Sangat penting untuk menciptakan suasana rumah yang positif. Ketika anak-anak tumbuh di dalam rumah yang demikian, mereka akan berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan percaya diri.
Anak-anak yang memiliki dasar kepercayaan diri, kecerdasan emosi, dan keterampilan komunikasi yang positif juga akan menjadi pribadi yang bahagia, dan lebih bertanggung jawab di masa mendatang.
Namun, hal yang sering menjadi masalah adalah rendahnya keinginan anak untuk tetap di rumah meski suasananya mendukung untuk tumbuh kembangnya.
Lantas, harus bagaimana? Adakah cara agar anak betah di rumah? Ada! Berikut cara membuat anak betah di rumah yang bisa orang tua praktikkan:
1. Pilih dengan Bijak Kata-Kata yang Digunakan dalam Keluarga
Tanyakan pada diri sendiri; apakah lingkungan rumah menjadi tempat yang positif atau justru menimbulkan hal-hal negatif dengan kata dan tindakan yang menyakitkan?
Sebagai orang tua, Anda tidak akan mampu mengontrol bagaimana dan dengan siapa anak berbicara di sekolah atau tempat bermain.
Namun, Anda dapat mengontrol sepenuhnya suasana seperti apa yang ingin dibangun di dalam rumah.
Suara yang Anda gunakan saat berbicara dengan anak akan selalu diingat olehnya. Apa yang Anda ucapkan ke mereka pun turut mempengaruhi rasa percaya terhadap orang tuanya.
Suara yang penuh dengan keyakinan, cinta, kesabaran, dukungan, dan penerimaan harus ditanamkan kepada anak. Karena, tidak ada orang lain yang mampu memberikan pengaruh lebih besar kepada anak dibandingkan orang tua.
Oleh karena itu, tempat yang paling jauh dari hal negatif dan paling aman bagi anak semestinya adalah rumah dan orang-orang di dalamnya.
Rumah harus bisa menjadi tempat anak untuk mengembangkan sikap, potensi dan kepercayaan diri.
Artikel Lainnya: Usia Berapa Anak Dapat Ditinggal Sendirian di Rumah?
2. Berikan Pujian Positif dan Dukungan yang Tepat bagi Anak
Anak-anak punya semangat dan keinginan yang kuat untuk belajar hal baru. Namun pada saat belajar, ia membutuhkan waktu yang lama atau bahkan mengalami kegagalan berkali-kali. Di sinilah kata-kata dari orang tua berperan penting.
Memberikan semangat dengan antusias dan kehangatan akan menambah energi serta semangat anak untuk terus belajar.
Ketika anak justru mendapatkan kalimat yang bersifat kritik dengan nada yang tinggi, hal tersebut justru akan menurunkan semangatnya dan membuat mereka berhenti untuk mencoba serta merasa gagal.
Ini adalah prinsip dasar dalam memberikan dukungan. Anak akan semakin dekat dengan orang tua ketika mereka diberikan dukungan melalui pujian dan nasihat yang membangun.
Sebaliknya, kritik pada saat anak sudah berusaha dengan keras justru akan mematikan semangat dan komitmen mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Bahagiakan Anak dengan Kasih Sayang dan Perhatian Tulus
Tunjukkan kasih sayang orang tua kepada anak dengan cara memeluk, merangkul, memegang tangan, dan cara-cara lain yang menyuarakan bahwa Anda sangat menyayangi mereka.
Cara orang tua mendemonstrasikan cinta akan membantu anak merasa nyaman untuk balik mengekspresikan perasaannya pada saat sakit atau ketika dalam masalah.
Penting untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak ketika mereka terluka dan memiliki sesuatu yang salah atau melanggar aturan.
Ini meyakinkan anak bahwa orang tuanya tidak akan berhenti mencintai mereka apa pun kondisinya.
Artikel Lainnya: Agar Anak Tidak ‘Kuper’ Selama Sekolah di Rumah
4. Hindari Menekan Anak
Terdapat sebagian orang tua yang secara tidak langsung menekan anaknya. Hal ini bisa berdampak tidak bagi bagi kondisi psikis anak.
