Mengenalkan olahraga pada anak pada dasarnya harus dilakukan setiap orang tua. Selain dapat meningkatkan kesehatan fisik, olahraga juga bisa menjaga kondisi psikis dan mengeratkan hubungan sosial.
Nah, kapan sih waktu yang ideal mengajarkan mengajarkan olahraga pada anak?
Cek waktu yang tepat
Dijelaskan oleh dr. Karin Wiradarma, M. Gizi dari KlikDokter, anak dapat diperkenalkan dengan olahraga sedini mungkin. Meski bukan olahraga yang berat, permainan fisik seperti bermain lempar-tangkap bola juga merupakan bagian dari olahraga yang bisa dilakukan balita di atas 6 bulan. Olahraga lain yang lebih berat bisa dilakukan ketika anak sudah bisa berjalan ataupun berlari.
“Untuk yang berusia 1-4 tahun, Anda bisa mengajak anak untuk berjalan santai, berlari, dan melompat di depan rumah. Selain itu, Anda juga bisa mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti menari mengikuti irama musik kesukaan atau melakukan gerakan senam yang sederhana,” ujar dr. Karin.
Kemudian, untuk anak yang berusia 5 tahun hingga remaja, Anda bisa mengajaknya olahraga secara lebih dinamis dan beragam. Pada usia ini, anak sudah bisa melakukan olahraga fisik yang memacu adrenalin dan sifatnya kompetitif, seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, tenis, dan berenang,” dr. Karin menjelaskan.
Yang terpenting, si Kecil menikmati olahraga yang dijalani dan tidak ada paksaan untuk melakukannya. Pastikan juga keamanan anak saat berolahraga. Berikan anak perlengkapan keamanan yang dibutuhkan saat berolahraga, misalnya helm saat bersepeda atau sepatu olahraga saat bermain bola.
“Untuk durasi waktu yang tepat, American Academy of Pediatrics menganjurkan bahwa anak usia sekolah (6 tahun ke atas) paling sedikit melakukan olahraga selama 60 menit dalam sehari. Tidak perlu dilakukan dalam satu waktu sekaligus, tapi Anda bisa membaginya jadi beberapa sesi yang lebih singkat. Misalnya 30 menit di pagi hari, dan sisanya di sore hari ketika anak pulang sekolah,” tutur dr. Karin.
Tips agar olahraga berjalan aman
Baik itu orang dewasa maupun anak-anak, sesi olahraga harus dibuka dengan pemanasan dan ditutup dengan pendinginan. Dijelaskan oleh dr. Bobtriyan Tanamas dari KlikDokter, agar terhindar dari cedera dan kram otot, pemanasan selama 5-10 menit harus dilakukan sebelum olahraga dimulai. Akhiri dengan cooling down atau pendinginan ketika sesi olahraga telah usai.
“Pendinginan wajib dilakukan untuk merilekskan otot-otot yang tegang setelah olahraga. Pendinginan juga dilakukan untuk mengurangi rasa pegal dan sakit yang diakibatkan karena sesi olahraga,” jelas dr. Bobtriyan.
Selain itu, siapkan botol minum berisi air putih untuk dapat dikonsumsi oleh anak selama dan setelah berolahraga. IDAI menganjurkan untuk mengonsumsi 200–250 cc air (satu gelas) setiap 20 menit berolahraga.
Beri tahu juga pada anak agar selalu membawa baju ganti agar kuman yang menempel di tubuh setelah olahraga tidak menyebabkan penyakit infeksi. Tindakan lain yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi setelah olahraga adalah mandi menggunakan sabun antiseptik setidaknya dua kali dalam sehari, serta mencuci tangan dan kaki dengan sabun juga air mengalir.
Pada dasarnya, mengenalkan olahraga pada anak bisa dilakukan sedini mungkin melalui aktivitas yang sederhana tapi menyenangkan. Agar sesi olahraga makin menyenangkan, terlibatlah dalam olahraga bersama si Kecil. Jadikan olahraga waktu yang spesial untuk Anda dan anak.
[HNS/ RVS]