Setiap anak suka dan butuh bermain dengan lepas. Melihat keceriaan anak saat bermain, tentu membahagiakan kedua orang tua. Anak-anak senang memainkan berbagai jenis permainan dan mudah tertarik dengan hal-hal baru. Bahkan ketika musim hujan datang, bagi anak-anak itu bisa menjadi media permainan yang menarik.
Manfaat Bermain Hujan
Jika bagi seorang anak bermain hujan-hujanan merupakan hal yang seru, belum tentu bagi orang tuanya. Bahkan, melarang anak untuk bermain hujan-hujanan sudah menjadi kebiasan yang dilakukan oleh sebagian besar orang tua.
Tidak jarang anak merengek kepada orang tuanya agar diperbolehkan bermain hujan-hujanan. Bukan tanpa alasan orang tua melarang demikian. Bermain hujan-hujanan dianggap dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Ada benarnya juga, bermain hujan-hujanan memang membuat anak rentan terhadap beberapa penyakit. Contohnya, infeksi saluran pernapasan atas, demam tifoid, demam berdarah, dan hepatitis A. Meski demikian, orang tua perlu tahu bahwa sebenarnya ada beberapa manfaat yang bisa didapat ketika anak bermain hujan-hujanan.
- Menstimulasi kemampuan fisik dan motorik
Ketika bermain hujan-hujan, biasanya anak-anak akan menggerakkan seluruh anggota tubuh. Mereka akan berlari, melompat, menari, bahkan saling mencipratkan air. Kegiatan tersebut dapat menstimulasi kemampuan motorik secara spesifik, di antaranya kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi.
- Meningkatkan sistem imunitas tubuh
Dengan bermain hujan-hujan, tubuh anak akan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan suhu menjadi dingin. Keadaan tersebut dapat menstimulasi sistem imunitas tubuh untuk mampu menyesuaikan perubahan suhu lingkungan.
- Mencegah berbagai masalah kesehatan
Bermain di luar ruangan memungkinkan anak untuk bergerak lebih aktif. Hal ini dapat menurunkan risiko beberapa masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, ketika anak bersentuhan dengan air hujan dan merasa senang, ia pun akan terhindar dari kondisi stres.
- Merangsang daya kreativitas
Bermain hujan-hujanan dapat merangsang daya kreativitas anak dengan memanfaatkan elemen-elemen yang ada di alam. Misalnya: menampung rintik hujan di wadah, membuat wajah boneka dari tanah, bermain kapal-kapalan di genangan air, bermain bola di rumput yang berair, atau sekadar melompat di atas genangan air.
- Mengenal alam lebih dekat
Ketika anak diberikan kesempatan bermain hujan-hujanan, anak pun memiliki keleluasaan untuk mengenal alam lebih dekat. Anak bisa bersentuhan dengan air hujan atau mungkin melihat hewan-hewan yang lebih sering terlihat saat musim hujan, yaitu katak, capung, atau cacing.
Anak bisa diajarkan bahwa hewan-hewan tersebut berperan penting di alam. Dengan demikian, anak menjadi lebih mengerti dan mencintai alam serta lingkungan sekitarnya.
Agar Anak Tetap Sehat
Sebenarnya boleh saja anak diberi kesempatan bermain hujan-hujanan. Namun, orang tua tetap harus mengajarkan anak tentang pentingnya melindungi diri saat dan setelah bermain hujan-hujanan, seperti:
- Gunakan jas hujan dan sepatu hujan
Memakai jas hujan dan sepatu hujan sangat penting agar kuman dan bakteri tidak langsung menempel pada tubuh. Selain itu, jas hujan akan membuat anak tidak merasa terlalu kedinginan.
- Mandi dengan bersih
Setelah main hujan-hujanan, segera lepas jas hujan anak lalu ajak ia untuk mandi. Gunakan air hangat untuk menstabilkan suhu tubuh anak. Siapkan juga sabun antiseptik agar anak terhindar dari kuman penyakit.
- Mencuci tangan
Mencuci tangan dengan sabun dapat membantu mengusir kuman dan bakteri yang didapat saat bermain hujan. Cara mencuci tangan juga tak boleh sembarangan. Basahi tangan dengan air, lalu gosoklah seluruh bagian tangan menggunakan sabun antiseptik selama 20 detik, sebelum dibilas kembali dengan air. Kemudian, keringkan dengan handuk atau tisu bersih.
- Beri asupan yang hangat dan bergizi
Setelah anak selesai mandi, orang tua dapat memberikan anak asupan yang hangat, seperti bubur, susu, atau teh, untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Selanjutnya, berikan ia makanan bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Ini penting untuk membentuk daya tahan tubuh yang kuat pada anak.
- Tidur cukup
Pada malam harinya, jangan sampai anak kurang tidur. Anak usia sekolah (5–10 tahun) perlu tidur 10–11 jam setiap malam, dan lebih banyak untuk anak dengan usia yang lebih muda. Tidur cukup bisa membantu sistem kekebalan tubuh mereka bekerja dengan baik. Karena itu, pastikan waktu tidur anak teratur setiap harinya. Jangan lupa beri kehangatan untuk anak dengan menggunakan selimut.
Perlu diingat pula agar orang tua memastikan anak dalam keadaan sehat sebelum bermain, mengawasi anak saat bermain, dan membatasi waktu anak dalam bermain hujan-hujanan.
[RS/ RH]