Meski masih menjadi kontroversi, nyatanya beberapa keluarga menerapkan poligami dalam rumah tangganya. Dalam sistem ini, seorang suami memiliki dua atau lebih istri dalam waktu bersamaan.
Menjelaskan poligami mungkin masih agak sulit dicerna anak, utamanya yang masih kecil dan berusia remaja.
Salah-salah menjelaskan, anak bisa salah paham hingga menimbulkan konflik baru dalam keluarga. Anak akan merasa dibohongi dan timbul rasa tidak percaya lagi dengan orangtua.
Begini Cara Menjelaskan Poligami kepada Anak
Orangtua harus bisa menjelaskan konsep poligami dengan cara yang tepat dan mudah dimengerti. Berikut beberapa tips yang disampaikan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog.
1. Gunakan Kata-Kata yang Mudah Dimengerti Anak
Dalam menjelaskan pengertian poligami kepada si kecil, perlu dipertimbangkan dari segi usia anak. Sampaikan sesederhana mungkin untuk anak yang masih kecil, disesuaikan juga dengan kemampuan berpikir mereka.
“Pada anak-anak yang lebih besar bisa dibantu memberikan penjelasan akan makna positif yang dihayati orangtua dari poligami, misal dari sisi agama, atau dari sisi ibu,” kata psikolog itu.
2. Pahami Dampak yang Akan Terjadi
Sebelum menjelaskan, orangtua perlu menyadari dulu bahwa ada dampak negatif bagi psikologis anak jika ayah melakukan poligami. Ada kemungkinan anak juga akan merasakan dampaknya.
“Jika anak menunjukkan rasa sakit hati atau kesulitan untuk menerima kondisi poligami orangtua, Anda bisa terlebih dahulu meminta maaf pada anak,” ujarnya.
“Misalnya, ‘maaf bila apa yang ayah lakukan membuat kamu sedih dan marah’. Ucapkan kata-kata yang bisa membuat anak tenang,” Gracia menambahkan.
Artikel lainnya: Dampak Poligami terhadap Hubungan Ayah dan Anak
3. Jelaskan dengan Jujur
Apa pun kondisinya, menjelaskan dengan jujur lebih baik daripada menutupinya. Tentunya Anda harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar anak tidak salah persepsi dengan kondisi yang terjadi.
Ingat, lebih baik anak mengetahui apa yang terjadi dalam keluarga langsung dari orangtua, ketimbang orang lain.
4. Coba Jelaskan secara Bertahap
Orangtua bisa menjelaskan poligami pada anak dengan cara bertahap. Anda perlu paham persepsi dan penghayatan anak terhadap poligami tersebut. Setiap anak bisa memaknainya secara berbeda. Pemaknaan anak perlu dibahas agar tidak salah persepsi.
“Bisa saja anak merasa kecewa karena menilai ayahnya tidak lagi sayang pada dia dan ibunya dengan melakukan poligami. Atau, anak merasa sedih karena tidak lagi memiliki ayah yang bisa diandalkan dengan berbagi perhatian pada istri dan anaknya yang lain,” ucap psikolog Gracia.
Artikel lainnya: Orang Tua Sering Berteriak pada Anak, Ini Efek Negatifnya
5. Jelaskan bahwa Anak Tetap Dapat Perhatian yang Sama
Setelah anak tahu soal poligami yang terjadi dalam keluarga, penting juga bagi orangtua untuk meyakinkan si kecil bahwa dia akan tetap mendapat kasih sayang yang utuh.
“Orangtua—terutama ayah—perlu membantu anak memahami bahwa rasa sayang ayah tidak berkurang, sekalipun mempunyai istri dan anak lain. Atau ayah akan tetap bisa selalu ada dan diandalkan oleh si anak kapan pun dia kangen atau membutuhkan bantuan,” jelas Gracia.
Intinya, menurut psikolog tersebut, emosi dan pikiran negatif yang dibangun anak akibat poligami perlu dibantu oleh orangtua. Anak perlu diberikan rasa aman sekalipun ayahnya telah melakukan poligami.
Itulah lima cara menjelaskan poligami kepada anak. Bila si kecil memiliki rasa trauma atau menunjukkan gejala masalah kesehatan mental tertentu, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan psikolog.
Yuk, manfaatkan layanan Live Chat dari aplikasi Klikdokter untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.
[HNS/JKT]