Beberapa orang tua berlomba-lomba memasukkan anak mereka ke sekolah unggulan. Sekolah unggulan dianggap memiliki lingkungan yang baik untuk pengembangan akademik sehingga bisa berperan besar terhadap masa depan anak.
Ada kalanya anak sepakat dengan pilihan sekolah dari orang tua. Namun, ada pula anak nyatanya tidak minat memasuki sekolah unggulan yang diinginkan orang tua. Akan tetapi, karena cap unggulan yang berkembang di masyarakat, orang tua kadang memaksakan anak memasuki sekolah tersebut.
Haruskah Anak Masuk ke Sekolah Unggulan?
Psikolog Gracia Ivonika, M.Psi mengatakan, perlu atau tidaknya orang tua memasukkan anak ke sekolah unggulan, harus disesuaikan dulu dengan kemampuan buah hati. Lalu, orang tua juga harus mempertimbangkan mengapa memilih sekolah unggulan tersebut.
“Kalau sekolah unggulan tersebut menerapkan kurikulum, target pendidikan, dan nilai-nilai yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar anak serta sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua, maka tidak ada salahnya memasukkan anak ke sekolah unggulan,” jelas psikolog yang akrab disapa Ivon itu.
Menurut psikolog Ivon, sekolah unggulan pasti punya kelebihan tertentu dibandingkan sekolah lainnya. Akan tetapi, orang tua perlu memahami lebih dulu keunggulannya di mana dan sesuaikan dengan anak.
Artikel Lainnya: Pilih Sekolah Umum atau Homeschooling untuk Anak Disleksia?
Lalu bagaimana jika anak tidak sepakat dengan sekolah unggulan pilihan orang tua?
Psikolog Ivon menyebut, perlu ditelaah dulu penyebab anak tidak mau bersekolah di tempat pilihan orang tua. Biasanya pada usia remaja, alasan mereka tidak mau adalah karena berpisah dengan teman-teman di sekolah sebelumnya. Tetapi, bisa jadi karena alasan personal lainnya.
“Nah, dampaknya tergantung pada alasan dan karakter si anak. Misalnya, anak yang mudah beradaptasi, lebih mungkin bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Walaupun awalnya tidak mau karena sudah nyaman dengan sekolah yang lama,” psikolog Ivon menerangkan.
Menurutnya, bisa muncul problem saat Anda memaksakan sekolah pilihan kepada anak. Biasanya, karena anak merasa tidak didengar dan tidak dimengerti. Namun, prosesnya akan lebih mudah bila dilakukan lewat diskusi.
Orang tua juga harus berusaha memahami alasan anak. Dengan demikian, kesepakatan dengan mereka bisa dicapai.
Contohnya, alasan anak tidak bisa bertemu teman-teman lama. Maka, bisa dibuat kesepakatan agar anak diperbolehkan pergi dengan teman-temannya dua minggu sekali misalnya. Opsi lain dengan mengundang teman-temannya tersebut bermain di rumah.
“Jelaskan juga alasan orang tua mengarahkannya ke sekolah yang baru itu kenapa. Anak nantinya akan lebih bisa menerima karena paham maksud orang tua untuk kebaikan mereka,” saran psikolog Ivon.
Artikel Lainnya: Peran Orang Tua di 100 Hari Pertama Sekolah Anak
Apa yang Harus Dipertimbangkan sebelum Memilih Sekolah untuk Anak?
Ivon menjelaskan, memilih sekolah memang keputusan yang perlu diambil dengan hati-hati. Sebab, di sanalah tempat yang akan menjadi “rumah kedua” bagi anak Anda.
Menurut Ivon, berikut merupakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan orang tua sebelum memilih sekolah untuk anak:
- Orang tua perlu paham terlebih dahulu kebutuhan dan kemampuan anak. Misalnya, terkait karakter anak, gaya belajarnya, kemampuan intelegensi (kecerdasannya), passion anak, dan lain sebagainya.
Bila diperlukan, anak juga dapat melakukan asesmen psikologis untuk memperoleh gambaran profil dirinya.
- Orang tua perlu memahami kriteria sekolah seperti apa yang dinilai orang tua baik untuk anak. Hal ini disesuaikan juga dengan value keluarga dan kebutuhan serta kemampuan anak.
Dengan begitu, orang tua akan semakin jelas memetakan sekolah-sekolah mana saja yang sesuai dengan kriteria tersebut. Pada anak yang sudah remaja, orang tua juga dapat melibatkan anak untuk berdiskusi bersama dalam memilih sekolah.
- Pahami kurikulum, target pendidikan, dan nilai-nilai, seperti moral, agama, dan lainnya yang diprioritaskan oleh masing-masing pilihan sekolah. Orang tua juga dapat berdiskusi dengan orang tua lain yang pernah menyekolahkan anaknya di sana.
- Pertimbangkan faktor lingkungan. Misalnya faktor lingkungan sekolah, seperti lokasi, fasilitas, gedung, guru-guru, murid-murid, dan lain sebagainya. Orang tua disarankan untuk mengobservasi aktivitas yang berlangsung di sekolah terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda memiliki gambaran yang lebih konkret tentang sekolah tersebut.
- Pertimbangkan pula faktor-faktor nonakademis, seperti ekstrakurikuler yang ada atau kegiatan lain yang diadakan di luar sekolah.
- Pertimbangkan faktor keamanan sekolah.
- Pertimbangkan biaya sekolah.
Itu dia beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan sebelum memasukkan anak ke sekolah unggulan. Dengan menimbang beberapa aspek tersebut, maka akan membantu anak dalam melalui masa belajarnya di sekolah.
Cari tahu tips parenting lainnya dengan membaca artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog atau dokter anak langsung via Live Chat 24 Jam.
(OVI/JKT)