Dulu, anak bermain di luar ruangan, bahkan berkotor-kotoran, adalah sebuah pemandangan yang lazim. Berbeda dengan kini, terutama pada anak yang tinggal di daerah perkotaan. Kebanyakan anak sekarang lebih banyak berada di dalam ruangan, baik karena tidak adanya keinginan untuk bermain ke luar, kurangnya fasilitas bermain yang memadai, atau memang karena orang tua yang melarang.
Padahal, bermain di luar ruangan memiliki banyak manfaat yang sebenarnya sudah cukup jelas. Mulai dari udara yang segar, lebih banyak gerak tubuh sehingga motorik anak menjadi lebih aktif dan terlatih, pengalaman berinteraksi dengan teman, dan adanya rasa berbaur dengan lingkungan.
Terlalu banyak bermain di dalam ruangan, seperti bermain video game atau menonton televisi, juga telah terbukti dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Penelitian menyatakan bahwa anak yang lebih banyak meluangkan waktu untuk beraktivitas di luar ruangan dan lebih sedikit menonton televisi memiliki struktur pembuluh retina mata yang lebih baik dan sehat. Penelitian lain di Belanda juga menyatakan bahwa anak dengan ADHD dan hiperaktif membaik kondisinya dengan lebih banyak bermain di lingkungan pepohonan dibandingkan dengan di dalam bangunan.
Penyebab menurunnya jumlah anak yang bermain di luar ruangan tak melulu akibat kemajuan teknologi seperti maraknya video game dan acara televisi. Sebuah riset di Inggris menyatakan bahwa 40% subjek anak yang disurvei memiliki keinginan untuk bermain di luar, tetapi tidak diizinkan oleh orangtuanya (50% orang tua mengkhawatirkan kondisi lalu lintas yang berbahaya dan 40%-nya mencemaskan penculikan oleh orang tidak dikenal).
Bermain aman dan nyaman di luar ruangan
Tentunya, kekhawatiran seperti yang telah disebutkan di atas memang masuk akal untuk mereka yang tinggal di perkotaan yang merupakan daerah padat. Sebagai orangtua, terutama jika Anda adalah orangtua yang bekerja dan tidak selalu berada di rumah, Anda tetap bisa menyiasati kondisi ini agar anak tetap dapat bermain di luar rumah. Berikut beberapa tipsnya.
Ajaklah anak jalan pagi sebelum berangkat kerja
Meski hanya sebentar, cara ini dapat memberi kesempatan anak menghirup udara pagi yang bersih dan segar bersama orangtua. Cara ini juga bisa dijadikan ritual harian bersama, sehingga semakin mempererat hubungan orangtua dengan anak.
Sisihkan waktu setiap akhir pekan untuk mengajak anak bermain di luar
Bermain di luar saat akhir pekan bukan berarti berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Ajak anak mengunjungi taman dan melihat objek wisata di sekitar tempat tinggal Anda.
Jika Anda tidak dapat melakukan perjalanan yang lama atau jauh, Anda bisa membiarkannya bermain di lingkungan sekitar rumah sambil tetap mengawasi. Ini akan memberi anak rasa mandiri karena bisa bermain sendiri, namun tetap berada dalam pengawasan orangtua.
Adakan playdate bersama teman
Anda memiliki teman dengan anak sebaya anak Anda? Tak ada salahnya mengadakan playdate ke tempat terbuka agar anak bisa bermain bersama. Belajar berinteraksi dengan teman sebaya penting bagi anak untuk kemampuan interpersonalnya.
Bersikaplah terbuka dan hilangkan kekhawatiran berlebihan yang membatasi ruang bermain anak. Bermain di luar ruangan, bahkan hingga kotor, tak selamanya buruk untuk anak. Hal tersebut justru dapat melatih berbagai indra yang dimiliki anak. Tentunya, ajak anak untuk menjaga kebersihan tubuh sehabis bermain. Ajari anak untuk mencuci tangan dengan sabun serta mandi dengan bersih jika tubuhnya berkeringat atau terlampau kotor.
[RS/ RH]
<img height="1" width="1" style="border-style:none;" alt="" src="//insight.adsrvr.org/track/evnt/?adv=lhzsji1&ct=0:54o9vfz&fmt=3"/>