Banyak orang yang kini tertarik untuk latihan meditasi. Aktivitas yang satu ini memang menyehatkan, dan cocok untuk dilakukan segala usia dari anak, remaja, hingga orang tua. Manfaatnya banyak jika Anda rajin melakukan meditasi setiap hari.
Dilansir Newsweek, Lorraine Murray, pendiri program pelatihan Connected Kids dan penulis Calm Kids and Connected Kids, telah mendedikasikan lebih dari 10 tahun untuk mengajarkan orang dewasa bagaimana cara memberdayakan anak melalui meditasi.
Bekerja bersama orang tua dan pendidik, Murray sadar tentang pentingnya menerapkan unsur ketenangan pada anak, remaja, dan orang muda dengan kebutuhan khusus. Ia menjelaskan bagaimana meditasi bisa sama bergunanya untuk anak dan remaja.
Meditasi untuk anak dan remaja
Seperti yang Anda ketahui, anak dan remaja masih berada dalam tahap perkembangan. Namun, tumbuh kembang mereka bisa saja terhambat akibat peningkatan stres sebagai imbas dari gaya hidup. Salah satunya penggunaan teknologi seperti media sosial.
“Mengajari remaja dan anak meditasi penting untuk membantu mengurangi dampak stres. Saat otak terbebani, fungsi penyimpanan informasinya tidak akan berjalan secara efektif sehingga memengaruhi tingkat belajar dan konsentrasi mereka,” kata Murray.
Di sisi lain, meditasi juga membantu anak dan remaja membangun rasa percaya diri serta ketahanan. Saat mereka belajar memahami sinyal dalam tubuh akibat stres, maka mereka dapat menggunakan teknik meditasi untuk mengatasi permasalahan internal tersebut.
Lalu bagaimana cara mengajarkan meditasi untuk anak dan remaja? Butuh pendekatan yang bersifat segar, muda dan kreatif agar mereka dapat memahami cara-caranya dengan baik. Pilihlah subjek yang menarik minat mereka agar terstimulus untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu.
Selain pendekatan khusus, teknik meditasi yang diterapkan pada anak dan remaja juga bisa dibilang berbeda. “Pertama, napas adalah konsep yang cukup abstrak untuk dipahami anak-anak. Oleh karena itu, saya menggunakan sejumlah teknik dan alat agar daya visual anak terbantu, misalnya sikat gigi,” jelas Murray.
Ia tahu bahwa menggunakan imajinasi dapat menjadi cara yang sangat baik untuk membantu anak memahami meditasi, sekaligus menghilangkan beban pikiran akibat stres.
Manfaat meditasi untuk anak dan remaja
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, ada banyak sekali manfaat meditasi. Khusus pada remaja dan anak, mereka bisa mendapatkan emosi yang lebih stabil.
“Dengan meditasi, Anda akan memiliki perspektif baru dalam melihat situasi, merasa lebih waspada, dapat menangkal energi negatif, lebih sabar dan tenang. Bahkan, meditasi yang dilakukan secara rutin dan teratur juga disebut mampu meningkatkan imajinasi dan kreativitas,” ujarnya.
Selain itu, menurut beberapa penelitian, meditasi dinyatakan sebagai kegiatan yang sangat efektif untuk memperbaiki gejala gangguan cemas dan depresi. Pada akhirnya, ia mampu meningkatkan kesehatan mental itu sendiri.
Bagaimana dengan penanganan stres? Riset yang dilakukan oleh University of Wisconsin di Amerika Serikat menyebutkan bahwa responden yang melakukan meditasi selama delapan minggu secara rutin mengalami penurunan tingkat stres.
“Selain penurunan stres, mereka cenderung lebih optimis dalam menjalani hidup. Hal ini pada akhirnya membuat mereka terhindar dari beragam penyakit berbahaya yang dicetuskan oleh stres,” kata dr. Nadia.
Menariknya, meditasi tak perlu dilakukan sambil duduk. Anda juga dapat melakukannya sambil duduk, makan, bahkan menggosok gigi. Karena inti dari meditasi adalah napas dan kesadaran (contohnya, Anda menyadari bahwa Anda sedang duduk, makan, menggosok gigi, dll).
Supaya lebih seru, jangan hanya anak dan remaja yang bermeditasi untuk mengurangi stres. Anda juga dapat melakukannya bersama-sama dengan anak. Carilah informasi mengenai tempat-tempat yang menyediakan kursus pelatihan meditasi di area terdekat rumah Anda. Selamat mencoba!
[RS/ RVS]