Kiat Agar si Kecil Mampu Menghadapi Bullying

Bullying atau tindak penindasan, baik berupa ucapan maupun bentuk fisik, tidak pernah dapat dibenarkan. Mungkin bully yang dilakukan terlihat sepele, namun siapa sangka korbannya dapat menjadi sangat tertekan bahkan trauma.

Faktanya, bullying ini dapat terjadi di mana saja, pada siapa saja, termasuk si Kecil kesayangan Bunda. Ajari si Kecil untuk dapat melindungi diri dan berani menghadapi bullying.

• Kenali tanda- tanda bullying

Anak yang mengalami bullying umumnya menunjukkan perubahan sikap yang cukup signifikan. Jangan ragu untuk bertanya pada si Kecil ketika Bunda merasa ada yang berubah dari dirinya.

Perubahan sikap tersebut tak selalu menjadi lebih diam atau terlihat murung. Bisa jadi si Kecil justru menjadi lebih agresif di rumah. Apa pun bentuk perubahannya, bicarakan dengan si Kecil. Tunjukkan bahwa Bunda selalu ada untuk mendengar ceritanya.

• Bicarakan apa yang bisa dilakukan bersama

Korban bullying sering kali merasa terpojokkan dan sendiri di dunia ini. Saat seperti ini, orang tua adalah sosok yang diharapkan mampu menjadi sokongan untuk menopang rasa percaya dirinya.

Ketika si Kecil bercerita tentang apa yang dialaminya, dengarkan dengan saksama. Hati-hatilah dalam berkata-kata agar Bunda tidak semakin melukai hatinya atau membuatnya lebih tertekan.

Hindari saran yang justru dapat menjatuhkan perasaannya. Misalnya “Masa begitu saja kamu nangis, jangan cengeng dong.”  

Alih-alih berkata demikian, sampaikan dengan kalimat yang lebih positif seperti, “Bunda mengerti rasanya pasti tidak nyaman. Kamu anak yang kuat sekali. Kita hadapi ini bareng-bareng ya.”

• Diskusikan dengan pihak sekolah

Sekolah yang baik umumnya memiliki regulasi sendiri terhadap kasus bullying. Diskusikan dengan pihak sekolah bila si Kecil menjadi salah satu korbannya. Pastikan si Kecil mendapat dukungan dan perlindungan yang ia butuhkan selama jam belajar di sekolahnya agar ia kuat menghadapi bullying.

Sekecil apa pun bullying yang dihadapi si Kecil dapat berdampak sangat besar terhadap perilaku dan apa yang dirasakannya. Dampingi dan berikan respons yang tepat agar ia tidak merasa sendirian. Dengan demikian, si Kecil akan selalu merasa percaya diri dan mampu menghadapi apa pun yang ia jalani.

[NP/ RH]