Anak yang lebih tua dituntut untuk mampu beradaptasi setelah kelahiran adiknya. Karena biasanya perhatian orang tua langsung terbagi, bahkan sering lebih fokus mengasuh anak yang baru lahir ketimbang anak yang sebelumnya.
Saat anak menjadi kakak, banyak hal yang bisa menimbulkan rasa cemburu terhadap adiknya. Nah, untuk mengatasinya, Anda perlu membantu proses adaptasi anak yang lebih tua terhadap adik barunya.
Berikut ini kiat-kiat untuk membantu proses adaptasi saat anak memiliki adik baru:
1. Beri Pengertian kepada Anak
Bantu anak Anda untuk beradaptasi dengan menjelaskan bahwa dalam beberapa waktu ia akan memiliki adik. Jelaskan bahwa setelah adiknya lahir, kedua orang tua juga harus mengurusi adiknya.
Cara tersebut bisa mempersiapkan mental anak yang akan memiliki adik baru untuk beradaptasi dengan situasi setelah kehadiran adiknya.
Artikel Lainnya: Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Melahirkan?
2. Curahkan Perhatian yang Cukup Kepadanya
Setelah kelahiran sang adik, perhatian orang tua terkadang turun drastis terhadap anak yang lebih tua. Ini dapat berdampak terhadap psikologis anak yang akan mempunyai adik. Ia dapat merasa cemburu dan tidak diacuhkan.
Sebagai orang tua, bijaksanalah dalam membagi perhatian sehingga anak yang lebih tua tidak merasa kekurangan perhatian.
3. Ajak Anak untuk Terlibat Merawat Adiknya
Supaya proses adaptasi anak yang memiliki adik baru sukses, ajaklah anak terlibat merawat adiknya. Hal ini dapat menciptakan suasana kekeluargaan yang kental dan memunculkan rasa kasih sayang sang kakak kepada adiknya.
4. Jangan Membandingkannya dengan Sang Adik
Setiap anak memiliki keunikannya sendiri. Untuk itu, jangan membanding-bandingkan anak yang menjadi kakak dengan adiknya untuk menghindari munculnya rasa cemburu. Tunjukkan bahwa rasa kasih sayang Anda sama terhadap semua anak.
Artikel Lainnya: Si Kakak Cemburu pada Adik? Ini Cara Menghadapinya
5. Lebih Bersabar
Proses adaptasi anak lebih tua dengan adiknya membutuhkan waktu. Selain itu, proses adaptasi antara satu anak dengan anak yang lainnya juga bervariasi. Sebagai orang tua, Anda perlu ekstra bersabar menghadapi sikap anak yang memiliki adik baru.
6. Peran Spesial sebagai Kakak
Komunikasikan bahwa anak akan mendapat peran spesial saat menjadi kakak. Saat adiknya tumbuh, kakak akan membantu adik mengajarinya hal-hal penting. Katakan padanya bahwa peran anak menjadi kakak adalah peran yang menakjubkan.
7. Bicarakan Tentang Emosi
Jelaskan pada anak Anda bahwa ketika seorang bayi lahir, bayi akan membutuhkan banyak perhatian untuk memenuhi kebutuhannya.
Tentukan ungkapan yang dapat digunakan oleh anak lebih tua untuk menyatakan bahwa dia kesal, misalnya “saya merasa tersisih” atau “saya butuh perhatian”.
Yakinkan anak bahwa apabila mereka merasa begitu, Anda akan berusaha menenangkannya dan membantunya merasa lebih baik.
Artikel Lainnya: Dulu Akur Sekarang Tidak, Ini Penyebab Saudara Bertengkar saat Dewasa
8. Wajar Jika Anak yang Lebih Tua Merasa Marah
Katakan pada si kakak bahwa wajar apabila dia merasa marah. Jelaskan pula bahwa dia dapat menyampaikan kemarahan tersebut dengan perkataan, seperti “saya merasa marah”.
Namun, ingatkan bahwa dia tidak boleh menyakiti siapa pun. Memberikannya kesempatan untuk menyampaikan kemarahan akan menguranginya untuk melakukan protes ke tindakan yang negatif.
9. Tunjukkan Bahwa Mereka Juga Mendapatkan Kasih Sayang yang Sama
Anda dapat memperlihatkan foto saat anak yang menjadi kakak masih bayi. Jelaskan bahwa dulu mereka juga diberikan makan, dimandikan, dan dirawat. Hal ini diharapkan dapat membantu anak yang lebih tua untuk memahami situasi.
Pada usia berapapun, anak akan memiliki reaksi terhadap kelahiran saudara kandungnya. Jadi, bantulah proses adaptasi anak yang memiliki adik baru dengan komunikasi yang terbuka. Dengan begtu, seluruh keluarga akan menyambut kedatangan anggota baru dengan bahagia.
Apabila memiliki pertanyaan seputar topik terkait, Anda dapat menanyakan kepada dokter secara langsung melalui layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
[WA]