Sekolah online masih dijadikan acuan untuk sistem pembelajaran anak di masa pandemi virus corona.
Meski rasanya lebih praktis, tapi sekolah online juga bisa menimbulkan beberapa masalah, baik bagi anak maupun orang tua yang mendampinginya.
Hal itu dibuktikan lewat kasus yang sedang ramai diperbincangkan beberapa waktu belakangan. Ada seorang ibu yang tega membunuh anak kandungnya sendiri lantaran emosi saat mendampinginya menghadiri sekolah online.
Merangkum berbagai sumber, LH (26) sang ibu dan IS (27) mengaku telah membunuh anak kandungnya akibat merasa kesal. Alasannya, sang anak susah untuk diajar dan diberitahu saat belajar online.
Penyebab Orang Tua Emosi saat Dampingi Anak Sekolah Online
Mendengar kabar mengenai orang tua yang tega membunuh anak kandungnya sendiri tentu sangat menyayat hati. Sebenarnya, apa yang membuat orang tua sampai tega melakukan tindakan keji tersebut?
Menanggapi hal itu, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan, ekspektasi orang tualah yang mungkin jadi sumber emosi dan kemarahan saat mendampingi anak belajar di rumah untuk sekolah online.
“Selama ini mungkin ada saja orang tua yang mungkin tidak tahu tentang sistem pembelajaran anak selama di sekolah. Jadi, mereka menganggap bahwa anak ini sudah mengerti dan tidak perlu merepotkan orang tua untuk mengulang pembelajaran di rumah,” kata Ikhsan.
Selain karena ekspektasi yang keliru, munculnya stres selama masa pandemi juga jadi alasan lain mengapa orang tua mudah emosi saat dampingi anak sekolah online.
“Selama masa pandemi, tidak sedikit orang yang mengalami stres karena berbagai macam tekanan. Mulai dari tekanan sosial, masalah ekonomi keluarga, masalah dalam kehidupan pribadi, dan sebagainya,” ujar Ikhsan.
“Belum lagi mendengar berita-berita terkait virus corona yang tidak kunjung membaik. Ini juga jadi alasan orang tua mengalami stres,” sambungnya.
Faktanya, tekanan dan stres yang makin menumpuk bisa membuat siapa saja kehilangan kemampuan untuk berpikir secara rasional. Hal ini pun pada akhirnya memengaruhi pengambilan keputusan tanpa berpikir dampak jangka panjang.
“Belum lagi stres karena materi pembelajaran anak yang mungkin tidak dimengerti oleh orang tua. Ini juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab kecemasan pada orang tua,” tambah Ikhsan.
Artikel Lainnya: Bingung, Perlukah Anak Tahu Emosi Negatif yang Dialami Orang Tua?
Dampak Emosi Berlebih pada Kondisi Anak
Tidak hanya berdampak pada orang tua, emosi berlebihan juga bisa memengaruhi kondisi mental anak. Menurut Ikhsan, orang tua yang sering emosi dan memarahi anak ketika mendampingi sekolah online bisa membuatnya jadi tidak percaya diri.
Selain itu, anak juga jadi lebih sulit berkonsentrasi dalam proses belajar karena merasa cemas dan takut salah dalam mengerjakan tugas.
“Jadi, bukan berpikir tentang bagaimana cara menyelesaikan tugas yang diberikan. Tapi, anak malah fokus pada rasa takut salah, dan takut dimarahi oleh orang tua ketika mereka salah dalam mengerjakan tugas sekolah,” tutur Ikhsan.
“Pikiran anak jadi terbagi dua, dan ini juga jadi alasannya tidak termotivasi untuk belajar,” tegasnya.
Artikel Lainnya: Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Anak
Cara Mengendalikan Emosi Orang Tua
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akan lebih baik jika setiap orang tua lebih bisa mengendalikan emosi saat mendampingi anak sekolah online.
Adapun beberapa upaya yang bisa Anda lakukan sebagai cara menahan emosi agar segalanya lebih terkendali, yaitu:
-
Pahami Kemampuan Anak
Tidak semua anak terlahir jenius dan ahli dalam segala hal. Bahkan, untuk menjadi seorang yang pintar pun butuh proses pembelajaran yang benar.
Orang tua diharapkan untuk mengetahui batas kemampuan anak dan tidak memaksakannya sesuai dengan yang Anda mau. Semakin orang tua memaksa anak, semakin sulit juga mereka untuk belajar.
-
Sama-sama Belajar
Orang tua juga perlu belajar tentang topik pembahasan yang sekolah berikan pada anak. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan Anda merasa kesal sendiri, karena tidak paham dengan apa yang anak tanyakan.
-
Rutin Mendampingi Anak
Dengan rutin mendampingi anak, Anda jadi semakin paham dengan sistem sekolah online yang dilakukan oleh buah hati. Pada akhirnya, Anda juga akan terbiasa mengajarkan dan menasehati anak dengan cara yang lebih bijak.
Artikel Lainnya: Ayah Sering Marah, Ini Dampak Buruk yang Dirasakan Anak
-
Belajar Mengatur Emosi
Jika Anda sedang kesal dan marah pada anak, coba beri jarak dan pergi untuk menenangkan diri.
Anda bisa pergi ke dapur untuk memasak, ke kamar tidur untuk istirahat sejenak, atau sekadar pergi ke garasi rumah untuk menghirup udara segar.
“Bukan meninggalkan anak sendiri di dalam rumah, tapi coba jaga jarak sebentar dari anak. Dengan menenangkan diri, emosi dalam diri Anda pasti akan bisa dikontrol sehingga adu mulut antara anak dan orang tua dapat dihindari,” tutup Ikhsan.
Terapkan cara menahan emosi pada anak, agar kegiatan belajar di rumah untuk sekolah online dapat terlaksana dengan baik.
Jika Anda terkendala atau butuh bantuan dalam mengelola emosi saat mendampingi anak belajar di rumah, jangan sungkan untuk berkonsultasi pada psikolog atau dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)