelitian untuk mendukung hal tersebut,” katanya.
Penelitian seputar mainan memang terus berkembang selama 30 tahun terakhir. Bahkan pernah ada studi sebelumnya yang menemukan bahwa memberikan anak pilihan mainan yang lebih sedikit justru mampu menghasilkan kualitas permainan yang lebih tinggi. Karena pada akhirmya anak mampu memusatkan perhatiannya pada mainan yang ada, sehingga menimbulkan kreativitas pada anak.
Tips memilih mainan anak
Sebuah studi yang dirilis di JAMA Pediatrics pada Februari 2016 menemukan bahwa mainan tradisional seperti puzzle dan balok mampu membantu meningkatkan perkembangan bahasa anak yang lebih baik daripada alat elektronik.
Jadi, mainan tetap menjadi pilihan penting untuk buah hati Anda. Lalu, bagaimana memilih mainan yang tepat?
Memilih mainan anak diperlukan berbagai pertimbangan. Usahakan agar kualitas mainan tidak sembarangan, termasuk dari segi bahan untuk membuatnya. Mainan mesti terbuat dari bahan yang aman dan tidak mengandung zat kimia berbahaya.
“Hindari mainan yang mengandung plastik PVC (polyvinyl chloride). Bahan ini mengandung zat karsinogenik seperti vinyl chloride, dioksin, dan phthalate yang dapat menyebabkan alergi serta gangguan reproduksi. Mainan yang berlabel nomor 3 diketahui mengandung PVC, sementara yang berlabel ‘Bebas PVC’ memiliki angka 1, 2, atau 4 pada bagian bawahnya,” jelas dr. Karin.
Selain itu, ada pula Bisphenol A (BPA), suatu zat dalam produk plastik yang dapat memunculkan gangguan hiperaktif, kanker hingga pubertas dini. Oleh sebab itu, hindari mainan plastik yang berlabel nomor 7 karena mengandung BPA.
Anda dapat mengetahuinya lewat mengecek pada kemasan atau memeriksa di seluruh bagian mainan sebelum membelinya. Terakhir, jangan memilih mainan yang berukuran kecil karena berisiko tertelan dan menyebabkan anak tersedak. Mainan anak yang berbunyi terlalu keras juga tidak baik, karena dapat mengganggu pendengarannya.
Nah, dengan menyimak pemaparan di atas, kini Anda telah mengetahui mainan seperti apa yang baik dan aman bagi anak Anda. Ikutilah berbagai tips di atas agar si Kecil dapat bebas bermain dengan aman dan pertumbuhannya tetap berjalan secara optimal.
[NP/ RVS]