Sayang anak tentu boleh saja. Namun jangan sampai Mama dan Papa memanjakannya. Pasalnya, memanjakan anak bisa berdampak buruk bagi hidup mereka kelak.
Anak akan gagal belajar memecahkan berbagai permasalahan saat ia tubuh dewasa. Di samping itu, anak juga sering kali kekurangan keterampilan hidup sehingga terus bergantung dengan orang lain.
Buruknya, anak yang manja menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab, sering memberontak, dan suka membangkang. Mama dan Papa tidak mau jika hal ini terjadi, bukan?
Oleh karena itu, Mama dan Papa perlu tahu ciri-ciri anak manja dan cara menghadapinya. Berikut ulasan lengkapnya!
Kenali Tanda Anak Manja
Disampaikan oleh dr. Gia Pratama, setiap anak memiliki keunikannya masing-masing. Bila si Kecil menunjukkan salah satu ciri berikut belum tentu ia manja.
Jadi, Mama dan Papa perlu mengawasi seberapa sering anak menunjukkan sikapnya yang manja dan seberapa sulit untuk mengendalikan sikapnya itu. Berikut ciri-ciri anak manja yang umumnya ditunjukkan:
1. Minta perhatian berlebihan
“Anak yang manja cenderung terus-menerus meminta perhatian orang dewasa, seringkali dengan cara yang mengganggu”, ujar dr. Gia. Sikap ini ditunjukkan si Kecil karena mereka ingin selalu menjadi pusat perhatian. Perilaku ini dapat membuat mereka bermasalah dalam lingkungan sosial.
2. Selalu bergantung pada orang dewasa
Ciri-ciri khas anak manja yang bisa Mama dan Papa kenali adalah cenderung bergantung pada orang dewasa dalam segala hal. Mereka bisa merengek ketika melakukan suatu tugas.
“Mereka selalu merasa sulit untuk melakukan tugas-tugas yang seharusnya bisa dilakukan sendiri, seperti mengenakan pakaian, makan sendiri, atau membereskan mainan”, jelas dr. Gia.
3. Menunjukkan perilaku manipulatif
“Anak yang manja sering menggunakan perilaku manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan’, ucap dr. Gia.
Perilaku manipulatif yang dimaksud adalah menangis, merengek, mengamuk, atau melampiaskan emosi negatif lainnya jika tidak mendapatkan keinginannya. Ia akan berhenti, jika Mama dan Papa menuruti keinginannya.
4. Sulit menerima kritik atau penolakan
“Kamu nggak boleh begitu, ya, Nak, nanti ….” Biasanya ucapan ini akan terlontar dari mulut Mama dan Papa ketika si Kecil menunjukkan perilaku manipulatif.
Sayangnya, anak yang manja sering kali sulit menerima kritik atau penolakan. Mereka cenderung sensitif terhadap kritik dan bereaksi dengan cara yang berlebihan.
5. Kesulitan mengatur emosi
“Ciri-ciri anak manja yang bisa Mama dan Papa perhatikan adalah anak kesulitan dalam mengatur emosi mereka”, ujar dr. Gia.
Mereka mungkin mudah marah, cemburu, atau mudah putus asa jika sesuatu tidak sesuai dengan keinginan mereka. Sikap ini bisa membuat anak jadi pembangkang dan tidak menghormati orang lain yang memberinya nasehat.
6. Tidak mau berbagi
Anak manja sering kali enggan berbagi mainan atau barang lain dengan teman-teman atau saudara mereka. Mereka mungkin menunjukkan sikap posesif dan merasa bahwa semua hal harus menjadi milik mereka sendiri.
Artikel lainnya: Kenali Fase Tantrum pada Anak
Tips Menghadapi Anak Manja
Jika dari ciri-ciri di atas, Mama dan Papa menyadari bahwa anak bersikap manja. Ikuti beberapa tips berikut untuk menghadapinya.
1. Tetap konsisten
Mama dan Papa perlu memiliki aturan yang jelas dan konsisten di rumah. Anak perlu tahu batasan dan konsekuensi dari perilakunya yang terlalu manja.
“Pastikan semua anggota keluarga memberikan respons yang sama terhadap perilaku anak agar tidak ada celah baginya untuk bersikap sangat manja”, papar dr. Gia.
2. Dorong anak bersikap mandiri
“Berikan kesempatan kepada anak untuk bersikap mandiri, yakni melakukan tugas-tugas sehari-hari dengan mandiri sesuai dengan usianya”, saran dr. Gia.
Dorong mereka untuk mengatasi tantangan kecil, seperti makan sendiri, membereskan mainan sendiri, atau memberinya tugas ringan membersihkan rumah.
3. Berikan perhatian positif
“Berikan perhatian dan pujian yang memadai ketika anak menunjukkan perilaku yang baik atau mengatasi kesulitan dengan baik”, ungkap dr. Gia. Hal ini akan menguatkan perilaku positif dan membantu mengurangi kebutuhan anak akan perhatian negatif.
4. Ajari si kecil mengelola emosinya
“Bantu anak mengenali dan mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang sehat dan membangun. Ajarkan mereka keterampilan pemecahan masalah dan strategi pengaturan emosi yang positif”, ujar dr. Gia.
Tugas ini memang tidak mudah, tapi Mama dan Papa bisa terapkan secara perlahan. Misalnya, menenangkan anak dan mengarahkan anak untuk melampiaskan emosinya.
“Nggak papa, kalau Adek mau nangis karena marah. Tapi jangan rusak barang, jangan lukai diri sendiri atau orang lain. Ayo, sini Mama peluk”, ini bisa diucapkan ketika menghadapi anak yang tantrum.
5. Tetap tenang
Saat menghadapi perilaku manja, sebaiknya Mama dan Papa tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Jika Mama dan Papa memberikan tanggapan yang emosional atau memenuhi setiap permintaan anak, hal tersebut bisa memperkuat perilaku manja.
Begitu pula dengan berteriak, memukul pantat anak, dan melakukan hukuman fisik lainnya juga bukan solusi terbaik karena bisa memperburuk hubungan orangtua dan anak.
6. Ajari berbagi
Mengajari anak berbagi dapat membantu mengurangi sifat manja mereka dan meningkatkan rasa empati serta kemandirian.
Kamu sebagai orang tua harus memberi contoh yang baik, anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Tunjukan sikap berbagi dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbagi makanan atau barang dengan anggota keluarga.
Artikel lainnya: Anak Dipukul Temannya? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua
Itulah berbagai ciri-ciri anak manja yang perlu Mama dan Papa kenali supaya sikapnya tidak semakin bertambah parah. Ingat, menyayangi anak boleh saja asal tidak berlebihan, ya.
Ingin tips parenting sekaligus informasi untuk bantu #JagaSehatmu download aplikasi KlikDokter sekarang juga! Gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi lebih mudah dan buat janji dokter dengan layanan Temu Dokter.
Medicine Net. Diakses 2023. What Happens When a Child Is Spoiled?
Mom Junction. Diakses 2023. 6 Signs Of A 'Spoiled' Kid And How To Deal With Them