Dalam kehidupan sehari-hari, orang dewasa sering menjumpai berbagai permasalahan hidup. Baik itu dalam dunia kerja, pertemanan, hingga pernikahan. Terkadang, masalah sulit dihindari dan bisa terus datang tanpa diundang.
Namun, permasalahan kehidupan tak hanya dialami orang dewasa. Anak-anak juga menghadapi tantangannya tersendiri.
Di era digital ini, tak sedikit anak yang kecanduan gadget. Penggunaan gadget seolah jadi solusi atas permasalahan yang dihadapi Mama dan Papa dalam pengasuhan. Misalnya, anak susah makan solusinya diberi gadget supaya makan dengan lahap.
Apakah kebiasaan tersebut bisa jadi contoh yang tepat untuk mengajarkan anak memecahkan masalah?
Mama dan Papa harus tahu kalau mengajarkan anak kemampuan problem solving atau memecahkan masalah dapat dimulai sedini mungkin. Orang tua dapat memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia perkembangan anak.
Manfaat Melatih Kemampuan Memecahkan masalah
Apa saja manfaat melatih kemampuan problem solving pada anak? Berikut beberapa di antaranya:
- Anak lebih mumpuni dalam mengatur emosinya
- Anak dapat berpikir lebih kreatif dalam mencari solusi permasalahan yang dihadapi
- Anak lebih percaya diri dan yakin dengan kemampuannya
- Anak lebih mandiri dan gigih dalam belajar
- Mental anak lebih tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah
Menurut jurnal Current Psychology, kemampuan memecahkan masalah pada anak sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.
Nah, berikut ini adalah stimulasi yang tepat sesuai usia untuk mengasah kemampuan problem solving anak:
Artikel Lainnya: Kapan Periode Emas Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?
Kemampuan Problem Solving pada Anak Usia 3-5 Tahun
Untuk membantu mengembangkan kemampuan problem solving pada anak usia 3-5 tahun, Mama dan Papa bisa melakukan tips berikut.
Validasi Emosi
Di periode usia ini, Mama dan Papa bisa fokus memberikan validasi terhadap emosi yang dirasakan anak. Bantu anak memproses apa yang ia rasakan dan pastikan si kecil berada dalam situasi yang aman.
Ritual Membaca Buku
Membaca buku sebelum tidur bisa dijadikan ritual bersama anak. Melalui buku, anak dapat belajar berbagai situasi sosial. Ini penting agar anak mudah memahami dan membaca situasi sosial yang sedang terjadi dalam keadaan sehari-hari.
Bermain Balok
Ajak anak bermain menyusun balok dan membentuk bangunan rumah atau gedung sederhana. Di usia ini, anak belum bisa diajak membangun balok yang rumit, maka Mama dan Papa fokus pada permainan sederhana agar anak tidak mudah merasa frustasi.
Memberikan Bantuan
Setiap kali anak terlihat kesusahan, Mama dan Papa jangan langsung membantunya. Tanyakan pada anak apa yang membuatnya kesulitan. Cara ini akan membuat ia paham bahwa dirinya memiliki kesulitan dan memerlukan bantuan.
Bantuan yang orang tua berikan di periode usia ini ialah bersifat langsung. Artinya, Mama dan Papa bisa langsung membantu anak. Namun, berikan anak kesempatan untuk mengulanginya didampingi orang tua.
Misalnya, anak ingin menuang air sendiri ke gelasnya. Mama dan Papa bisa memberi contoh cara menuangnya. Setelah itu, minta anak mengulanginya lagi sendiri. Jangan lupa puji usaha anak, ya!
Artikel Lainnya: Stimulasi yang Tepat Sesuai Usia Anak
Kemampuan Memecahkan Masalah pada Anak Usia 5-7 Tahun
Di periode usia ini, ajaklah anak berdiskusi lebih rinci untuk membantunya mengatur emosi dan mengajarkan memecahkan masalah.
Berikut ini pertanyaan yang dapat membantu mama dan papa dalam mendampingi anak:
- Apa yang kamu sudah bisa? Kita coba dulu yuk dan lihat hasilnya bagaimana?