Atas dasar itu, lebih baik jangan paksakan anak untuk selalu menuruti kemauan Anda.
Memang, sebagai orang tua, Anda ingin yang terbaik untuk anak. Namun, memaksa dan menekan anak justru akan membuat mereka merasa tak nyaman. Apalagi, jika anak sudah memasuki usia remaja.
Lebih baik biarkan mereka melakukan apa yang disukai. Anda sebagai orang tua hanya perlu mengarahkan ke arah yang positif tanpa perlu mengekang apalagi memaksa.
5. Melakukan Kegiatan Bersama
Anak-anak akan merasakan senang dan nyaman apabila orang tua turut melibatkan dirinya saat melakukan aktivitas bersama saat di rumah.
Di waktu seperti inilah kedekatan anak dan orang tua tercipta, sehingga ia akan merasa nyaman.
Tak harus melakukan kegiatan yang sulit, Anda bisa mengajak si kecil melakukan hal sederhana bersama. Misalnya, membereskan rumah bersama-sama.
Artikel Lainnya: Dua Bulan Lebih Belajar di Rumah, Apakah Anak Jadi Sulit Bersosialisasi?
6. Berikan Ruang Privasi untuk Anak
Sama hal nya dengan orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan waktu “me time” dan ruang privasi. Hal ini penting, terutama jika anak sudah menginjak usia remaja.
Tidak ada salahnya, Anda memberikan waktu untuk anak menghabiskan waktu sesuai keinginannya; mengeluarkan apa yang dirasakan; dan menjadi diri sendiri.
Izinkan anak untuk melakukan hal-hal yang disukai, dan pastikan Anda juga menghormati privasinya. Salah satunya adalah dengan mengetuk pintu kamar anak ketika Anda ingin masuk.
Dengan begitu, anak tidak merasa terkekang dan nyaman berada di rumah. Tetap pastikan Anda juga mengawasinya dengan baik, ya!
7. Siapkan Fasilitas yang Mendukung
Salah satu cara agar anak betah di rumah adalah menyiapkan fasilitas yang mendukung. Bukan fasilitas yang megah, tetapi setidaknya yang disukai si kecil. Misalnya, buku cerita, mainan sensorik seperti pasir-pasiran, atau lainnya.
Hindari berlebihan dalam memberikan fasilitas, agar anak tak merasa dimanja. Anda tetap bisa memanfaatkan barang-barang bekas atau yang tidak dipakai untuk menjadi mainan atau aktivitas yang menyenangkan bagi anak.
Tak hanya untuk bermain, memberikan fasilitas juga bisa mengembangkan minat dan bakat si kecil.
Contohnya, jika si kecil hobi menari, Anda bisa menyediakan music player atau speaker untuk memainkan lagu agar ia bisa melakukan hobinya.
Artikel Lainnya: Ragam Manfaat Memiliki Pengasuh Anak di Rumah
8. Mendekor Ulang Kamar Anak Bersama
Mengubah dekorasi kamar anak atau ruangan di dalam rumah bersama-sama bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, sekaligus bisa membuat anak betah di rumah.
Anak akan merasa betah apabila berada di dalam lingkungan yang nyaman dan disukai. Ajak anak Anda untuk menentukan tema kamarnya, warna cat dinding, bahkan hiasan apa yang akan dipasang.
9. Memasak Makanan yang Disukai
Banyak orang mengatakan bahwa makanan rumah adalah yang terbaik. Hal ini memang benar.
Selain hemat, makanan rumah pun bisa lebih sehat, karena menggunakan bahan-bahan yang terbaik dan terjamin kebersihannya.
Memasak makanan yang disukai anak bisa menjadi salah satu cara agar anak betah di rumah, lho!
Cara membuat anak betah di rumah bukanlah sekadar mengajaknya bermain atau memberinya kesibukan.
Anda justru harus menciptakan suasana rumah yang nyaman dan aman, yang didukung hal-hal positif dari anggota keluarga lainnya.
Apabila menemukan kendala atau masih menemukan kesulitan terkait cara membuat anak betah di rumah, tak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam. Unduh juga aplikasi Klikdokter, ya!
(NB/AYU)