Apa pun yang Anda katakan pada si Kecil, selalu dibantahnya. Padahal, Bunda selalu berusaha berkata manis dan lembut ketika memintanya melakukan sesuatu. Normalkah sikapnya yang kerap membantah ini?
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak balita usia 2–3 tahun bisa melakukan bantahan 20–25 kali setiap jamnya. Itu berarti ia akan membantah setiap 3 menit sekali.
Faktanya, semua perilaku ini merupakan proses perkembangan normal si Kecil. Meski demikian, Anda sebagai orang tua wajib membimbing agar sikap membantah tersebut tidak berkelanjutan hingga bertambah usianya.
Pertama yang harus Bunda lakukan adalah menahan emosi. Menghadapi si Kecil yang bersikap agresif dan suka membantah memang menguras energi serta kesabaran. Namun, menyanggah dengan nada tinggi bukan solusinya.
Alih-alih membuat si Kecil mengubah sikap, bentakan atau nada tinggi dari Bunda justru akan membuat si Kecil semakin defensif dan agresif. Tarik napas, katakan dengan lembut dan tegas bahwa sikapnya tidak benar.
-
Gunakan kalimat positif
Hindari menggunakan kalimat negatif ketika melarang si Kecil melakukan sesuatu. Sebaliknya, Bunda dapat menggunakan kalimat yang bersifat positif. Kalimat yang mengandung kata ‘jangan’ ternyata justru dapat memancing bantahan dari si Kecil.
Daripada mengatakan “Jangan duduk di lantai”, Bunda dapat mengatakan “Duduk di kursi, yuk… jadi nanti baju kerennya tetap bersih deh”.
-
Berikan ia kebebasan dalam menentukan sesuatu
Momen mengenakan pakaian seusai mandi bisa jadi waktu bantah-membantah yang sangat menguras energi Bunda. Untuk mengatasinya, Bunda dapat mencoba menawarkan si Kecil untuk memilih baju dan mengenakannya sendiri.
Umumnya anak-anak akan merasa lebih bangga dan senang bila ia dapat membuat keputusan dan melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri.
-
Buat suasana menyenangkan
Si Kecil selalu membantah ketika diminta mandi? Bunda dapat memutar ide agar suasana mandi menjadi lebih menyenangkan. Letakkan beberapa mainan balok susun milik si Kecil dalam kamar mandi dan berpura-puralah menjadi pemadam kebakaran sambil berkata, “Adek mau bantu Bunda padamkan api?”
-
Berikan apresiasi
Tidak selamanya si Kecil membantah apa yang diminta padanya. Saat ia patuh pada anjuran yang Bunda sampaikan, jangan ragu untuk memberinya apresiasi, asalkan tidak berlebihan. Apresiasi ini dapat membuatnya lebih percaya diri dan bangga terhadap dirinya sendiri.
Berapa pun besar emosi yang Bunda rasakan, tindakan seperti memukul, mencubit, atau hukuman fisik jenis sebaiknya dihindari. Hukuman semacam ini tidak akan membuat si Kecil hormat atau disiplin. Hal ini justru menambah rasa takut, minder, dan berisiko menyisakan trauma yang akan ia bawa hingga dewasa.
Tahan diri untuk tidak melakukan apa pun yang berhubungan dengan fisiknya. Saat merasa kesal, lebih baik jika Bunda berdiam dan mengunci diri di dalam kamar beberapa saat. Lakukan hal ini hingga emosi teredam.
Hal yang perlu Bunda ingat, si Kecil akan bertumbuh. Fase membantah ini memang salah satu fase pertumbuhannya dan akan segera berlalu. Jadi, lakukan kiat-kiat di atas agar Bunda dan si Kecil dapat melewatinya tanpa menyisakan trauma yang berarti. Semangat ya, Bunda!
[NP/ RH]