KlikDokter.com - Tahapan pengenalan bahasa dan berbicara pada anak adalah proses penting dalam pencapaian tumbuh kembang anak. Tidak jarang kita menemui anak usia 3 tahun yang belum bisa bicara dan berkomunikasi dengan orang lain. Apakah hal ini merupakan hal yang normal?
Kesulitan anak dalam berkomunikasi bisa meliputi beberapa kelainan, antara lain:
- Gangguan artikulasi, seperti gagap.
- Cacat pada bibir sehingga kualitas suara tidak normal dan anak menjadi sulit berbicara, misalnya anak dengan bibir sumbing.
- Kesulitan berbicara dengan susunan kalimat yang tidak benar.
- Terdapat kelainan yang mendasari seperti retardasi mental, lumpuh otak, dan kelainan fungsi pendengaran.
- Terdapat dua bahasa yang dipergunakan sekaligus.
- Autisme.
Sebelum menentukan apakah anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak, Anda perlu mengetahui tahapan bicara yang normal pada seorang anak. Penjelasan selengkapnya di halaman selanjutnya.
Artikel Lainnya: Si Kecil Suka Berbicara Sendiri, Normalkah?
Usia 1-6 bulan
Merespon suara orang lain dengan bunyi-bunyian khas yang dikeluarkan oleh bayi.
Usia 6-9 bulan
Babbling atau mengoceh.
Usia 10-11 bulan
Mengikuti suara orang lain, bicara “mama” atau “papa” tanpa tujuan.
Usia 12 bulan
Memanggil “mama” atau “papa” bertujuan (“mama” untuk mama si anak), mengikuti 2-3 kata.
Usia 13-15 bulan
Bicara 4-7 kata, isi pembicaraan anak kebanyakan belum dapat dimengerti.
Usia 16-18 bulan
Bicara 10 kata, mengulang kata yang diucapkan orang lain.
Usia 19-21 bulan
Bicara 20 kata, bicara anak mulai dapat dimengerti oleh orang lain.
Usia 22-24 bulan
Bicara lebih dari 50 kata, dapat membuat kalimat dengan 2 buah kata, sebagian besar kalimat bisa dimengerti orang lain.
Usia 2-2.5 tahun
Bicara lebih dari 400 kata, termasuk nama, dapat membuat kalimat dengan 2-3 kata, isi pembicaraan semakin mudah dimengerti.
Usia 2.5-3 tahun
Mengetahui usia dan jenis kelamin, dapat menghitung sampai dengan 3, menggunakan 3-5 kata dalam satu kalimat, isi pembicaraan mudah dimengerti.
Usia 3-4 tahun
Menggunakan 3-6 huruf per kalimat, membentuk kalimat tanya, dapat membuat cerita.
Usia 4-5 tahun
Menggunakan 6-8 huruf per kalimat, dapat mengenali warna, dapat menghitung hingga angka 10.
Setelah mengetahui tahapan tumbuh kembang dalam bicara dan pengenalan bahasa, ketika anak belum dapat mencapai kemahiran berbicara sesuai tahapan tumbuh kembangnya, kapan orangtua harus mulai mencari bantuan? Halaman berikut penjelasan selengkapnya.
Artikel lainnya: Kenali Tanda-tanda Speech Delay pada Anak
Setelah mengetahui tahapan tumbuh kembang dalam bicara dan pengenalan bahasa, ketika anak belum dapat mencapai kemahiran berbicara sesuai tahapan tumbuh kembangnya, kapan orangtua harus mulai mencari bantuan?
- Apabila anak tidak mengoceh pada usia 12-15 bulan.
- Apabila anak tidak merespons perintah sederhana pada usia 18 bulan.
- Apabila anak tidak bicara pada usia 2 tahun.
- Apabila anak belum bisa membuat kalimat pada usia 3 tahun.
- Apabila anak belum bisa menyampaikan cerita pada usia 4-5 tahun.
Terkadang sebagai orangtua, berat rasanya menyadari kenyataan bahwa saat ini tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan anak seusianya. Walaupun sulit, namun hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Apabila memang anak memenuhi kriteria untuk mencari bantuan, jangan tunda, segeralah berkonsultasi dengan ahlinya. Semakin cepat diatasi, maka perkembangan anak diharapkan akan lebih baik. Apa yang bisa diusahakan untuk memperbaiki kondisi ini di rumah?
- Dengarkan lagu-lagu untuk anak.
- Apabila anak menunjuk sesuatu, tanyakan kepadanya. Misalnya, anak menunjuk biskuit, tanyakan kepadanya apakah ia ingin biscuit. Sebelum memberi, tanyakan ulang, “Apakah ini? Biskuit?” Hal ini dilakukan untuk mendorong anak mengulangi kata-kata.
- Ajari anak mengenal segala benda yang berada di sekitarnya.
- Batasi menonton televisi 1-2 jam sehari.
- Usahakan untuk selalu mendampingi anak ketika menonton televisi, bicarakan mengenai acara yang sedang ditonton.
- Bercengkerama saat sedang makan bersama.
- Bacakan cerita secara interaktif. Misalnya, tanyakan kepada anak mengenai cerita yang dibacakan atau minta anak untuk menunjuk, menyuarakan, atau menyentuh gambar yang ada di dalam cerita.