Tips Parenting

Ingin Adopsi Anak? Perhatikan Hal-Hal Penting Berikut

dr. Reza Fahlevi, 03 Agu 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Adopsi anak dapat menjadi pilihan bagi pasangan yang belum memiliki momongan. Namun, sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal ini sebelum mengadopsi anak.

Ingin Adopsi Anak? Perhatikan Hal-Hal Penting Berikut

Bagi pasangan yang belum dikaruniai anak, mengadopsi anak merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengobati keinginan memiliki buah hati. 

Meski demikian, ini tentu bukanlah hal yang sepele. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum mengangkat anak karena ini menyangkut masa depan pasangan serta anak itu sendiri. Berbagai aspek perlu dicermati, mulai dari kesehatan, mental, sosial, dan kondisi ekonomi.

1 dari 2

Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Mengadopsi Anak

Sebelum memutuskan untuk mengangkat seorang anak, ada enam hal yang harus Anda perhatikan, seperti:

1. Pertimbangkan secara Matang

Sebelum memutuskan untuk mengadopsi anak, Anda dan pasangan tentunya harus sudah mempertimbangkan dengan matang segala aspek yang telah disebutkan di atas. 

Anda harus memiliki alasan yang jelas mengapa Anda ingin mengadopsi. Selanjutnya, pastikan Anda memiliki komitmen yang kuat dalam mengasuh anak hingga seterusnya. 

Jangan sampai Anda menyesal telah mengangkat anak karena hal itu akan menghancurkan kehidupan anak hingga ke depannya. 

Jadi sebelum mengangkat seorang anak, pastikan Anda tidak hanya memikirkan nasib Anda, tapi juga nasib anak yang akan Anda adopsi nantinya. Diskusikan pula dengan keluarga besar terkait rencana besar Anda ini. 

Artikel lainnya: Generasi Bumerang, Ada Efeknya bagi Mental Anak dan Orang Tua?

2. Lakukan Konseling

Konseling kesehatan dan psikologis penting dilakukan sebelum mengadopsi anak. Konseling kesehatan berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan anak yang akan Anda adopsi serta potensi penyakit genetik yang mungkin dimiliki dari orang tua aslinya. 

Sementara, konseling psikologis perlu Anda lakukan untuk menilai kesiapan mental Anda dan pasangan. Jangan sampai keinginan adopsi anak ini hanya muncul sesaat karena suatu guncangan psikologis atau lainnya. 

3. Ikuti Kelas atau Pelatihan Merawat Bayi dan Anak

Kebanyakan pasangan mengadopsi bayi sebagai anak pertama karena belum kunjung memiliki anak. Nah, karena belum berpengalaman sebelumnya merawat bayi, ada baiknya Anda mengikuti kelas atau pelatihan merawat bayi. 

Dengan demikian, Anda sudah memiliki ilmu-ilmu dasar perawatan bayi seperti cara memberi makan, memandikan, mengganti popok, mengetahui masalah-masalah umum yang sering terjadi pada bayi dan anak, serta hal-hal dasar lainnya. 

Artikel lainnya: Ini Dampak Buruk yang Dialami Anak Saat Orangtua Bercerai

4. Tidak Mengharapkan Balas Budi

Ini merupakan hal yang harus Anda perhatikan sejak awal. Sebelum mengangkat seorang anak, penting untuk tidak mengharapkan balas budi atas apa yang Anda lakukan terhadap anak tersebut. 

Ada juga harus memikirkan ada kemungkinan suatu saat nanti, setelah ia dewasa anak akan mencari dan kembali ke orang tua kandungnya dan Anda harus merelakan hal tersebut. 

5. Persiapkan Kondisi Mental

Jika Anda berpikir mengangkat seorang anak merupakan akhir dari semua masalah, maka Anda perlu berpikir dua kali. Mengadopsi anak tidaklah mudah, bahkan bisa lebih sulit daripada membesarkan anak sendiri. Anda akan banyak mendengar komentar-komentar dari orang lain yang tidak perlu terlalu Anda acuhkan. 

Hal penting lain adalah berusahalah mendidik anak angkat seperti mendidik anak sendiri. Artinya, jika memang ada hal yang perlu Anda perbaiki dari sikap anak, maka Anda tidak perlu segan menasehatinya seperti menasehati anak sendiri.

6. Pandangan Lingkungan Sekitar

Sebelum mengangkat seorang anak, ada baiknya Anda melakukan pengamatan bagaimana pandangan orang-orang di lingkungan sekitar rumah maupun keluarga mengenai anak adopsi. Hal ini sangat memengaruhi bagaimana orang-orang sekitar Anda bersikap pada anak adopsi Anda. 

Tidak hanya itu, stigma negatif dari orang-orang sekitar Anda dapat memengaruhi kondisi psikologis dan mental anak adopsi Anda. 

Artikel lainnya: Cyberbullying, Apa Pengaruhnya bagi Mental Anak?

2 dari 2

Cara Mengadopsi Anak

Persiapan adopsi anak memang membutuhkan perencanaan yang matang. Jika Anda dan pasangan Anda sudah memiliki tekad yang bulat untuk mengadopsi anak, maka Anda dapat mengangkat anak dari rumah sakit, dinas sosial, maupun dari panti asuhan. 

Di Indonesia, proses adopsi anak telah diatur oleh pemerintah. Terdapat persyaratan dan juga prosedur yang benar untuk menjamin hak-hak anak terlindungi. Tidak sembarangan orang diperbolehkan untuk mengadopsi anak.

Berikut syarat mengadopsi anak yang harus Anda penuhi:

  • Anda dan pasangan berstatus menikah dan berusia di atas 25 tahun
  • Minimal telah menikah setelah 5 tahun
  • Memiliki kondisi keuangan yang stabil dan mapan
  • Lengkapi segala persyaratan dan berkas-berkas administrasi yang perlu dipersiapkan dalam proses mengadopsi anak agar proses adopsi sah secara hukum

Setelah persyaratan dilengkapi, berikut adalah prosedur adopsi anak:

  • Ajukan surat dan berkas adopsi yang telah lengkap ke pengadilan daerah tempat tinggal calon anak
  • Petugas dinas sosial akan mengunjungi rumah calon anak
  • Jika dinilai layak, maka calon orang tua dan anak angkat akan diberi waktu untuk saling mengenal dan berinteraksi
  • Mengadakan persidangan dengan menghadirkan minimal dua saksi
  • Penetapan keputusan apakah permohonan disetujui atau ditolak
  • Melaporkan dan menyampaikan salinan penetapan pengadilan tersebut ke Kementerian Sosial dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten atau Kota

Seluruh proses adopsi anak secara resmi akan memakan waktu sekitar dua tahun. Anda perlu memenuhi segala syarat dan mengikuti segala prosedur agar tidak menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari.

Bagi Anda yang punya pertanyaan seputar persiapan adopsi anak atau cara mengadopsi anak, dapat berkonsultasi kepada dokter kami. Gunakan layanan Live Chat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Selamat mencoba!

[NWS]

Adopsi Anak