- Apa yang kamu rasakan sekarang?
- Masalahnya apa, Nak?
- Terus, menurut kamu baiknya bagaimana?
- Kira-kira apa yang akan terjadi kalau kamu coba?
- Kira-kira dari semua yang sudah disampaikan, mana yang mau kamu coba duluan?
- Apa yang bisa Mama dan Papa bantu untuk kamu?
- Apa yang kamu pikirkan terjadi selanjutnya?
Mama dan Papa juga bisa mulai menanyakan pendapat anak agar ia belajar mengambil keputusannya sendiri. Misalnya pilihan baju yang akan dipakai atau menu makanan sehari-hari.
Untuk jenis permainan yang bisa diberikan sebagai sarana stimulasi misalnya balok sesuai usia anak, mencari perbedaan dalam dua gambar, membuat kue, puzzle, maze, kelereng, hingga merangkai bunga.
Artikel Lainnya: Manfaat Bermain Peran untuk Tumbuh Kembang Anak
Kemampuan Problem Solving pada Anak Usia 7-10 Tahun
Di periode usia ini, anak sudah memiliki kemampuan berpikir konkret. Artinya anak bisa diajak komunikasi dua arah dan kemampuan berpikirnya sudah mulai sistematis.
Saat anak menemui masalah atau hambatan, Mama dan Papa dapat mengarahkan anak untuk menuliskan apa saja masalah yang sedang ia hadapi.
Dengarkan Pendapat Anak
Lebih banyak mendengarkan cerita, pendapat, dan opini anak. Dari informasi yang disampaikan oleh anak, sebenarnya Mama dan Papa sudah bisa melihat alur berpikirnya seperti apa.
Beri Pertanyaan yang Bervariasi
Berikan pertanyaan yang lebih bervariasi kepada anak. Gunakan pendekatan 5W1H, yaitu what, where, when, who, why, dan how untuk menggali informasi lebih rinci tentang masalah yang sedang dihadapi anak.
Beri Contoh Lewat Video
Gunakan tampilan video untuk memberikan penjelasan dan contoh saat berdiskusi dengan anak. Cara ini akan membuat anak memiliki bayangan lebih jelas terhadap masalah yang sedang ia coba pecahkan.
Ajak Anak Beraktivitas Menggunakan Strategi
Kegiatan yang dapat diikuti oleh anak di periode usia ini adalah bermain catur, sepak bola, basket, dan berbagai jenis olahraga lain yang menggunakan strategi.
Komunikasi yang Sehat
Menurut penelitian di jurnal Social and Behavioral Science, anak sangat membutuhkan komunikasi yang sehat di rumah. Mama dan Papa bisa menjadi contoh yang tepat dalam pengasuhan selama tumbuh kembang anak hingga dewasa.
Dari role model dan kehangatan orang tua di rumah inilah yang sebetulnya menjadi poin penting dalam mengajarkan anak memecahkan masalah. Jika orang tua memberikan role model yang tepat, anak secara otomatis akan mencontoh orang tuanya.
Anak juga akan selalu bertanya kepada orang tua untuk berdiskusi sebelum mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Artikel Lainnya: Anak yang Bisa Kendalikan Emosi Punya Nilai Lebih Baik di Sekolah?
Mama dan Papa harus terus semangat menciptakan pola pengasuhan yang hangat dan komunikasi yang baik demi perkembangan kemampuan problem solving anak.
Jika masih ada punya pertanyaan terkait melatih kemampuan memecahkan masalah pada anak, tak perlu ragu berkonsultasi dengan dokter anak. Gunakan layanan Tanya Dokter di KlikDokter agar lebih praktis. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu ya!
(DA/NM)
- Current Psychology. Diakses 2022. The role of problem-solving ability, beyond academic motivation, in college students’ psychological adjustment.
- Procedia - Social and Behavioral Sciences. Diakses 2022. A Study on Problem Solving Skills of the Children from Broken Family and Full Parents Family Attending Regional Primary Boarding School.