Membangun bonding atau ikatan antara ibu dan anak ternyata dapat dilakukan sejak bayi masih di dalam kandungan. Mengelus perut, berbicara, maupun membacakan cerita dapat menjadi interaksi spesial yang dibutuhkan bayi dalam kandungan.
Tidak hanya bermanfaat untuk tumbuh kembang, bonding yang kuat juga diperlukan bayi untuk membuatnya tenang menghadapi lingkungan baru di luar kandungan.
Artikel Lainnya: Hey Para Ayah Baru, Perhatikan! Beginilah Cara Menggendong Bayi
Suara ibu, sumber bahasa pertama bayi
Tahukah Anda bahwa bayi ternyata sudah bisa mengenali suara ibunya dari dalam kandungan? Sebuah penelitian yang melibatkan 80 bayi berusia beberapa hari membuktikan teori ini. Bayi-bayi tersebut diperdengarkan dua jenis suara, yakni suara sang ibu dan suara orang asing.
Ketika mendengar suara asing, bayi-bayi tersebut mengisap empeng lebih lama dan lebih sering. Reaksi ini dapat menjadi cermin bahwa sang bayi sedang gelisah dan psikisnya tidak tenang.
Sebaliknya, ketika diperdengarkan suara ibunya, bayi tersebut cenderung lebih tenang dan lebih jarang mengisap empeng. Ingat, bayi- bayi tersebut baru berusia beberapa hari. Dari mana bayi tersebut tahu suara ibunya? Dari proses belajarnya sejak dalam kandungan.
Sistem sensori dan pendengaran bayi sebenarnya sudah mulai matang terbentuk sejak usia 30 minggu kehamilan. Dari seluruh suara di sekitarnya, suara sang ibu merupakan yang paling terdengar jelas oleh bayi.
Tidak perlu bicara dengan suara keras, bisikan halus saja dapat terdengar jelas berkat pengantaran suara yang sempurna oleh tubuh sang ibu kepada bayinya. Suara inilah yang kemudian menjadi bonding pertama bayi dan ibunya, jauh sebelum ia dilahirkan.
Tidak hanya memperkuat bonding atau ikatan antara ibu dan bayi, suara yang didengar dari ibu juga menjadi sumber belajar bahasanya sejak dalam kandungan. Semakin banyak diajak berkomunikasi dengan bicara, semakin baik pula stimulasi sistem sensori dan pendengarannya.
Berbicara dengan bayi tidak selalu menuntut waktu khusus. Libatkan bayi dalam percakapan sehari-hari. Misalnya saat berbelanja, saat sedang membersihkan rumah, atau saat sedang santai menikmati waktu sendirian. Ibu juga dapat memanfaatkan media lain, seperti membaca buku atau menyanyikan lagu, untuk bayi yang sedang dikandungnya.
Artikel Lainnya: Tips Aman Tidur dengan Bayi Baru Lahir
Optimalkan bonding dengan belaian
Agar bonding dengan calon bayi terbentuk lebih kuat, ibu dapat membelai lembut perut sambil banyak mengajaknya berbicara. Belaian lembut ini tidak hanya dapat membantu mengoptimalkan ikatan yang terbentuk, tapi juga mampu membuat rileks ibu maupun bayi.
Faktanya, hormon yang dilepaskan ibu saat merasa relaks mampu menekan produksi kortisol, hormon stres yang dapat menjadi sumber segala gangguan pada masa kehamilan. Hati-hati, masa-masa akhir kehamilan sangat rentan membuat ibu stres, baik karena perubahan fisik maupun psikis menjelang persalinan.
Tidak main-main, efek hormon stres mampu memengaruhi tumbuh kembang bayi dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Dengan mengajak bayi bicara dan membelai lembut perut dengan kasih sayang, tidak hanya bonding yang dapat dimaksimalkan, produksi hormon stres ini mampu ditekan dan tumbuh kembang bayi pun dapat lebih dioptimalkan.
Mengajak bicara bayi sejak dalam kandungan merupakan langkah awal membangun bonding atau ikatan ibu dan bayi sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, berinteraksilah dengan bayi Anda yang masih dalam kandungan sesering mungkin. Selain memperkuat bonding, semua ini diperlukan sang buah hati untuk kenyamanan psikisnya dan bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
[HNS/ RH]