Saat Anda mengunjungi pusat kebugaran ataupun car free day, umumnya dua tempat tersebut diisi oleh sekumpulan orang-orang muda dan sepi orang tua. Banyak orang tua yang menganggap bahwa berolahraga cuma “milik” kaum (lebih) muda atau mereka menganggap dirinya tak lagi sekuat dulu sehingga menjadikan mereka malas untuk berolahraga. Padahal, sampai usia lanjut pun tubuh perlu aktivitas fisik yang untuk menyehatkan dan memperlambat penurunan fungsi organ-organ dalam seperti otak, jantung, otot dan persendian, tulang, dan sebagainya.
Nah, dilansir dari laman WebMD, alasan orang tua memilih tak lagi berolahraga adalah bukan karena mereka mulai memiliki gangguan kesehatan yang membatasi ruang gerak, tapi juga karena kehilangan motivasi.
Kehilangan motivasi ini bisa disebabkan banyak hal, yang salah satunya adalah sibuk memenuhi kebutuhan keluarga. Nyatanya, orang tua kerap kekurangan waktu tidur dan menghabiskan banyak waktu secara konstan demi memenuhi kebutuhan keluarga, sibuk membersihkan rumah.
Apalagi jika ada anak-anak di rumah, orang tua pun makin sibuk karena harus menyiapkan makan (bisa sampai tiga kali sehari!), belanja kebutuhan harian, antar dan jemput anak, dan masih banyak lagi. Initinya, menjadi orang tua berarti kesibukan pun berubah, bahkan waktu untuk diri sendiri berkurang. Inilah mungkin yang menghilangkan motivasi Anda untuk berolahraga.
Mengapa orang tua harus tetap beolahraga?
Meski adanya perubahan-perubahan prioritas dalam hidup Anda, tapi bukan berarti Anda langsung “mengorbankan” aktivitas fisik yang menyehatkan. Ini karena olahraga dapat mengurangi risiko Anda terserang penyakit kronis seperti kanker dan jantung. Selain itu, olahraga juga bisa meringankan stres setelah seharian penuh berkutat dengan pekerjaan rumah atau kantor atau keduanya.
Nah, daripada rasa stres tak tersalurkan dan malah mengendurkan kondisi fisik, lebih baik berolahragalah! Alasan lainnya, menjadi orang tua aktif adalah contoh yang sangat baik untuk anak-anak. Mereka akan meniru dan menerapkan segala kebiasaan baik yang dicontohkan orang tua, dan sebagai bonus, mereka akan tumbuh jadi pribadi yang ceria, menyenangkan, dan juga sehat!
Kiat agar orang tua tak malas olahraga
Supaya manfaat yang dipaparkan di atas bisa Anda rasakan, yuk ikuti kiat melawan rasa malas olahraga bagi orang tua di bawah ini.
-
Bangun lebih pagi
Mau tak mau, memang Anda harus mengawali hari dengan bangun lebih pagi supaya waktu tidak terbuang percuma. Jika Anda bangun pagi, anak-anak pun masih tidur dan tidak ada yang mengusik waktu Anda saat berolahraga. Sebaliknya, bila Anda mengulur-ulur waktu, bahkan hingga sore, percayalah bahwa rasa malas akan semakin besar ditambah anak-anak sudah pulang dari sekolah sehingga Anda pun harus siap “bertugas” kembali.
-
Cari teman olahraga
Malas berolahraga sendirian? Carilah tetangga atau ajak teman yang juga ingin berolahraga bersama. Olahraga pun jadi makin menyenangkan karena Anda punya teman mengobrol. Jika tidak ada teman atau tetangga yang bisa diajak olahraga bareng, tak ada salahnya mencoba mengatur waktu dengan anak dan pasangan untuk berolahraga bersama. Pilihlah jenis dan tempat olahraga yang ramah anak. Jika tidak, anak-anak mungkin saja merasa kapok dan malah kehilangan motivasi untuk berolahraga.
-
Pasang target yang realistis
Saat Anda sudah menjadi orang tua, target setinggi langit dalam berolahraga bisa terasa sulit. Sebab, tak mungkin, kan, Anda menghabiskan waktu berjam-jam di gym? Bisa-bisa Anda diprotes habis-habisan oleh anak atau suami karena rumah berantakan atau belum menyiapkan makan malam. Oleh karena itu, cobalah untuk berolahraga di rumah dengan durasi 10 menit per sesinya. Lakukan sebanyak tiga kali, yaitu pagi, siang, dan malam. Anda juga bisa berlatih squat saat mencuci baju atau sekadar naik turun tangga di dalam rumah.
-
Letakkan alat olahraga di tempat yang mudah terlihat
Jika Anda menyimpan peralatan olahraga di tempat yang sulit Anda jangkau, pasti Anda telanjur malas duluan untuk memulainya. Maka, letakkan alat olahraga di ruang kumpul keluarga atau kamar tidur, supaya Anda merasa seperti “selalu diingatkan” untuk berolahraga.
Intinya, menjadi orang tua bukan berarti Anda menjadi malas untuk berolahraga. Alasannya, selain untuk menjaga kesehatan diri sendiri, Anda juga harus menjadi contoh yang baik untuk si Kecil sekaligus pasangan. Jika ini terwujud, pastinya Anda akan bahagia karena berhasil menularkan pola hidup sehat walaupun sudah berkeluarga dan tak muda lagi. Orang-orang di sekitar Anda pun bisa jadi ikut terinspirasi untuk melakukan hal serupa. Jadi, selamat mencoba kiat-kiat beraktivitas fisik yang disebutkan di atas!
[RN/ RVS]