Saat anak marah, mereka cenderung akan melakukan perilaku agresif, seperti berteriak, merusak atau membanting barang yang ada di sekitarnya. Jika dibiarkan, hal ini bisa menjadi kebiasan yang tidak baik saat ia tumbuh dewasa.
Oleh karena itu, agar tak terjerumus pada perilaku yang merugikan dirinya sendiri, penting bagi setiap orangtua untuk mengajarkan anger management pada anak sejak dini.
Lantas, seperti apa cara tepat mengajarkan anak mengelola amarah dengan baik? Simak penuturan psikolog berikut ini:
1. Ajak Anak Mengenali Emosinya
Anak cenderung kesulitan untuk mengidentifikasi hal yang membuatnya marah. Mereka lebih mungkin untuk meluapkan amarahnya dibandingkan mengatakan dengan jelas penyebab yang membuatnya bersikap demikian.
Oleh karena itu, menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, orangtua perlu membantu anak mengenali hal yang mungkin membuatnya kesal atau marah.
“Ajarkan anak tentang anger trigger atau hal yang menyebabkan sikap marahnya tersebut. Dengan demikian, ia akan lebih paham dengan situasi yang membuatnya merasa tak senang,” ucap Ikhsan.
Artikel Lainnya: Kalimat-kalimat Toxic yang Mampu Menjatuhkan Mental Anak
Melansir Very Well, mengajari anak mengenali emosinya dapat dilakukan dengan membiarkannya mengatakan hal yang dirasakannya.
Orangtua juga bisa menanyakan langsung kepada anak mengenai hal yang dirasakannya saat ia sedang marah.
2. Ajak Anak Mengenali Tingkat Emosinya
Ajarkan anak untuk mengetahui tingkat emosinya. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat termometer kemarahan.
Caranya, gambarlah sebuah termometer besar di selembar kertas. Tulis angka 0 hingga 10, yang dimulai dari bagian paling bawah kertas hingga ke atasnya.
Beritahukan bahwa 0 berarti tidak ada kemarahan sama sekali. Sedangkan, angka 5 menunjukkan amarah sedang, dan 10 adalah kemarahan yang terbesar.
Cara mengajarkan anger management pada anak dengan termometer kemarahan dapat membantu mengidentifikasi penyebab kemarahan anak sesuai dengan tingkatannya.
3. Jadi Contoh yang Baik dalam Mengelola Amarah
Berdasarkan Ikhsan, orangtua perlu memberikan contoh anger management yang baik untuk anak.
“Anak adalah peniru yang baik. Jadi, jika Anda marah di depan anak, orangtua perlu menunjukkan respons yang tepat,” saran Ikhsan.
“Responsnya tidak dengan langsung meluapkan amarah, tetapi mencari hal yang mencetuskan emosi tersebut,” sambungnya.
Jika Anda tidak sengaja meluapkan amarah pada anak atau mereka tidak sengaja melihat orangtuanya bertikai, segera minta maaf padanya. Katakan pada anak bahwa hal itu tidak baik untuk ditiru.
Artikel Lainnya: Orang Tua Sering Mengkritik, Anak Bisa Terkena Gangguan Mental
4. Tetapkan Aturan Kemarahan
Sebagian keluarga memiliki aturan tidak resmi tentang perilaku di rumah. Contohnya, tidak meniru setiap adegan yang dilihat di televisi.
Jika kebetulan anak melihat tayangan dengan adegan melempar atau membanting barang, orangtua perlu memberitahu bahwa perilaku tersebut tidaklah terpuji dan tak patut ditiru.
Apabila anak kedapatan meniru adegan tersebut, orangtua tak perlu segan untuk memberikan teguran. Tetap ingat untuk menggunakan kepala dingin, agar amarah anak tak menjadi-jadi.
5. Ajarkan Anak Menyalurkan Emosi dengan Tepat
Anger management pada anak termasuk mengajarinya untuk menahan diri saat sedang marah. Ajarkan anak untuk diam sejenak agar amarahnya bisa teredam dengan sendirinya.
Orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk mengalihkan pikiran yang membuatnya emosi, misalnya dengan mendengarkan musik, menggambar, atau menulis.
Beritahukan juga kepada anak bahwa orangtuanya selalu bersedia untuk mendengar keluh-kesahnya. Hal ini bisa membuat anak menjadi lebih terbuka pada orangtuanya.
Apabila terkendala atau menemukan masalah dalam mengajarkan anger management pada anak, Anda bisa melakukan konsultasi lebih lanjut kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)
Referensi
Very Well Family. Diakses pada 2021. 7 Ways to Help a Child Cope With Anger
Very Well Family. Diakses pada 2021. 5 Ways to Teach Your Child Anger Management Skills
Wawancara Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi