Tips Parenting

Mengapa Remaja Susah Curhat ke Orang Tua? Ini Kata Psikolog

FIRISA ARDIANTI, 29 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketika masih kecil, anak sering cerita kepada orang tua. Saat remaja, mengapa kadang terasa sulit curhat dengan mereka? Simak penjelasan psikolog di sini.

Mengapa Remaja Susah Curhat ke Orang Tua? Ini Kata Psikolog

Beranjak dewasa, kedekatan orang tua dengan anak yang sudah remaja menjadi berkurang. Ketika dulu waktu kecil sering cerita sama mama dan papa, mengapa sekarang jadi kurang nyaman untuk curhat, ya?

Sebenarnya, apa alasan di balik anak remaja yang jadi susah untuk curhat berbagai hal ke orang tua?

Alasan Mengapa Remaja Sulit Curhat kepada Orang Tua

Bukan tanpa alasan bila anak remaja jarang atau bahkan tidak pernah berbagi cerita dengan orang tuanya. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, hal ini umumnya disebabkan oleh adanya masalah dalam hubungan atau pola asuh.

Menurutnya, bila Anda sebagai orang tua bersikap terlalu otoriter atau permisif kepada anak usia remaja, ia cenderung tidak nyaman dan tidak mau lagi curhat.

“Orang tua yang otoriter atau permisif biasanya memang membuat anak-anaknya jadi enggan bercerita ke orang tua. Karena, ketika mereka cerita, biasanya orang tua otoriter cenderung menyalahkan dan memaksakan kehendak,” jelas Ikhsan.

“Kalau yang permisif, seolah-olah anak merasa tidak dihargai karena orang tuanya cenderung cuek dan membiarkan anaknya. Orang tua juga bisa jadi tidak menanyakan anak bagaimana kondisinya sehari-hari,” tambahnya.

Selain itu, orang tua yang tidak mendidik untuk membiasakan diri saling bercerita juga bisa menyebabkan remaja menjadi tertutup.

“Kalau orang tua biasa cerita kejadian sehari-hari, anak juga akan merasa ‘Oh, Mama ngalamin kejadian ini hari ini’. Nantinya, anak jadi tahu kalau ada suatu kejadian yang dialami akan cerita ke orang tuanya,” tutur Ikhsan.

Ia juga menambahkan, remaja cenderung enggan curhat ke orang tuanya karena ia merasa lebih percaya dan akrab dengan teman sebayanya, sehingga lebih banyak cerita ke temannya.

“Kalau cerita ke teman sebaya, anak akan merasa relate dengan masalah yang dialami,” ujar Ikhsan.

Artikel Lainnya: Kiat Mengadapi Orang Tua dengan Karakter Toxic Parents

1 dari 2

Apa Dampaknya Bila Remaja Kurang Komunikasi dengan Orang Tuanya?

Komunikasi antara anak dan orang tua memang menjadi salah satu hal yang penting dibina dalam hubungan keluarga.

Bila anak remaja tidak dekat dan susah curhat dengan orang tuanya, ini bisa berdampak buruk bagi keduanya.

Ikhsan mengatakan, “Orang tua jadi kurang mengetahui perkembangan sosial yang terjadi pada anak dan masalah apa yang sedang dialaminya. Anak pun jadi terbiasa untuk tidak perlu menceritakan apa yang sedang terjadi ke orang tuanya.”

Nah, karena kurang komunikasi dan akhirnya tidak saling memahami. Hal ini membuat anak dan orang tua mudah mengalami konflik satu sama lain. Ini yang tidak bisa dibiarkan.

“Konfliknya bisa jadi anak lebih mudah marah sama orang tua, tidak nyaman di rumah, atau hubungan jadi kurang dekat,” jelas Ikhsan.

Artikel Lainnya: Benarkah Gemar Curhat Tanda Adanya Gangguan Kejiwaan?

2 dari 2

Tips agar Komunikasi Remaja dan Orang Tua Lebih Lancar

Agar hubungan anak yang menginjak usia remaja tetap terjalin hangat dengan orang tuanya, perlu ada usaha dari kedua belah pihak. Ini dia beberapa tips dari Psikolog Ikhsan yang bisa Anda terapkan.

  • Biasakan untuk mulai menjalin komunikasi sama anak dan ajak ia diskusi. Coba pahami apa yang anak pikirkan berdasarkan sudut pandangnya.
  • Tanyakan kondisi anak dan perasaannya. Hal ini dapat menunjukkan Anda begitu perhatian dan sayang sama anak.
  • Usahakan untuk melakukan kegiatan bareng antara anak dan orang tua. Bisa dengan membuat jadwal menonton film bersama, memasak, dan lain-lain. Aktivitas ini dapat membangun kedekatan dan komunikasi.
  • Untuk anak remaja, lebih baik pahami dulu sebelum curhat, apakah cerita karena ingin mendapat jawaban atau didengar saja. Jadi, bila nanti jawaban tidak sesuai ekspektasi, orang tua tidak disalahkan.

Coba lebih asertif, karena orang tua perlu mengetahui kondisi yang sedang terjadi pada anaknya.

Agar hubungan Anda dan anak remaja bisa lebih harmonis, coba terapkan beberapa tips di atas. Pasti aktivitas di rumah bersama si anak jadi makin nyaman dan menyenangkan!

Yuk, download aplikasi KlikDokter untuk cari tahu lebih banyak tips parenting yang lengkap dari psikolog.

(AYU/ARM)

pola asuh