Anak-anak seringkali meniru apa yang mereka lihat, termasuk kebiasaan buruk yang dilakukan orang tuanya. Oleh karena itu, setiap orang tua wajib memberikan contoh yang baik kepada anak.
Namun dewasa ini, banyak diketahui orang tua merokok dengan santainya di depan anak-anak. Entah sadar atau tidak, sang anak bisa saja melihat hal tersebut.
Ada dampak kesehatan yang bisa terjadi kepada anak akibat melihat atau berada di dekat orang tua yang merokok. Antara lain, anak berisiko mengalami pertumbuhan paru-paru yang lambat dan bronkitis.
Anak juga dapat mengalami infeksi saluran pernapasan, telinga, dan asma. Lalu, jika yang terdampak adalah bayi, maka si kecil dapat mengalami gangguan pertumbuhan akibat asap rokok yang tak sengaja terhirup.
Di sisi lain, juga ada dampak psikologis yang tidak dapat disepelekan. Dampak psikis ini bakal memengaruhi perkembangan anak ke depannya.
Dampak Psikologis Anak yang Melihat Orang Tua Merokok
Saat merokok, mungkin orang tua tidak sadar ada dampak psikologis yang akan dialami anak dewasa nanti. Apabila kebiasaan melihat ortu merokok dalam jangka waktu lama, berbagai hal buruk ini dapat dialami anak:
1. Meningkatkan Kemungkinan Anak Merokok
Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog mengatakan, beberapa penelitian menemukan bahwa perilaku merokok orang tua secara signifikan dapat memengaruhi persepsi anak terhadap aktivitas merokok.
“Anak cenderung memandang positif perilaku merokok, sehingga meningkatkan kemungkinan anak pun merokok ketika ia remaja atau dewasa,” jelas psikolog yang akrab disapa Ivon.
Aktivitas merokok yang dilakukan orang tua sejatinya bakal terekam di dalam pikiran bawah sadar anak. Alhasil, paparan berulang-ulang membuat anak cukup akrab dengan rokok dan menjadikannya hal yang tidak asing.
Artikel Lainnya: Cara Efektif Berhenti Merokok di Kalangan Remaja
2. Mengurangi Ikatan Orang Tua dengan Anak
Perilaku merokok orang tua yang persisten dan intens dapat merenggangkan hubungan orang tua dengan anak. Orang tua akan cenderung memilih merokok ketimbang berinteraksi dengan anak. “Di beberapa studi ditemukan (merokok) dapat mengarahkan kurangnya attachment (keterikatan) antara ortu dengan anak,” ungkap psikolog Ivon.
3. Menimbulkan Masalah Emosi dan Perilaku
Merenggangnya hubungan antara orang tua dan anak juga dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah emosi dan perilaku. Di antaranya sebagai berikut:
- Terhambat mengekspresikan emosi secara tepat.
- Kesulitan mengontrol emosi.
- Perilaku agresif.
- Kenakalan dan lain sebagainya.
Artikel Lainnya: Bahaya Rokok untuk Wanita yang Wajib Diketahui
Ketika Mengalami Dampak Tersebut, Perlukah Anak Dibawa ke Psikolog?
Dengan menimbang berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, maka sudah sewajarnya orang tua berhenti merokok di hadapan anak. Apabila ingin merokok, orang tua bisa mencari tempat yang aman sehingga tidak akan membuat masalah yang dapat membahayakan kesehatan dan psikis anak.
Jika tidak, masalah yang lebih parah bisa saja terjadi sehingga orang tua memerlukan bantuan profesional, misalnya sampai membawa anak ke psikolog.
“Ketika anak menunjukkan adanya hambatan atau masalah selama masa perkembangan yang menghambat keseharian, seperti sekolah, pertemanan, relasi dengan keluarga, dan lainnya, maka ortu dianjurkan membawa anak ke psikolog,” saran psikolog Ivon.
Psikolog akan membantu mengatasi kondisi anak yang muncul akibat melihat orang tua merokok. Namun, ada jalan lain yang bisa diambil bila Anda ingin mengatasi permasalahan hingga akarnya: berhenti merokok.
Apabila ingin tahu tips parenting atau dampak perilaku pola asuh untuk anak lainnya, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter. Sedangkan untuk konsultasi dengan dokter atau psikolog, gunakan fitur Live Chat.
(OVI/JKT)